#
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

ARKI TEMPAT BERKUMPULNYA KREATOR MASA DEPAN

#

Kemendikbud RI bekerjasama dengan Mizan Pustaka menggelar acara Akademi Remaja Kreatif Indonesia (ARKI). Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian event Festival Literasi Sekolah.Dengan mengusung tema : "Kreativitas Pelajar dalam Meneguhkan Toleransi di Indonesia" , lewat ARKI ini diharapkan para siswa bisa lebih mampu berekspresi dan menginspirasi generasi muda untuk menghargai arti perbedaan. Kemudian juga saling menghormati, berbagi dan bermental kuat,sekaligus menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam berkompetisi untuk mencapai prestasi. Karena ARKI bukanlah sekadar wadah unjuk prestasi, tapi juga tempat berkumpulnya para kreator masa depan Indonesia yang punya karakter.

ARKI 2017 merupakan pelaksanaan tahun ke-3. Setelah dua kali Jakarta sukses menjadi tuan rumah (2015, 2016) ARKI kali ini diselenggarakan di Kota Hujan Bogor, Jawa Barat, 26 - 31 Oktober 2017. Berlokasi di Hotel Salak Heritage, sebanyak 60 siswa finalis datang dari Sabang - Merauke. Mereka terpecah menjadi 3 bagian : (1) Lomba Cipta Cerpen sebanyak 30 orang, (2) Lomba Cipta Syair sebanyak 20 orang, dan (3) Lomba Cipta Komik sebanyak 10 orang.

Beberapa peserta yang sempat ditemui Potensi mengatakan, bahwa mereka senang ikut ARKI. "Enak sih", ucap Muhammad Arif Mubarak yang ternyata ini adalah kali keduanya ia mengikuti ajang ini. "Naik pesawat, nginap dihotel, ketemu banyak teman".

Berbeda dengan Putri Ayu Aulia dari Pekanbaru, Riau. Ini adalah pertama kali dia mengikuti ajang ini, karena tahun lalu tidak lolos seleksi. Putri mengaku dirinya merasa gugup sekaligus senang. Namun dia juga mengaku sangat merasa terbantu, mengingat sang kembarannya, Muhammad Ade Putra tahun ini kembali lolos mengikuti kompetisi ini. Karena ini pengalaman keduanya, makanya Ade memang terlihat lebih santai dan cukup banyak mengenal para panitia ARKI. Rupanya bukan sekadar lolos, tahun lalu Ade mendapatkan juara 3 bidang Cipta Cerpen. Karena suka seni dan menulis, kali ini dia mencoba kembali dengan kategori Cipta Syair. Harapannya tentu saja bisa kembali mendapatkan penghargaan, sehingga bisa lebih membanggakan dan sekolah semakin mendukung kegiatan siswanya dalam berkreativitas.

Sepanjang pelaksaanaan ARKI, para finalis menjalani rangkaian agenda yang memadati aktivitas mereka selain mempresentasikan karya di hadapan dewan penilai. Agenda yang tak kalah penting bagi para kreator masa depan Indonesia ini adalah pembekalan materi dan pembinaan karakter. Tentu dengan metode-metode beragam dalam bentuk seminar, workshop ataupun rekreasi.

Wadah Siswa Berbakat

Malam hari setelah kedatangan dan registrasi, para peserta mendapatkan sedikit pencerahan dari Kasubdit Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud. Suharlan, SH, MM, didampingi Asep Sukmayadi, M. Si (Kasi Peserta Didik) dan Alex Firngadi, M.Si. Pada kesempatan ini Suharlan membahas seputar ARKI, tapi juga memaparkan kegiatan-kegiatan lain tingkat SMA yang diadakan oleh Kemendikbud. Di sini Suharlan menekankan, bahwa semua bakat yang dimiliki siswa sudah disediakan wadahnya, mulai dari bidang sains dan teknologi, olahraga, seni budaya, kepemimpinan, pramuka, bahasa, penelitian, dan masih banyak lagi.

“Karena yang diharapkan adalah, bahwa pembangunan non fisik harus sejalan dengan pembangunan fisik.Generasi baru harus mampu mengekspresikan diri dan berinovasi untuk Indonesia yang lebih baik. Banggalah menjadi Indonesia, karena yakinlah bangsa ini akan sangat maju pada saat kalian sudah siap memimpin," kata Suharlan.

Pada kesempatan yang sama juga para pembicara memberikan kesempatan kepada siswa peserta untuk bertanya, termasuk memberi kritik dan saran. Beberapa peserta menyampaikan keluhan terkait sosialisasi program-program kesiswaan dari Kemendikbud. Untuk hal ini Suharlan menghimbau, bahwa siswa dan sekolah harus juga berperan aktif, karena sebenarnya informasi seputar itu selalu update di website resmi hhtp //psma.kemdikbud.go.id.

“Coba buka dan cari informasinya di situ. Beritahu juga para guru dan teman-teman yang lain. Kedepannya, kita berharap hal-hal yang masih lemah ini bisa lebih diperbaiki. Sehingga, semakin banyak siswa yang mendapatkan informasi, semakin banyak pula kreativitas yang tercipta,” tutup Suharlan.

Setelah pemaparan program pembinaan kesiswaan, acara hari pertama ditutup dengan ice breaking untuk memecah ketegangan dan kekakuan antarpeserta yang datang dari seluruh penjuru Indonesia ini. Suasana persahabatan para kreator harapan bangsa ini pun terjalin.

 

-Teks : bluep, Foto : Panji Diksana-

Penulis  : 
Editor  : 
Dilihat  :  422 kali