Dalam rangka membina siswa SMA berprestasi menjadi generasi cerdas, kompetitif dan berkarakter, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menyelenggarakan kegiatan Apresiasi Siswa Berprestasi (ASB).
Kegiatan ASB ini berlangsung tanggal 13-16 Desember 2018 di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta dan diikuti 489 lebih siswa SMA dan SMK berprestasi nasional dan internasional di bidang sains, penelitian ilmiah, olahraga, seni budaya, bahasa, serta siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) berprestasi dari seluruh Indonesia.
Ajang pembinaan siswa berprestasi
"Acara ini menjadi kesempatan bagi siswa berprestasi untuk bersilahturahmi, saling bertukar pengalaman dan gagasan, menambah wawasan dan gagasan serta mempertajam nilai kebangsaan," jelas Direktur PSMA Purwadi Sutanto dalam pembukaan acara.
Ia menambahkan, kegiatan ASB 2018 ini tidak hanya diisi dengan pameran hasil karya dan penelitian siswa namun juga akan diiringi dengan serangkaian acara pembinaan dari para pakar dan praktisi.
"Selain pameran hasil karya dan penelitian siswa, acara juga akan diisi dengan ragam pembinaan seperti gerakan anti korupsi dari KPK, talk show inspiratif, pelatihan design thinking dan kolaboratif, serta peluncuran buku 300 hasil karya inovasi siswa," jelas Purwadi lebih lanjut.
Ia menambahkan, selain ASB pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan Rapat Kerja Nasional Pembinaan Kesiswaan SMA untuk melakukan koordinasi dan evaluasi serta menyusun program-program di masa mendatang.
"Para peserta rapat kerja ini diikuti 160 lebih peserta terdiri dari dinas pendidikan, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, guru BK dan BP serta guru PPKn dari seluruh provinsi," tambahnya.
Pengembangan karakter dan kompetensi
Saat membuka acara, Hamid Muhammad, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menyampaikan kebangaannya atas prestasi yang telah diraih para siswa baik di tingkat nasional dan internasional.
"Kalianlah nanti yang akan meneruskan estafet kepemimpinan dan akan memimpin negara ini. Kalian akan membawa Indonesia ini ke arah yang lebih baik di masa depan," tegasnya.
Ia mengingatkan tantangan di masa depan akan sangat berbeda dibandingkan tantangan yang ada saat ini. Untuk itu Hamid meminta kepada para siswa untuk mengembangkan 3 karakter penting yang perlu dimiliki setiap siswa.
Ketiga karakter tersebut yaitu: (1) Karakter Dasar: kejujuran dan integritas diri, (2) Karakter Pengembangan Diri: disiplin, tepat waktu, kerja keras dan pantang menyerah (3) Karakter kebangsaan: nasionalisme dan toleransi.
"Kembangkan pula kemampuan literasi. Jangan mudah terprovokasi dan mudah menyebarkan hoax. Banyak membaca dan lakukan pengecekan fakta," tegasnya.
Ia juga mengajak para siswa berprestasi untuk terus mengembangkan kemampuan kompetensi yang dimiliki.
"Kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, kemampuan berkolaborasi dan kemampuan berkomunikasi adalah 4 kompetensi yang dibutuhkan memasuki era industri 4.0," Hamid mengingatkan.
Mendorong pertumbuhan STEM
Secara khusus kepada Kompas.com, Dirjen Dikdasmen menjelaskan pentingnya mendorong dan mendampingi para siswa dalam mengembangkan STEM (Science, Technology, Engineering and Math).
"Saat di SMA jumlah perbandingan IPA dan sosial 70 banding 30, namun ketika masuk ke pendidikan tinggi hanya 28 persen memilih MIPA dan teknologi. Ini coba kita perkuat. Kita perlu mendorong anak-anak ini agar konsisten menekuni bidang sains dan teknologi ini karena hal ini akan banyak dibutuhkan di masa mendatang," jelas Hamid.
Ia mengharapkan para peserta yang hadir dalam ajang ASB ini nantinya akan dapat menjadi sumber inspirasi bagi teman-temannya untuk ikut berprestasi secara lebih luas.
"Bayangkan jika setiap tahun kita bisa mencetak 500 siswa berprestasi tingkat internasional, hal ini akan mendorong dan menjadi inspirasi bagi siswa lainnya. Anak-anak ini akan menjadi kekuatan Indonesia di masa mendatang," tandas Hamid.
Terkait roadmap menuju Indonesia 4.0 yang digagas Presiden Joko Widodo, Hamid menyampaikan pihaknya telah menyusun sejumlah strategi guna mendukung hal tersebut. "Untuk SMA kita siapkan agar mereka memiliki kemampuan critical thinking dan juga high order thingking skills (HOTS) di antaranya lewat kemampuan dalam melakukan penelitian dan inovasi. Sedangkan SMK kita memfokuskan menyiapkan kompetensi mereka terutama dalam bidang-bidang yang dibutuhkan dalam industri 4.0 dalam 5-10 tahun ke depan," tutup Hamid Muhammad.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "ASB 2018: Mengembangkan Karakter dan Kompetensi Menuju Indonesia 4.0", https://edukasi.kompas.com/read/2018/12/14/07074941/asb-2018-mengembangkan-karakter-dan-kompetensi-menuju-indonesia-40.
Penulis : Yohanes Enggar Harususilo
Editor : Yohanes Enggar Harususilo
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 373 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019