Sebagai bagian dari tugas Direktorat Pembinaan SMA dalam Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas adalah melakukan pendampingan. Salah satu tahapan yang dilakukan adalah Penyiapan Pendanaan. Dalam konteks pendanaan tersebut, telah dilakukan kegiatan asistensi Pendampingan Kurikulum kepada 900 sekolah yang menjadi induk cluster. Sekolah ini yang nantinya akan mengkoordinasi kegiatan pendampingan di sekolah-sekolah yang menjadi anggota cluster.
Adapun kegiatan pendampingan sendiri, seperti diungkapkan kasubdit pembelajaran Direktorat Pembinaan SMA Eko Warisdiono, memiliki beberapa tujuan, yakni mengidentifikasi keberhasilan dan permasalahan implementasi Kurikulum 2013 di sekolah; memberi bantuan konsultasi, pemodelan, dan pelatihan personal untuk hal-hal spesifik dalam implementasi Kurikulum 2013; membantu memberi alternatif solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi saat implementasi Kurikulum 2013 di sekolah; meningkatkan kualitas perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran; dan membangun budaya mutu sekolah melalui penerapan kurikulum secara inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.
Kegiatan asistensi telah dilakukan pada periode Mei dan Juni 2014. Gelombang pertama tanggal 6-9 Mei 2014 di Bandung; Gelombang kedua tanggal 11-14 Mei 2014 di Jakarta; Gelombang ketiga tanggal 21-24 Mei 2014 di Medan; Gelombang keempat tanggal 3-6 Juni 2014 di Surabaya; dan Gelombang kelima tanggal 10-13 Juni 2014 di Makasar. Dalam kegiatan asistensi ini, sekolah induk cluster mendapatkan asistensi mengenai teknis kegiatan pendampingan dan penggunaan dana.
Adapun proses pendampingan akan dilakukan pada Semester Ganjil Tahun pelajaran 2014-2015 dengan rangkaian kegiatan pertama, langkah persiapan di Cluster. Dalam tahap persiapan ini meliputi penentuan data guru sasaran per cluster, Data Guru Pendamping per cluster, Master Materi Pendampingan, Penggandaan Materi Pendampingan, Jadwal pertemuan pertama di klaster, Pemberitahuan kepada Guru Sasaran dan Guru Pendamping, dan penyiapan sarpras pertemuan di Klaster; Tahap kedua, Pertemuan di Cluster pertama. Dalam tahapan ini pendampingan dilakukan dengan mengumpulkan guru sasaran di sekolah yang menjadi induk cluster untuk mendapatkan berbagai informasi. Tahap ini disebut sebagai In pertama; Tahap ketiga kegiatan pertama pendampingan langsung di Sekolah Tahap ini disebut On pertama. Pendamping datang ke sekolah sasaran untuk melakukan pendampingan langsung; Tahap keempat dan kelima dilakukan kembali In dan On yag kedua.
Dengan selesainya tahapan ini, maka kegiatan pendampingan selanjutnya adalah penyiapan pendamping tingkat provinsi yang akan dilakukan bulan Agustus dalam dua gelombang. Setelah itu penyiapan pendamping tingkat kabupaten/kota. Setelah selesai tahapan penyiapan pendamping baru kegiatan pendampingan akan dilakukan ke seluruh sekolah di Indonesia yang dikoordinasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan sekolah induk cluster. (as)
Penulis |
 :  |
|
Editor |
 :  |
|
Dilihat |
 :  |
261 kali |