Bandar Lampung, Selasa 17 September 2019 Lomba monolog dimulai dengan bertempat di Dewan Kesenian Lampung. Acara berlangsung di tempat tertutup dengan pembatasan penonton dari cahaya, suara yang dapat mengganggu berlangsungnya lomba. Perlu diketahui monolog adalah seni memainkan peran dimana hanya dibutuhkan satu orang saja untuk membawakan cerita yang tema nya sudah ditentukan oleh dewan juri. Tema yang dibawakan adalah Kayon dan Dokter Jawa.
Putu Fajar Arcana, Juri monolog, pengarang naskah Dokter Jawa
Seperti kata salah satu juri yaitu Putu Fajar Arcana dari Kompas mengenai definisi monolog “Sudah tentu kalo monolog adalah akting ya. Artinya bagaimana seorang pemeran atau aktor melakukan upaya – upaya untuk mendalami karakter. Kekuatan monolog itu pada penyampaian masalah - masalah atau cerita kepada penonton jadi ada proses komunikasi. Komunikasi ini penting untuk menentukan keberhasilan dalam menyampaikan isi cerita kepada penonton. Itulah hakekat utamanya. Bahwa kemudian ada unsur unsur artistik, Bloking, tata lampu, properti pokoknya yang mendukung performa Bagaimana seseorang yang menyampaikan pesan-pesan yang terdapat dalam naskahâ€. Pak Chan kemudian melanjutkan untuk kualitas peserta saat ini “saya kira kualitas peserta saat ini ini sangat bagus. Dengan upaya mereka yang maksimal mereka akan bisa menghadirkan isi peran agar bisa ditangkap oleh penonton. Paling tidak anak-anak ini yang merupakan generasi SMA mau mendalami naskah kemudian menghayati apa yang ada di dalam naskah karena mereka akan menjadi orang lain yang bisa jadi mereka mendalami kultur daerah lain seperti misalnya Papua, Jawa dan sebagainya yang tentu saja berbeda dengan daerah asal mereka. Hal ini akan membuat mereka mengerti akan kultur kultur daerah lain dan menuangkannya ke dalam monologâ€. Beliau melanjutkan mengenai manfaat monolog bahwa monolog akan membuat tidak hanya soal akting atau keberanian tampil tapi juga Bagaimana cara berhadapan dengan orang lain dan yang terpenting adalah bagaimana siswa-siswa ini dapat menyampaikan pesan dengan penghayatan yang bagus kemudian mengkomunikasikan ke orang lain. Dan juga yang terpenting adalah bagaimana agar pesan dari FLS2N ini yaitu memahami kerangka-kerangka berpikir yang berbeda dalam satu negara kesatuan Republik Indonesia. Monolog adalah salah satu elemen yang sangat penting bagaimana kita menjadi Indonesia yang sesungguhnya. Kemudian beliau melanjutkan untuk tips Bagaimana menjadi seorang pemeran monolog yang baik yaitu dengan ketekunan yang kita miliki untuk berperan sebagai orang lain dan jangan seolah-olah monolog ini ini adalah dunia yang terpisah dari kehidupan nyata. Jadi beraktinglah secara natural saja yang terpenting adalah pesan tersebut dapat tersampaikan. Jadi jangan di Pisahkan antara dunia panggung dengan dunia nyata karena sebenarnya tidak ada bedanya antara dunia itu.
Septian Faradesa SMA 1 Gangga dari NTB
Salah seorang peserta Septian Faradesa SMA 1 Gangga dari NTB mengatakan bahwa dari naskah Kayon yang ia bawakan menyampaikan bahwa kita harus menghargai warisan jangan hanya dipandang dan dikagumi tetapi harus dilestarikan juga. Jangan warisan cuma dihormati aja tapi tidak diteruskan penerusnya. Untuk persiapan dalam menghadapi FLS2N ini septian melanjutkan “Itu mungkin sekitar 5 sampai 6 bulan dan juga ada pementasan yang lain juga tentunya. Untuk waktu fokusnya dari seleksi propinsi ke nasinal ada waktu 2 bulan jadi di waktu itu dimaksimalkan untuk latian vokal dan mendalami naskah lagiâ€. Untuk manfaat FLS2N ini septian mengatakan “Manfaatnya kita bisa berekspresi karena ini bidang saya. Ini salah satu jalan untuk mengekspresikan diri saya. Bagus..!!â€. Dan ini memang bidang yang sangat ia minati dan sudah menjadi hobinya.
Ametis SMA IT Iqro, Perwakilan Propinsi Bengkulu
Lanjut ke peserta berikutnya yaitu Ametis SMA IT Iqro dari perwakilan bengkulu tentang penampilannya. “Sebenarnya setiap pertunjukan pasti ada kita merasa kurang cuma kita bisa belajar terus dari kekurangan itu dan memperbaiki lagiâ€. Ia membawakan naskah Dokter Jawa yang pesannya sesuai tengan tema FLS2N yaitu kesenian dan persatuan. Jadi dalam pementasannya selalu dihubungkan alur Dokter Jawa ini dengan persatuan Indonesia. Untuk persiapannya Ametis menjawab sekitar 4 bulan dari seleksi kabupaten kota sampai propinsi dan nasional dengan naskah yang sama yaitu dokter Jawa juga. Jadi setiap pertandingan bisa ia manfaatkan untuk belajar juga. Untuk manfaat FLS2N yaitu siswa kan mempunyai bakat yang berbeda – beda baik itu Seni, Olahraga dan Sains. Dari situ acara ini merupakan penyaluran dari bakat – bakat tersebut. Nah di FLS2N ini mereka bisa mengekspresikan diri mereka. Terakhir Ametis mengatakan bahwa monolog memang merupakan passion nya yang lebih dekat dengan Seni Teater, jadi ia memang mencintai bidang ini.
Bapak Iman Soleh, Juri Seni Monolog dari institusi Celah Celah Langit
Berikutnya dari salah satu juri yaitu Bapak Iman Soleh yang mengatakan tentang kriteria penilaian “Semua peserta berangkat dari gagasan yang sama. Kayon karya dari Bapak Arthur dan Dokter Jawa Karya Bapak Putu Fajar Arcana idenya itu landasan dasarnya. Nah kemudian dari situ kita akan melihat tafsir yang nantinya akan dinilai yang dihubungkan dengan pertunjukan dan gaya pertunjukan dan tafsir itu bisa beragam yang nantinya akan muncul pola – pola adegan itulah yang dinilai. Berkutnya adalah karakter dari pemain monolog. Berhasilkah memainkan karakter karena dia akan bermain sendirian diatas panggung. Ia yang pencerita sekaligus penderita. Dia adalah pencerita, penderita, pelaku. Jadi penggambarannya sampai apa tidak baik secara fisik maupun secara emosi. Jadi ada struktur disitu. Dan selanjutnya adalah vokal juga menjadi kriteria penilaian. Vokal persoalannya tentang subtext, kejelasan, dinamika, intonasi dan tentu didalamnya ada penghayatan. Lalu Gestikulasi, jadi secara fisik penghayatannya seperti apa. Itulah yang dinilaiâ€. Pak iman menambahkan untuk kualitas peserta “Sejauh ini saya baru melihat 6 peserta terlihat kualitasnya semakin merata. Mungkin karena ini sudah masuk di FLS2N tahun ke 16 dan ini semakin bagus dan semakin kuat. Walaupun masih banyak daerah yang secara pembangunan masih timpang tapi mungkin karena pembinaannya yang bagus mereka juga bisa menampilkan penampilan yang bagus tidak kalah dengan daerah yang lebih maju. Ini adalah forum yang luar biasa di jaman reformasi jadi ada kebebasan ekspresi jadi anak anak bisa menyampaikan sesuatu yang ada di kepalanya. Mereka bisa mengetahui tentang kebudayaan lain, saling mempelajarinya itu akan menjadi cross kultur yang luar biasaâ€. Kemudian Pak Iman menambahkan bahwa manfaat dari siswa ketika menekuni dunia monolog “Kita memulai dengan iqro bukan?tapi buruk dalam menuliskan. Tapi juga banyak yang tidak terlalu bagus menulis tapi bagus membacanya. Dan keduanya kita ada tradisi untuk mendorong literasi tapi tidak mungkin tidak mendorong kalamnya. Monolog menurut saya adalah sebuah cara para seniman nantinya mampu selain membaca juga menuliskan karena mereka 20 sampai 30 menit diatas panggung bukanlah hal yang mudah. Karena mereka harus menghapal naskah yang tidak sedikit. Cara mereka memainkan, main main dengan peran. Karena monolog itu bukan hanya memainkan tetapi main main dengan peran. Mereka bisa jadi apapun diatas panggungâ€. Terakhir pak Iman Soleh menambahkan tips dan trik agar bisa menampilkan monolog yang baik yaitu mereka mempelajari seluruh paradigma kesenian yang akan dimainkan. Karena di teater ada naskah sebagai unsur sastra, tari sebagai unsur gerak, musik sebagai unsur musik, unsur seni rupa karena artistik juga ada unsur lain. Jadi seluruh unsur itu sangat luas di teater.
Teks : Whika
Foto : Bernawan/Whika
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | l0wtun3 |
Dilihat |  :  | 1735 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019