Subdit Kelembagaan dan Sarana Prasarana (KSP) Direktorat Pembinaan SMA melaksanakan Bimbingan Teknis Tahap V Review Proposal Sekolah Calon Penerima Bantuan Pemerintah Ruang Perpustakaan dan Rehabilitasi Ruang Belajar di Hotel Amaroossa Grande, Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 18 s.d. 20 April 2018 dengan peserta 200 kepala SMA dari 124 kabupaten/kota di 27 provinsi.
Dalam pengarahannya, Direktur Pembinaan SMA, Purwadi Sutanto, menghimbau agar kepala sekolah dan guru SMA membekali siswa dengan karakter relijius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong melalui penguatan pendidikan karakter di sekolah masing-masing. Selain penguatan pendidikan karakter, Purwadi juga berpesan agar siswa diberikan kecakapan literasi, bukan sekadar literasi dalam artian harfiah, yaitu kemampuan membaca teks, tapi literasi dalam artian yang luas, seperti literasi digital, finansial, visual, data, kritikal, dan literasi lainnya.
Kedua hal tersebut sangat penting untuk siswa saat ini dan mereka yang baru lulus SMA karena mereka akan hidup di era millennia di mana interaksi sosial akan sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Purwadi juga menambahkan alasan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi adalah jenis dan tipe pekerjaan di era millennia sangat sulit diprediksi pada saat ini.
Selain pesan kepada para kepala sekolah, Direktur Pembinaan SMA juga mengapresiasi mereka karena telah sukses menyelenggarakan ujian untuk siswa kelas XII di sekolah masing-masing, baik itu USBN maupun UNBK. Dikatakan oleh beliau, 86% SMA di Indonesia sudah menyelenggarakan ujian nasional yang berbasis komputer dan sisanya akan segera menyusul sekolah-sekolah yang sudah UNBK bila dinas pendidikan provinsi mampu dan mau mengoordinir sekolah-sekolah di wilayahnya untuk berbagai sumber daya (resource sharing). “Mudah saja, SMA yang masih kekurangan komputer dapat meminjam komputer dari SMK atau SMP untuk melaksanakan UNBK, asalkan dinas pendidikan provinsi mau mengoordinirnya.â€
Pada kesempatan yang sama, Kepala Subdit KSP, Harizal Sinaro mengatakan bahwa pembangunan ruang perpustakaan dan rehabilitasi ruang belajar diharapkan dapat memfasilitasi peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dan meningkatkan relevansi layanan pendidikan di daerah.
Dikatakan oleh beliau, tujuan dari dilaksanakannya Bimtek ini adalah untuk memberikan informasi terkaik kebijakan Direktorat Pembinaan SMA, mereview proposal sekolah calon penerima bantuan, mengidentifikasi dan menganalisa rencana anggaran biaya (RAB) yang diajukan sekolah untuk direvisi, juga untuk penandatanganan Surat Perjanjian Penggunaan Dana (SP2D) antara Direktorat PSMA dan sekolah.
Dalam BImtek ini direncakan akan disalurkan bantuan pemerintah 100 ruang perpustakaan kepada 100 SMA peserta bimtek dengan nilai bantuan lebih dari Rp. 27 miliar dan 393 paket bantuan pemerintah rehabilitasi ruang belajar senilai lebih dari Rp. 19 miliar kepada 100 SMA lainnya peserta bimtek. 9 SMA peserta bimtek juga akan mendapatkan 13 paket pembangunan Ruang Kelas Baru senilai kurang lebih Rp. 3 miliar, sedangkan 7 SMA peserta akan mendapatkan tambahan bantuan pembangunan Ruang Laboratorium Komputer senilai lebih kurang Rp. 1,4 miliar. (Teks dan Foto: Tanto Supriyanto)
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 254 kali |