Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kembali menggandeng PT.Mizan Pustaka dalam kegiatan Festival Literasi Sekolah (FLS) 2018. Kegiatan yang dulunya bernama Akademi Remaja Kreatif Indonesia (ARKI) ini dilaksanakan mulai 26-31 Oktober di Olimpic Renotel, Sentul, Bogor.
FLS bertujuan mewadahi kreativitas generasi muda dalam seni literasi yang memperlombakan tiga kategori yaitu ; Cipta Cerpen, Cipta Syair, dan Cipta Komik. FLS 2018 diikuti oleh 100 orang siswa dari perwakilan provinsi di Indonesia. Jumlah peserta tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya diikuti oleh 60 peserta.
Jumat (26/10), para peserta tiba di Hotel Olimpic Renotel Sentul, Bogor, Jawa Barat. Mereka mengaku siap berkompetisi dan tak sabar untuk mengikuti kegiatan yang menyenangkan. Begitu yang diungkapkan oleh Satria Wijaya, siswa kelas XI MAN Insan Cendikia, Kota Batam, Kepulauan Riau. Berharap dari kegiatan ini nantinya bisa mendapatkan banyak teman, pengalaman, terutama bisa bertemu tokoh-tokoh besar yang menginspirasi. “Saya dengar dari teman tahun lalu ada Prilly, mudah-mudahan tahun ini ada selebritas lain yang juga bisa menginspirasi," ungkap siswa yang baru saja menekuni dunia cipta syair ini.
Para siswa akan mengikuti beragam kegiatan mulai dari lomba, seminar dan workshop, talkshow inspiratif, wisata edukasi dan diakhiri dengan malam apresiasi. Kegiatan ini diharapkan bukan sekedar ajang kompetisi tapi juga wadah bagi para siswa untuk menimba pengalaman sebanyak mungkin dan menjalin pertemanan seluas mungkin.
Dari awal kedatangan, para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang dipilih secara acak untuk tidak berkelompok dengan teman asal daerah mereka. Nurul Islamidini, siswi MAN 3 Banda Aceh, mengaku senang dengan pembagian ini, sehingga bisa lebih mengenal dan bertukar pikiran dengan teman-teman dari daerah lain. "Baru ngobrol sebentar dengan teman-teman sudah memberikan banyak informasi baru, pastinya ini menambah pengetahuan. Saya akan lakukan yang terbaik untuk kegiatan positif iniâ€, ucapnya.
Sore hari sebelum ice breaking dan technical meeting yang dipandu oleh tim panitia dari Mizan, para siswa mendapatkan materi mengenai "bijak dalam bermedia sosial" dengan narasumber Dr. Ruli Nasrullah atau yang lebih dikenal dengan nama “Kang Arulâ€, pengarang dosengalau.com. Dalam kesempatan ini, Kang Arul menjabarkan bahwa media sosial bisa menjadi teman, namun dalam saat yang sama bisa menjadi petaka. Maka dari itu, pesan beliau pada seluruh peserta untuk selalu bijak dalam bermedia sosial. “Mari manfaatkan teknologi ini dengan sebaik mungkin, pikirkan apa yang akan kamu tulis atau sebarkan cukup bermanfaat atau tidak. Jangan sia-siakan masa muda kita hanya untuk hal-hal yang merugikanâ€, tutupnya.
Teks & Foto : Tim Potensi
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | whika |
Dilihat |  :  | 392 kali |
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kembali menggandeng PT.Mizan Pustaka dalam kegiatan Festival Literasi Sekolah (FLS) 2018. Kegiatan yang dulunya bernama Akademi Remaja Kreatif Indonesia (ARKI) ini dilaksanakan mulai 26-31 Oktober di Olimpic Renotel, Sentul, Bogor.
FLS bertujuan mewadahi kreativitas generasi muda dalam seni literasi yang memperlombakan tiga kategori yaitu ; Cipta Cerpen, Cipta Syair, dan Cipta Komik. FLS 2018 diikuti oleh 100 orang siswa dari perwakilan provinsi di Indonesia. Jumlah peserta tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya diikuti oleh 60 peserta.
Jumat (26/10), para peserta tiba di Hotel Olimpic Renotel Sentul, Bogor, Jawa Barat. Mereka mengaku siap berkompetisi dan tak sabar untuk mengikuti kegiatan yang menyenangkan. Begitu yang diungkapkan oleh Satria Wijaya, siswa kelas XI MAN Insan Cendikia, Kota Batam, Kepulauan Riau. Berharap dari kegiatan ini nantinya bisa mendapatkan banyak teman, pengalaman, terutama bisa bertemu tokoh-tokoh besar yang menginspirasi. “Saya dengar dari teman tahun lalu ada Prilly, mudah-mudahan tahun ini ada selebritas lain yang juga bisa menginspirasi," ungkap siswa yang baru saja menekuni dunia cipta syair ini.
Para siswa akan mengikuti beragam kegiatan mulai dari lomba, seminar dan workshop, talkshow inspiratif, wisata edukasi dan diakhiri dengan malam apresiasi. Kegiatan ini diharapkan bukan sekedar ajang kompetisi tapi juga wadah bagi para siswa untuk menimba pengalaman sebanyak mungkin dan menjalin pertemanan seluas mungkin.
Dari awal kedatangan, para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang dipilih secara acak untuk tidak berkelompok dengan teman asal daerah mereka. Nurul Islamidini, siswi MAN 3 Banda Aceh, mengaku senang dengan pembagian ini, sehingga bisa lebih mengenal dan bertukar pikiran dengan teman-teman dari daerah lain. "Baru ngobrol sebentar dengan teman-teman sudah memberikan banyak informasi baru, pastinya ini menambah pengetahuan. Saya akan lakukan yang terbaik untuk kegiatan positif iniâ€, ucapnya.
Sore hari sebelum ice breaking dan technical meeting yang dipandu oleh tim panitia dari Mizan, para siswa mendapatkan materi mengenai "bijak dalam bermedia sosial" dengan narasumber Dr. Ruli Nasrullah atau yang lebih dikenal dengan nama “Kang Arulâ€, pengarang dosengalau.com. Dalam kesempatan ini, Kang Arul menjabarkan bahwa media sosial bisa menjadi teman, namun dalam saat yang sama bisa menjadi petaka. Maka dari itu, pesan beliau pada seluruh peserta untuk selalu bijak dalam bermedia sosial. “Mari manfaatkan teknologi ini dengan sebaik mungkin, pikirkan apa yang akan kamu tulis atau sebarkan cukup bermanfaat atau tidak. Jangan sia-siakan masa muda kita hanya untuk hal-hal yang merugikanâ€, tutupnya.
Teks & Foto : Tim Potensi
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | whika |
Dilihat |  :  | 392 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019