Setelah kemarin melaksanakan pameran di pelataran Jogja City Walk, hari ini (4/10) para peserta Fiksi 2018 mengikuti Workshop Creative Innovative Thinking di Ballroom Sahid Hotel. Workshop ini menjelaskan tentang ekonomi kreatif dan perkembangan dunia usaha yang terjadi saat ini.
Sebagai narasumber, Fiki C Satari menjelaskan bahwa ekonomi kreatif itu menciptakan nilai baru dalam sebuah usaha. Fiki memberi perumpamaan seperti membuat bisnis kopi saat ini, tidak bisa hanya dengan mengandalkan rasa kopinya saja, namun juga harus didukung oleh kreatifitas desain interior, packaging dan juga lainnya.
Sebagai Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network, Fiki menegaskan dalam membuat suatu bisnis harus didasari dengan konsep yang mengandung narasi. â€Jadi tujuan membangun narasi, yaitu untuk branding dalam iklan produk kita, mengatur tata cara pembelian, dan memikirkan bagaimana produk kita bisa dekat dengan konsumen†ungkap Fiki. Fiki juga berpesan kepada seluruh peserta agar terus mengembangkan kreatifitas untuk ikut berperan dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Usai mendengarkan materi, para peserta dipandu oleh tim Bandung Creative City Forum (BCCF) membuat kelompok dengan tujuan kolaborasi antarsiswa dalam membentuk suatu bisnis. Semua kelompok diberikan challenge untuk membuat prototipe rencana bisnis, seperti segmentasi pasar, manajemen usaha, promosi hingga pemasarannya. Mereka diberi keleluasaan untuk memikirkan dan mengembangkan ide kreatif dalam membuat konsep bisnis yang sedang trend saat ini.
Salah satu peserta, Anpas Tohir Maulana dari sekolah SMA N 1 Cisarua, mengatakan kegiatan seperti ini sangat bagus, karena bisa dijadikan sebagai ajang saling mengenal satu sama lain.
“Ya kegiatan ini sangat seru, kita bisa langsung praktek membuat suatu bisnis bersama teman-teman†ungkapnya.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | whika |
Dilihat |  :  | 257 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019