FLS 2019 Dekatkan Peserta dengan Kemampuan Digital

Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019 di jenjang SMA, sudah mulai menyentuh ke arah digital. Hal ini dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi dan juga gaya hidup generasi muda yang lekat dengan penggunaan alat digital hampir di semua lini hidupnya.

Direktur Pembinaan SMA Purwadi Sutanto mengatakan, khusus di jenjang SMA, pihaknya mendorong para peserta didik untuk lebih berliterasi salah satunya dengan berliterasi digital.

 â€œKhusus SMA, kita dorong untuk anak-anak lebih literate, bukan hanya masalah baca tulis, terutama menulis dan menuangkan ide, tetapi juga literate digital. Itulah kita harus mulai pendaftaran saja sudah online, bentuk karya-karyanya sudah karya-karya online, karya-karya digital, supaya mereka tidak gaptek (gagap teknologi),” Purwadi Sutanto, usai pembukaan FLS 2019 di Plasa Insani, Kemdikbud, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019.

Ia mengungkapkan, bahwa ke depan, para peserta didik masuk ke era digitalisasi. Maka, dengan adanya FLS ini, ia mulai mengajak para siswa untuk dekat dengan teknologi digital. Tak hanya di FLS, Purwadi menjelaskan, pihaknya juga sudah menerapkan pendekatan digital di ajang kompetisi lainnya, diantaranya OPSI (Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia).

Asah Kompetensi

Selain mampu berliterasi menggunakan media digital saja dalam berkarya, Purwadi juga mengingatkan peserta atau siswa SMA juga mengasah diri agar memiliki tiga kompetensi, yakni karakter yang kuat, literasi yang tinggi, dan memiliki kompetensi akademis dan vokasi yang memadai.

Karena, menurut Purwadi, mereka akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya yakni perguruan tinggi. Tiga kompetensi itulah yang akan mereka butuhkan di jenjang selanjutnya.

Ia berharap, dengan adanya FLS ini, dapat meningkatkan literasi baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.

Untuk diketahui, dalam Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019 tingkat SMA ini, Direktorat PSMA mewadahi bakat dan minat peserta didik dalam menghasilkan karya cerita pendek, syair, dan komik serta karya seni digital (meme, quotes, kinetic typography), narasi digital (vlog, komik web, instastory).

Para peserta terbagi dalam dalam empat bidang kategori lomba yaitu Lomba Cipta Cerpen, Cipta Syair +D, Cipta Komik +D, dan Cipta Meme. Bagi peserta di Cipta Syair +D, Cipta Komik +D, dan Cipta Meme, mereka diwajibkan untuk membawa gawai berupa laptop, telepon pintar, ataupun tablet sesuai dengan kebutuhan karyanya masing-masing.