Kebijakan Merdeka Belajar pada dasarnya merupakan upaya pemerintah pusat dalam menyediakan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Dengan Merdeka Belajar, satuan pendidikan diberikan keleluasaan dalam berinovasi dan mengembangkan kurikulum sesuai potensi daerah/kearifan lokal. Salah satu bagian dari kebijakan tersebut adalah Program Sekolah Penggerak dan Pembelajaran dengan Paradigma Baru. Pada Sekolah Penggerak, sudah tidak ada lagi peminatan atau penjurusan di kelas X SMA seperti pada Kurikulum 2013. Namun, peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat dan rencana masa depannya. Hal tersebut menimbulkan konsekuensi yaitu perlunya perencanaan dan manajemen yang sistematis dalam mekanisme pemilihan mata pelajaran pilihan. Setiap Sekolah Penggerak harus bisa mengatur jadwal sesuai dengan ketersediaan SDM, ruang kelas dan minat/bakat peserta didik.
Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2022 telah memprogramkan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pendampingan Guru BK dalam Penentuan Mapel Pilihan dan Simulasi Penjadwalan Mapel Pilihan SMA. Kegiatan diskusi ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan masukan terkait proses pemilihan mata pelajaran pilihan pada Sekolah Penggerak. Harapannya, melalui kegiatan ini dapat dihasilkan naskah inspirasi dan praktik baik yang dapat dimanfaatkan oleh semua Sekolah Penggerak khususnya pada jenjang SMA di 34 Provinsi.
Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Rabu s.d. Jumat, 19 – 21 Januari 2022 di Hotel Bigland Sentul, Bogor. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru BK. Tujuannya antara lain untuk menggali masukan/informasi terkait rencana Sekolah Penggerak dalam mengelola proses pemilihan mata pelajaran pilihan, mengidentifikasi peran guru Bimbingan Konseling (BK) pada Sekolah Penggerak dalam proses pemilihan mata pelajaran pilihan dan menjaring survei bagi peserta diskusi dari Sekolah Penggerak terkait proses pemilihan mata pelajaran pilihan.
Pembukaan diawali dengan pengarahan dari Direktur SMA, Bapak Dr. Suhartono Arham, M.Si. Beliau berpesan kegiatan tersebut merupakan sebuah isu penting untuk didiskusikan mengingat proses pemilihan mata pelajaran di SMA Penggerak memerlukan perencanaan dan manajemen yang sistematis. Peserta didik dinilai berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Pada kesempatan ini, Direktorat SMA bersama Pusat Kurikulum dan Pembelajaran akan membagikan angket yang bisa lebih menggali informasi bagaimana sekolah mengelola dan mengatur jadwal mata pelajaran pilihan. Angket tersebut akan dibawa kembali pada saat pelaksanaan diskusi tahap 2. Melalui kegiatan ini, akan dihasilkan inspirasi atau praktik baik terkait proses pemilihan mata pelajaran pilihan di Sekolah Penggerak.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 763 kali |
Duta SMA Nasional 2023 Shafiqa Azwa Hafiza Peduli Literasi dan Bahasa Isyarat
Lantar Maulana Anugerah Daiva Duta SMA Nasional 2023 Prihatin dengan Maraknya Kekerasan di Kalangan Pelajar
VANIA PUTRI ARFANDA KURNIA DUTA SMA NASIONAL BERBAKAT 2023 Menggali Potensi Meraih Prestasi
Muhammad Iqbal Raihan Siswa SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA Matematika Adalah Solusi