#
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Geografi OSN 2016

#

Punya Visi Kedepan, Peserta Bidang Geografi Ditarget Jadi Perencana Pembangunan 

Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Geografi nyatanya memiliki visi kedepan. Tak hanya berlomba jadi yang terbaik, sebanyak 85 peserta yang mengikuti bidang ini ditarget bisa menerapkan ilmu pengetahuan dimasa depan. Tak hanya menggapai prestasi, mereka juga diharapkan bisa menjadi agen perubahan dalam pembangunan berbasis geografi di masa depan. 

 Ada tiga tahapan tes yang diikuti peserta pada OSN 2016 yang digelar di Palembang kali ini. Mulai dari tes tertulis. Dimana, para peserta diminta menjawab sejumlah soal. Mengambil bobot penilaian sebesar 40 persen. Ada tujuh bagian pertanyaan, yakni, Geologi, Geografi Perkotaan, Bencana dan Manajemen Bencana, Geografi Pertanian, Geografi Kependudukan, Meteorologi, dan Pengetahuan Regional. 
"Tahapan awal ini terdiri dari beberapa tes yang bertujuan melihat sejauh mana kemampuan teoritis yang dimiliki peserta,"kata Bintang R Wananda, asisten tim juri yang dibincangi Majalah Potensi, Rabu, 18 Mei 2016. 


Tahapan pertama yang dilalui peserta dimulai pada Selasa, 17 Mei 2016. Diruang kelas yang berada di lingkungan SMA Negeri 3 Palembang. Usai tes tertulis, peserta langsung mengikuti tes praktikum.
Di tahapan ini, juri akan menilai kemampuan peserta dalam membaca peta kontur serta menganalisa data dari informasi yang ada. Bobot 10 persen dari nilai keseluruhan harus direbut peserta kali ini. 
Perjalanan para peserta merebut nilai belum selesai pada hari pertama. Sejak pagi hingga petang, mereka juga diminta menyelesaikan tahapan tes multimedia. Dengan menjawab 30 soal pilihan ganda berbasis komputer. 


Ilmu pengetahuan berbasis teknologi yang selama ini diserap disekolah masing-masing peserta bakal diuji. Sebelum nantinya mereka mempersiapkan hal yang lebih besar di hari terakhir pelaksanaan tes. 
Meski bersaing, para peserta di bidang Geografi terlihat cukup akrab. Mereka yang dibagi per kelompk bahkan terlihat dapat bekerja sama dengan baik. Hal ini, masuk dalam salah satu kriteria penilaian. 
Sampai pada pelaksanaan puncak tes bidang Geografi pada Rabu 18 Mei 2016. Mengambil tempat di kawasan Jakabaring Sport City (JSC), peserta mengikuti tes praktek lapangan. Tes terakhir ini, memiliki bobot 30 persen dari seluruh penilaian. Menurut Bintang, disinilah para peserta dapat berkespresi dan mengeksplorasi kemampuan geografi mereka. 


"Ada kaitan erat antara Geografi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Salah satunya, peserta kami minta untuk merencanakan pembangunan dalam tes ini,"kata Bintang. 


Perencanaan pembangunan berbasi geografi inilah yang menurutnya apabila diresapi oleh para peserta, dapat membawa mereka menjadi perncana handal di masa depan. Menjadikan mereka agen pembaruan. 
Menciptakan rencana pembanguna disebuah lokasi. Berdasarkan sumber daya manusia yang dimiliki, sumber daya alam yang tersedia. Namun, dengan memikirkan dampak positif serta negatif dari pembangunan tersebut. 


Para peserta diminta menulis essay mengenai perencanaan pembangunan, lalu memaparkan program tersebut. "Bukan tidak mungkin nanti mereka terlibat dlaam pembangunan Indonesia kedepan,"ambung Bintang. 


Hanya saja, dari beberapa tahun pelaksanaan, melihat hasil yang muncul di Olimpiade Sains Provinsi (OSP), tim juri yang ada menilai pemetaan kekuatan peserta masih belum begitu merata. 
Beberapa daerah di pulau Jawa masih mendominasi. Karena itu, perlu ada ramuan khusu bagi peserta didik maupun guru disetiap provinsi untuk mengabarkan materi yang lebih berkembang. 


Sehingga sebagai evaluasi, semua pihak khususnya sekolah harus dapat terlibat. Sebab, tidak sebatas OSN, peserta yang terseleksi juga nantinya akan mewakili Indonesia diajang Internasional. 
Seperti salah satu yang menarik dalam OSN kali ini, ada empat peserta International Geography Olympiad (IGEO), wakil Indonesia yang ikut serta. Mereka bergabung bersama ke-85 peserta. 
Meski hanya sebatas eksibisi menilai kemampuan sebelum berangkat pada 2017 mendatang, kehadiran peserta ini Disisi lain akan memberi dampak positif bagi peserta yang berkompetisi. 
"Ada teman mereka yang wakili Indonesia. Akan jadi motivasi dan mereka juga dapat berbagi. Karena itu, kami tentu berharap Olimpiade serupa akan lebih meningkat kualitasnya di waktu yang akan datang,"ujar Bintang. (*)

Penulis  : 
Editor  : 
Dilihat  :  244 kali