Setelah para peserta mempertunjukkan tari kreasi pada babak penyisihan di Teater Tertutup Taman Budaya Lampung, akhirnya dewan juri memilih 11 besar tim yang berhak melaju untuk memperebutkan posisi tiga besar.
Dari 34 tim yang telah menampilkan pertunjukan pada kemarin, Selasa (17/9), juri dari Institut Kesenian Jakarta yakni Nungki Kusumastuti mengatakan, pihaknya menilai bahwa sebelas tim tersebut telah memenuhi beberapa kriteria penilaian, diantaranya adalah segi kepenariannya.
"Kepenariannya ini yakni bagaimana mereka mampu membawakan tarian yang dibuat oleh koreografernya, baik dari tekniknya, geraknya, ekspresinya, dan rasanya. Itu semua dapet," kata Nungki di Taman Budaya Lampung, Selasa, 17 September 2019.
Nungki melanjutkan, dalam penampilan karya tari, penari merupakan ujung tombak dari keseluruhan karya tersebut. Artinya, bahwa penari merupakan penyampai ekspresi dari koreografernya.
"Koreografernya kan enggak muncul di sini, yang muncul kan penarinya. Maka, penari itu ujung tombak penampilan sebuah karya tari, tentang kemampuan mereka mengekspresikan semua yang dibuat oleh koreografer itu," kata Nungki.
Nungki menambahkan, untuk menjadi penari yang bagus, seseorang harus memiliki beberapa kemampuan, diantaranya, memiliki teknik yang bagus, menggerakkan tubuh sesuai yang mau disampaikan oleh tarian itu.
"Menggerakkan itu bukan hanya skill bergerak saja tapi juga dengan rasa, memberi makna pada koreografi, itulah arti dari kepenarian yang baik," ujar Nungki.
Hari ini, Rabu (18/9), 11 besar peserta menampilkan kembali karya seni kreasinya di Teater Tertutup Taman Budaya Lampung. Para juri akan memilih tiga besar untuk mendapatkan gelar juara.
Berikut 11 Provinsi yang lolos di babak penyisihan bidang Tari Kreasi FLS2N:
1. Rega Febria dn Shekar Ali (SMAN 1 Jampangkulon), Provinsi Jawa Barat.
2. Revana Sheba Pavita dan Lintang Nuraini (SMAN 3 Yogyakarta), Provinsi DIY
3. Alrian Hendra Saputra dan Raditya Aglar Nuswantoro (SMAN 2 Ponorogo, Provinsi Jawa Timur
4. Dasril dan Muhammad Riyan (SMAN 1 X Koto), Provinsi Sumatera Barat.
5. Chevly Yoelanda dan Natasha Aprilia Wulandari (SMAN Pangkalan Kerinci), Provinsi Riau
6. Ayunda Lusiana Putri dan Siska Rahma (SMAN 1 Gadingrejo), Provinsi Lampung
7. Putri Indriyani dan Lisa Handayani (SMAn 1 Kusan Hilir), Provinsi Kalimantan Selatan
8. Ni Wayan Meira Candra Wati dan I Komang Tri Ray Dewantara (SMAN 1 Ubud), Provinsi Bali
9. Ronal Kogoya dan Tirza Sartika Ratang (SMAN 1 Wamena), Provinsi Papua
10. Syalwa Aulia Sodikin dan Euniq Selfiani Pangesti (SMAN 3 Rangkas Bitung), Provinsi Banten
11. Rezaldi Pipii dan Moh Sultan R Hasan (SMAN 1 Limboto), Provinsi Gorontalo.
Teks : Yenny
Foto : Bernawan/Hono
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | l0wtun3 |
Dilihat |  :  | 560 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019