KASI SARPRAS SUBDIT KSP PENETAPAN LOKASI USB HARUS BERDASARKAN BANYAK HASIL ANALISIS

“Bantuan pemerintah unit sekolah baru (USB) ditujukan untuk menyediakan dan memperluas akses pendidikan dan meningkatkan angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni di provinsi, tapi pemilihan lokasinya tidak seharusnya berdasarkan kepentingan politik sesaat,” demikian yang dikatakan Waramatias, Kasi Sarana dan Prasarana Subdit Kelembagaan dan Sarana Prasarana (Subdit KSP), saat menyajikan materi Standar Bangunan SMA pada kegiatan Bimbingan Teknis Review Proposal Sekolah Calon Penerima Bantuan Pemerintah Unit Sekolah Baru, Renovasi Bangunan, dan Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer yang diselenggarakan oleh Subdit KSP.

Ke depannya, provinsi yang ingin membuka SMA baru harus melakukan analisis yang mencakupkan analisis tata ruang, analisis geografis, analisis demografis, analisis ekologis, dan analisis sosial budaya. “Analisis tersebut dimaksudkan agar SMA yang nantinya dibangun dan menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan sustainable di masa depan,” lanjut Waramatias.

“Pemilihan lokasi USB bukan semata lahannya sudah bersertifikat, itu hanya persyaratan administrasi yang memang harus dipenuhi, tapi kesinambungan ekonomis, ekologis, dan sosial budaya penyelenggaraan pendidikan juga harus diperhatikan seksama,” tambah beliau.

Pada kesempatan yang sama, Norman Kartaadmadja, tenaga ahli bangunan pada Subdit KSP, menjelaskan kepada peserta bimtek bahwa dari sisi perencanaan dan pengendalian pelaksanaan bantuan pemerintah, sedikitnya ada tiga fungsi yang harus dijalankan sesuai ketentuan. “Ada tiga fungsi dalam lingkup pengendalian pelaksanaan bantuan pemerintah, yaitu  pengawasan, kontrol, dan supervisi. Fungsi pengawasan dilaksanakan oleh panitia pembangunan USB dibantu oleh konsultan teknis, fungsi kontrol dilaksanakan oleh kepala sekolah atau dinas provinsi, dan fungsi supervisi yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA.”

Acara Bimtek Tahap VI yang diselenggarakan oleh Subdit Kelembagaan dan Sarana Prasarana berlangsung di Hotel Amaroossa Grande, Bekasi, Jawa Barat dari tanggal 25 s.d. 27 April 2018. Pada kegiatan ini, 6 provinsi akan mendapat bantuan unit sekolah baru di mana Provinsi Papua dan Papua Barat akan mendapat masing-masingnya 1 USB. Total nilai bantuan untuk USB di kedua provinsi itu kurang lebih Rp. 7 miliar. 4 provinsi lainnnya juga akan mendapatkan masing-masingnya bantuan 1 USB dan nilai bantuan keempat USB tersebut kurang lebih Rp. 10 miliar. (Teks dan Foto: Tanto Supriyanto)