#
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Kemah Penguatan Pendidikan Karakter melalui Kepramukaaan Siswa SMA KEPAK 2018

#

SALAM PRAMUKA!!!

Kemah Penguatan Pendidikan Karakter melalui Kepramukaaan Siswa SMA (KEPAK) 2018 kembali diadakan Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Pusat Pendidikan Dirgantara. Diikuti oleh 340 siswa SMA dari seluruh provinsi di Indonesia, hasil dari seleksi KEPAK provinsi. 

KEPAK 2018 berlangsung 4-9 Oktober 2018 di Bumi Perkemahan,  Cibubur, Jakarta Timur. Bersamaan dengan berlangsungnya KEPAK, setiap provinsi juga mengirimkan dua guru pendamping untuk mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD).

Dalam kegiatan ini siswa SMA dipersiapkan untuk menjadi pelopor penguatan karakter bangsa. Diharapkan juga nantinya akan semakin tumbuh sikap bekerjasama, jujur, peduli, berpikir kritis dan positif. Sehingga terbangun jiwa kepemimpinan dan silaturahmi antar siswa SMA yang akan semakin memperkokoh kesatuan bangsa.

Antusias para peserta untuk ambil bagian dalam KEPAK 2018 ini langsung tergambar sejak hari pertama, Minggu (4/11), saat mereka datang dan melakukan registrasi. Mereka yang datang dari berbagai provinsi ini selama pelaksanaan ditempatkan di tenda-tenda yang dipilih secara acak. Tujuannya, agar mereka saling mengenal satu dengan yang lainnya, tidak melulu berkelompok dengan teman satu daerah. Kelompok tenda dipisah antara barak tenda putra dan  barak tenda putri.

Salah satu kelompok peserta dari Papua Barat mengatakan mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini. "Kami sangat senang bisa hadir di sini, bertemu teman-teman baru, dan terutama ingin mendapatkan pengalaman yang pastinya luar biasa," ucap salah satu dari mereka.

Sementara peserta lain, Arya Yudha Dithia, siswa SMAN 4 Medan, mengatakan, ikut dalam KEPAK 2018  merupakan salah satu target pribadinya. “Saya memiliki target pribadi, minimal punya sepuluh piagam nasional dari kegiatan sekolah. Tidak ada tujuan khusus, hanya untuk memotivasi agar saya bisa fokus dan disiplin diri dalam mencari ilmu. Jadi, bisa lolos ke sini pastinya bahagia sekali,” ucapnya.

Sementara peserta dari D.I Yogyakarta yang datang menjelang sore berharap melalui kegiatan ini mereka menjadi lebih bisa mengasah kemampuan dan pengetahuan kepramukaan. “Bertemu kawan-kawan baru dari berbagai daerah dengan pengalaman ilmu yang berbeda-beda pastinya bisa memperkaya pengalaman kita. Harapan kami, kalau bisa kegiatan ini bisa sampai ke ajang internasional, supaya kita juga tahu perbedaan pramuka di Indonesia dengan di luar negeri,” ucap mereka kompak.

Usai proses registrasi, peserta menuju lokasi perkemahan untuk istirahat sejenak sebelum memasuki briefing malam. Setelah ibadah dan makan malam, peserta kembali berkumpul untuk apel malam dan dinamika kelompok. Para pelatih dan penegak membuka suasana malam pertama dengan pengenalan dan ice breaking,

Kegiatan enam (6) hari ini diisi dengan berbagai kegiatan pelatihan dan pendidikan. Nara sumber berasal dari tim pelatih dan fasilitator Kwarnas, Dinas Kemaritiman, Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Selain itu peserta  juga mendapatkan pelajaran entrepreneurship kewirausahaan,  pengenalan sejarah dan budaya, jelajah alam, serta pentas budaya dan simulasi penanggulangan bencana.

 

Tekad Kuat NTB

Di tengah segala keterbatasan akibat bencana, akhirnya Tim NTB tetap berhasil datang, lengkap dengan seluruh personil mengikuti Kepak 2018. Semua kembali kepada tekad kuat untuk tetap menatap masa depan. Peserta dari NTB mengaku gempa terjadi justru saat mereka sedang kemah propinsi. “Sebuah pengalaman dan pembelajaran yang luar biasa, bagaimana kami harus tetap tenang dalam keadaan genting. Bagaimana tetap waspada sambil memperhatikan keadaan sekitar,” ucap salah satu peserta dari Lombok.

 

Palu Siap Bangkit!

Sementara teman dari Palu mengikuti seleksi menuju nasional pasca gempa. Dengan fasilitas seadanya, mereka justru memanfaatkan keadaan yang ada untuk mempersiapkan diri supaya lebih matang.  â€œInilah pramuka, harus bisa bertahan disegala keadaan,” kata mereka, kompak.

 

“Di sini (KEPAK 2018) kami membawa pesan kepada seluruh teman-teman yang hadir, bahwa kami kuat! Kami bisa bertahan dan kami sedang berusaha bangkit. Dukung kami,” ucap Asher siswa SMAN 3 Sigi, yang wilayahnya mendapatkan kerusakan paling parah saat bencana Palu kemarin.

 

Teks : Syarifah

Foto : Panji Diksana, Markuat

Penulis  : 
Editor  :  whika
Dilihat  :  267 kali


#
10-Sep-2024

5 Hari Lagi Registrasi TANOS 2024 Akan Ditutup

#
08-May-2024

PEMBANGUNAN BANGSA OLEH PEMUDA YANG MEMIMPIN LITERASI DIGITAL

#
21-Jun-2022

Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka

#
05-Dec-2019

Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019