Penyelenggaraan International Physics Olympiad (IPhO) ke-50 tahun 2017 telah ditutup secara resmi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikdasmen Kemendikbud), Hamid Muhammad, pada Minggu (23/7/2017), di Yogyakarta. Kegiatan yang dibuka sejak 17 Juli 2017 ini menetapkan 64 peraih medali emas, 72 medali perak, 102 medali perunggu, 73 honorable mention, 1 best theory, 1 best experiment, dan 1 absolute winner.
Ketua pelaksana IPhO 2017, Kamsul Abraha menyebutkan, secara umum seluruh rangkaian kegiatan IPhO 2017 berlangsung dengan lancar. "Para siswa sangat antusias mengikuti setiap tahapan lomba," ujar Kamsul dalam laporannya.
Selain berkompetisi, para peserta juga diajak berwisata edukasi ke Candi Borobudur, Keraton Yogyakarta, Museum Gunung Merapi, dan Desa Wisata Tembi. "Kami yakin akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi seluruh peserta," tambahnya.
Sementara itu, Dirjen Dikdasmen Kemendikbud, Hamid Muhammad, menyampaikan apresiasi dan penghargaan dari pemerintah Indonesia kepada Presiden IPhO, Hans Jordan, atas kepercayaannya menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah dalam ajang bergengsi tersebut.
Peserta IPhO adalah calon ilmuwan masa depan dan bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan yang cukup pesat serta membutuhkan inovasi tiada henti, termasuk kemampuan di bidang fisika yang mumpuni.
Indonesia terus mengembangkan pendidikan sains bagi lebih dari 53 juta siswa di seluruh penjuru nusantara. "Kami yakin kehadiran lebih dari 600 peserta dalam IPhO kali ini akan menginspirasi jutaan siswa lainnya di Indonesia, serta siswa lain di seluruh dunia," jelas Hamid.
Ke depan, penyelenggaraan IPhO 2018 akan dilaksanakan di Portugal.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 206 kali |