Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 122 kali |
Setelah dua hari peserta ISPrO 2015 bergulat dengan presentasi hasil penelitian, ini saatnya untuk mereka colling down. Rabu (6/5) siang kemarin, seluruh ilmuwan muda dari berbagai belahan dunia ini menunjukkan sisi lain bakat mereka. It’s show time! Masing-masing delegasi menunjukkan keunikan kebudayaan negara melalui sebuah pertunjukkan seni budaya.
Ada yang menari, menyanyi, berdansa, dan sebagainya. Penampil awal yaitu Oyi, yang melantunkan hits Harmoni Cinta milik penyanyi Gita Gutawa. Dengan mengenakan busana Padang, siswi Kharisma Bangsa memamerkan suara indahnya sambil menari. Perwakilan Angola hadir dengan membacakan puisi singkat. Belarus menampilkan atraksi dansa yang menawan. Berikutnya bidadari-bidarari cantik dari Bosnia & Herzegovina unjuk kebolehan dalam koreografi tari yang apik. India lewat si mungil hitam manis, menghibur penonton dengan bernyanyi.
Atraksi tari Saman yang diperagakan belasan siswi SMA Kharisma Bangsa mewakili Indonesia mengundang decak kagum para penonton. Warna-warni cantik dalam fashion juga dipamerkan oleh siswi-siswi cantik dari Kosovo. Berikutnya koreografi tarian unik ditampilkan delegasi Kyrgyzstan. Wakil dari Filipina dan Malaysia juga menyumbangkan suara dan tarian khasnya.
Delegasi dari negara-negara Afrika pun gak mau kalah. Peserta dari Nigeria, Senegal, dan Srilanka ikut joget sambil bernyanyi. Kejutan pun dihadirkan dengan memanggil peserta lomba yang hari ini berulang tahun. Mereka naik ke panggung, meniup lilin dan koor menyanyikan lagu “Happy Birthdayâ€. Aksi ditutup, 15 menit sebelum jam 4 sore. Seluruh kontestan dari Indonesia naik ke atas panggung lengkap dengan berbagai atribut kebudayaan lokal. Sambil menyanyikan lagu “Bendera†milik grup band Cokelat, ilmuwan-ilmuwan muda Indonesia tersebut larut berlenggak-lenggok sambil mengibarkan bendera merah putih. Acara ditutup dengan foto bersama seluruh peserta ISPro di atas panggung. Betapa indahnya warna-warni kebudayaan yang disuguhkan dari setiap negara. Experiment for peace and full of love, right? (Edo / foto Bayu)
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 122 kali |