Rapat Koordinasi Evaluasi Jaringan Komunikasi Angkatan I pada hari kedua, Selasa, 26 Oktober 2021, agenda kegiatan berupa penyampaian materi dan diskusi kelompok dengan pembahasan lebih kepada bimbingan teknis kerja Jaringan Komunikasi dan aplikasi Teman SMA.
Untuk materi, peserta mendapat pencerahan mengenai Perencanaan Berbasis data sebagai tindak lanjut Assesmen Nasional; Overview Raport dan Profil Pendikan; dengan narasumber Koordinator Bidang Tata Kelola SMA Winner Jihad Akbar, Subkoordinator 1 Wiwiet Heriyanto dan Subkoordinator 2 Irfan Harry Prasetya serta materi mengenai Etika Komunikasi Media Pemerintahan melalui Media Digital dan Media Baru dengan narasumber Tenaga Ahli Menteri Kemdikbudristek Bidang Media dan Komunikasi Ainun Chomsun.
Dalam pengantarnya, Koordinator Tata Kelola SMA Winner Jihad Akbar, menyatakan, Jaringan Komunikasi ini didorong oleh banyaknya kebijakan yang secara tidak utuh tersampaikan kepada masyarakat. Ketidakutuhan informasi ini juga diwarnai banyaknya hoaks. “Misalnya Permendikbud tentang Standar Nasional Pendidikan dan bantuan TIK, banyak hoaks terjadi, ternyata hanya muncul karena salah paham,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Winner Jihad Akbar, anggota Tim Jaringan Komunikasi bukan hanya penyambung lidah, melainkan juga paham pendidikan, menjadi pakar yang menguasai substansi pendidikan SMA secara detail. “Sehingga tim yang aktif akan menjadi pakar pendidikan, advokat pendidikan bidang SMA. Jadi, kita ingin meningkatkan pendidikan karena tahu subtstansi secara benar,” jelasnya.
Subkoordinator 2 Harry Prasetya dalam paparannya mengupas beberapa poin besar yakni terkait Urgensi Perencanaan Berbasis Data untuk Peningkatan Kualitas Sekolah, Assesmen Nasional, dan Perencanaan Berbasis Data Berdasarakan Profil & Raport Sekolah.
“Profil dan Raport Sekolah bertujuan untuk menyediakan data, input, masukan (feedback) bagi sekolah untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran. Selain itu, data, input, & masukan dari Profil dan Raport Sekolah dapat digunakan sebagai dasar perencanaan & penganggaran sekolah untuk periode tahun pelajaran 2022/2023 maupun tahun selanjutnya,” jelasnya. Ia menambahkan, perencanaan yang dimaksud adalah perencanaan sekolah berbasis data Profil dan Raport Sekolah, beserta pengaggaran tahunan sekolah, baik menggunakan sumber dana BOS Reguler maupun lainnya.
Terkait Profil dan Raport Sekolah, Subkoordinator 1 Wiwiet Heriyanto mengungkapkan, akan berbasis pada mutu belajar siswa bukan pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagaimana sebelumnya. “Kita memerlukan langkah strategis karena fokus kita mengurusi siswanya, tidak untuk pemenuhan SNP. Sebelumnya sekolah (schooling) tapi tidak terjadi proses belajar (learning). “Reputasi sekolah dengan mengejar SNP, tidak lagi menjadi acuan. Reputasinya adalah soal pembelajaran makanya tidak ada UN,” ujar Wiwiet.
Sementara pada sesi Kerja Kelompok, peserta yang berasal dari 17 provinsi, yakni dari Gorontalo (yang mengikuti kegiatan secara virtual), Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dibagi ke dalam 5 kelompok, yakni satu kelompok yang terdiri dari para kepala bidang SMA dan 4 kelompok yang terdiri dari Koordinator Pelaksana yaitu Koordinator MKPS, Koordinator MKKS, Koordinator LPMP, dan Koordinator Cabang Dinas.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 654 kali |
Duta SMA Nasional 2023 Shafiqa Azwa Hafiza Peduli Literasi dan Bahasa Isyarat
Lantar Maulana Anugerah Daiva Duta SMA Nasional 2023 Prihatin dengan Maraknya Kekerasan di Kalangan Pelajar
VANIA PUTRI ARFANDA KURNIA DUTA SMA NASIONAL BERBAKAT 2023 Menggali Potensi Meraih Prestasi
Muhammad Iqbal Raihan Siswa SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA Matematika Adalah Solusi