#
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Menciptakan Pembelajaran Terdiferensiasi Yang Berpihak Pada Peserta Didik

#

Jakarta - Seri Webinar IKM Menciptakan Pembelajaran Terdiferensiasi yang  Berpihak pada Peserta Didik diselenggarakan oleh Direktorat SMP pada tanggal 31 Mei 2023, yang bertujuan untuk memberikan kekuatan dan pemahaman pembelajaran terdiferensiasi yang berpihak pada peserta didik. Selain itu, dapat memberikan informasi praktik dalam implementasi kurikulum merdeka, dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten.

Dalam pembukaan webinar, Plt. Direktur Sekolah Menengah Atas, Winner Jihad Akbar, S.Si., M.Ak. menyampaikan dalam sambutannya bahwa implementasi Kurikulum Merdeka bertujuan menjadikan peserta didik sebagai fokus utama dalam pembelajaran dan juga asesmen untuk mengaktualisasikan tujuan pendidikan, yaitu berkembangnya karakter dan kompetensi peserta didik.

“Kurikulum Merdeka menekankan urgensi keterpaduan pembelajaran dengan asesmen. Hal ini mengindikasikan pentingnya pengembangan strategi pembelajaran yang sesuai tahapan capaian belajar peserta didik, yaitu pembelajaran yang terdiferensiasi yang bertujuan agar setiap peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian, pembelajaran terdiferensiasi membutuhkan asesmen yang bervariasi dan juga berkala. Pendekatan pembelajaran yang seperti inilah yang akan memperkuat kurikulum merdeka” ujar Winner.

Winner Jihad berpesan,  upaya untuk menyesuaikan strategi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik bukanlah hal yang sederhana. Maka dari itu, adanya keterbatasan dalam pembelajaran dapat disesuaikan dan ditangani dengan penerapan kurikulum merdeka. Oleh karena itu diperlukan implementasi sesuai dengan prinsip kurikulum merdeka.

Sambutan dalam webinar tersebut juga disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim mengatakan tujuan utama dar Merdeka Belajar yaitu mendorong perbaikan kualitas dan pemulihan dari krisis pembelajaran khususnya di dalam kurikulum merdeka yang diluncurkan bersama Merdeka Mengajar.

“Sekolah yang menggunakan Kurikulum Merdeka akan merasakan 3 keunggulan diantaranya pertama kurikulum merdeka fokus pada materi esensial. Kedua, memberikan jam pelajaran khusus bagi pengembangan karakter melalui profil belajar Pancasila, dan ketiga kurikulum merdeka memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk merancang kurikulum operasional sendiri dan bagi guru menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kemampuan siswanya. Dengan mengedepankan konsep kemerdekaan dalam proses belajar, tidak ada paksaan bagi sekolah untuk menerapkan kurikulum merdeka. Pada tahun ajaran 2022/2023, sekolah dapat menyesuaikan kurikulumnya sesuai dengan tingkat yang berbeda-beda sesuai dengan kesiapannya masing-masing,” ujar Nadiem.

Narasumber yang dihadirkan dalam seri webinar kali ini adalah Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Zulfikri Anas, M.Ed., Pengembang Kurikulum Ahli Pertama Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Dwi Setiyowati, S.Si., dan juga guru dari SMAN 3 Jayapura, Joko Yohannis, M.Pd.

Zulfikri Anas mengisi materi mengenai konsep pembelajaran terdiferensiasi pada peserta didik, sedangkan Dwi Setiyowati memperkuatnya pembelajaran terdiferensiasi dari sisi teknis. Selanjutnya, webinar dilanjutkan dengan Joko Yohannis yang membagikan praktik baik pengimplementasian pembelajaran terdiferensiasi yang telah dilakukannya pada peserta didik di SMAN 3 Jayapura.

Dalam paparan materi yang disampaikan oleh Zulfikri Anas, M.Ed mengatakan bahwa seharusnya pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang harus sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Bagaimana gaya mengajar menyesuaikan pembelajarannya di sekolah meskipun peserta didik memiliki perbedaan kemampuan akan tetapi mereka masih tetap bisa sampai pada tujuannya.

“Kurikulum Merdeka ini memberikan ruang yang seluas-luasnya pada anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan mereka.Jangan menerapkan kesamarataan pembelajaran pada peserta didik karena cara seperti itu akan sulit diterima. Coba perhatikan dan dampingi setiap peserta didik agar tetap mencapai tujuan akhir dari kemampuan dan kebutuhan mereka. Ketika menyampaikan satu pelajaran maka penting bagi kita untuk mengetahui kemampuan awal pada anak,” ujar Zulfikri.

Zulfikri berpesan, dalam pembelajaran diferensiasi harus sesuai tahap levelnya. Peserta didik dapat menemukan makna dari belajar dan mereka dapat merasakan manfaat dari belajar sehingga belajar akan menjadi kebutuhan dan mereka akan menjadi orang yang pembelajar sepanjang hayat.

Dwi Setiyowati dalam paparan materinya menyampaikan tentang prinsip pembelajaran terdiferensiasi pada peserta didik. Dwi mengatakan bahwa sebagai pengajar harus menyiapkan diferensiasi untuk kesiapan belajar yang berbeda-beda seperti menyiapkan konten belajar yang bervariasi, memproses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat didiferensiasi sesuai dengan kesiapan peserta didik dan dapat dengan membentuk produk berkualitas.

“Sebagai pengajar harus melihat sejauh mana kemampuan dari peserta didik dalam pembelajaran. Hal itu dapat dilihat dari hasil asesmen awal atau dari keseharian peserta didik dalam menerima materi yang diberikan. Selanjutnya, pengajar menindaklanjuti hasil asesmen awal peserta didik sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Terdapat beberapa alternatif pembelajaran sesuai dengan capaian peserta didik, diantaranya membentuk beberapa kelompok pembelajaran sesuai dengan capaian belajar mereka, mengadakan pembelajaran tambahan untuk siswa yang masih kurang memahami dalam pembelajaran dan pengajar juga dapat merancang sendiri pendekatan lain kepada peserta didik agar mereka dapat memenuhi target belajar mereka masing-masing,” ujar Dwi.

 

Joko Yohannis menyampaikan pengimplementasian pembelajaran terdiferensiasi dapat dilakukan dengan melakukan project atau hasil dari pembelajaran yang telah mereka dapatkan dari belajar di kelas. Project ini merupakan salah satu cara agar siswa tidak merasa jenuh sehingga adanya project ini dapat mengetahui kegunaan serta manfaat dari pembelajaran yang telah diterima dan melihat kemampuan siswa dalam menyerap ilmu sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar.

“Diferensiasi bukan hanya selalu tentang konten dan proses, tetapi menghasilkan suatu produk yang berguna melalui project. Project ini dibentuk agar menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Ketika mereka mempresentasikan hasil dari project yang telah mereka buat secara berkelompok maupun individu, mereka dapat merasakan kepuasaan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki itu. Dari kegiatan inilah kita sebagai pendidik dapat melihat bagaimana pola pikir dan kemampuan peserta didik, selain melihat dari asesmen awal sampai pada hasil produk melalui project sehingga mereka tidak mengalami kesulitan yang berlebih,” ujar Joko.

Dalam semua pembahasan materi yang telah disampaikan oleh narasumber, diharapkan dapat membuat lingkungan belajar yang nyaman dan dapat menciptakan pembelajaran terdiferensiasi yang berpihak pada peserta didik sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka dengan berkunci pada kurikulum merdeka.

Kalian dapat melihat tayangan ulang Seri Webinar IKM Menciptakan Pembelajaran Terdiferensiasi yang Berpihak pada Peserta Didik melalui laman akun Youtube https://www.youtube.com/watch?v=HKlBkD7V0kM untuk mengetahui lebih lanjut informasinya.

Penulis : Nita Ayu Amalia

Penulis  : 
Editor  : 
Dilihat  :  10744 kali


#
05-Jan-2024

Duta SMA Nasional 2023 Shafiqa Azwa Hafiza Peduli Literasi dan Bahasa Isyarat

#
05-Jan-2024

Lantar Maulana Anugerah Daiva Duta SMA Nasional 2023 Prihatin dengan Maraknya Kekerasan di Kalangan Pelajar

#
04-Jan-2024

VANIA PUTRI ARFANDA KURNIA DUTA SMA NASIONAL BERBAKAT 2023 Menggali Potensi Meraih Prestasi

#
04-Jan-2024

Muhammad Iqbal Raihan Siswa SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA Matematika Adalah Solusi