MANADO, (PRLM).-Olimpiade Sains Nasional (OSN) X/2001 tingkat pelajar digelar di Manado Provinsi Sulawesi Utara mulai 12 s.d. 16 September 2011. Pembukaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) X/2001 di Convention Center Hotel Grand Kawanua, Manado, Senin (12/9) pagi.
Sebagaimana siaran pers yang diterima "PRLM" di Jakarta, Senin (12/9), agenda tahunan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) ini diselenggarakan sebagai sarana mengembangkan kreativitas siswa dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus sebagai sarana menumbuhkembangkan semangat berkompetisi dan tradisi berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Mendiknas Mohammad Nuh mengatakan, dalam kompetisi ada tiga nilai tersembunyi, yaitu nilai untuk berusaha, kejujuran dan ketaatan terhadap norma, serta kreativitas dan prestasi. "Yang menang bukan sekadar bisa, tetapi di samping mampu menjawab pertanyaan di situ ada kreativitas dan inovasi," katanya saat pembukaan.
Mendiknas mengatakan, OSN menjadi penting karena bagian dari usaha untuk menumbuhkan tradisi dan budaya keilmuan, serta membangun peradaban. "Sekarang ini yang masih harus didorong lebih kuat yaitu bagaimana mencari bibit-bibit yang tersebar di seluruh negeri. Harus mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan sampai dengan pengembangan. Dari situ tumbuh jago di bidang sain dan seni," katanya.
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdiknas Hamid Muhammad menuturkan, kegiatan OSN X di Manado kali ini diikuti sekitar 1.136 peserta didik, terdiri atas jenjang sekolah dasar (SD) 198 orang, Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (PKLK Dikdas) 132 orang, sekolah menengah atas (SMA) 707 orang, dan PKLK Pendidikan Menengah (PKLK Dikmen) 99 orang.
"Mereka yang telah hadir adalah para peserta unggulan yang telah melewati seleksi sangat ketat di daerahnya masing-masing dan siap berlomba untuk menjadi yang terbaik pada tingkat nasional dalam bidang matematika, komputer/informatika, fisika, biologi, kimia, astronomi, kebumian, dan ekonomi," kata Hamid
Adapun untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP) telah dilaksanakan pada Juli lalu karena para juara terpilih untuk mengikuti olimpiade tingkat internasional harus mengikuti pelatihan selama tiga bulan. "Para juaranya kini sedang mengikuti pelatihan selama tiga bulan sebelum diikutkan dalam olimpiade internasional pada Oktober 2011 mendatang," ujarnya.
Memasuki satu dasawarsa pelaksanaan OSN, untuk pertama kalinya unsur guru akan diikutsertakan sebagai peserta. Hal ini sangat penting mengingat peran guru sangat strategis untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. "Untuk pertama kalinya OSN di Manado tahun ini diikuti oleh unsur guru sebanyak 80 orang yang berasal dari jenjang pendidikan menengah, yang akan berlomba di bidang matematika dan bidang fisika. Mudah-mudahan pada pelaksanaan OSN mendatang guru jenjang SD bisa turut mengikuti," kata Hamid.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Djouhari Kansil mengatakan, kegiatan OSN memberikan dorongan dan motivasi kepada warga pendidikan sebagai pemicu prestasi pada masa mendatang. Ajang ini dapat dijadikan sebagai wadah penjaringan dan pembinaan bibit sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. "Kita akan melihat anak-anak dan guru berprestasi di masing-masing lembaga berkompetisi dan diuji kemampuan intelektualnya," katanya.
Rangkaian kegiatan OSN juga akan diisi dengan berbagai jenis kegiatan lain, meliputi seminar nasional pendidikan, pameran pendidikan, dan kegiatan wisata edukasi.
Pada tahun 2002 untuk pertama kali OSN diselenggarakan di DI Yogyakarta, disusul kemudian di Balikpapan (2003), Pekanbaru (2004), DKI Jakarta (2005), Semarang (2006), Surabaya (2007), Makassar (2008), dan DKI Jakarta (2009), dan terakhir tahun 2010 di Medan.(A-94/kur)***
sumber data: http://www.pikiran-rakyat.com/node/158218
Penulis |
 :  |
|
Editor |
 :  |
|
Dilihat |
 :  |
821 kali |