Usai briefing mengenai teknis dan pengenalan alat, sebanyak 96 peserta OSN 2014 bidang Geografi siap memberikan kempuan terbaiknya selama dua hari, 3-4 September 2014. Hari pertama berupa ujian teori, tes multimedia, laboratorium di SMAN 5 Mataram, sedangkan hari berikutnya observasi lapangan di Pantai Nipah. Dibandingkan bidang-bidang lain, OSN ini merupakan tahun kedua Geografi. Meski terbilang baru, minat dan antusias peserta pun semakin besar. Ir. Samsul Bachri, M. Eng, Ph.D selaku ketua juri berharap ke depannya mutu Geografi bisa lebih bagus lagi.
Dalam ujian hari pertama, peserta dipecah menjadi 2 shift. Ujian teori mendapat giliran pertama dari pukul 09.00 WITA-11.00 WITA. Setelah istirahat untuk shalat dan makan siang ujian dilanjutkan sesi berikutnya, tes multimedia dan paraktik laboratorium. Secara keseluruhan penguasaan siswa pada tahapan ujian ini cukup baik. Ini bisa menjadi indikasi terlaksananya dengan baik pula pembinaan terhadap siswa. Ujian hari pertama berjalan lancar tanpa hambatan.
Ujian yang paling dinant-nanti perserta bidang Geografi adalah obersevasi lapangan. Karena pada ujian ini mereka bisa jalan-jalan ke alam bebas menikmati keindahan pantai di Lombok sambil mengobservasi lingkungan sekitar.Lokasi yang dipilih sebagai tantangan observasi pada OSN 2014 ini adalah Pantai Nipah di kawasan Lombok Utara. Di lokasi ini peserta diharuskan menjalani dua sesi tes di tengah terik matahari yang terasa membakar kulit. Meskipun demikian hal itu tidak mengurangi semangat dan antusias peserta menjalani tes demi tes.
Panitia membagi peserta ke dalam 4 kelompok. Setelah itu masing-masing kelompok digiring ke 4 spot berbeda yang berada di sepanjang pantai. Di mulai dari tes Geodesi, Oceanografi, Meteorologi, dan Geologi. Sejumlah alat dikenalkan, salah satunya Automatic Weather Station (AWS) yang berfungsi mencatat semua parameter meteorologi seperti pengukuran angin dan sebagainya. Juga Clinometer Kompas yang berfungsi untuk menghitung periode gelombang. Selebihnya, peserta juga mengamati proses pembentukan batuan dalam tes soal Geologi.
Tes kedua dilaksanakan setelah istirahat. Kali ini juri meminta peserta melakukan observasi tentang prospek yang ideal untuk pengembangan kawasan Pantai Nipah dan kira-kira apa saja potensi dan masalah yang ada di kawasan pariwisata ini. Peserta diberi waktu selama 120 menit. Mereka diberi kesempatan untuk mewawancarai masyarakat yang tinggal dan melakukan kegiatan sosial ekonomi di sekitar pantai. Pesera pun berpencar ke berbagai tempat untuk mengumpulkan dan menggali informasi.
Ketua juri bidang Geografi, Ir. Samsul Bachri, M. Eng, Ph.D dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB menjelaskan secara sederhana mengenai berbagai tes yang harus dikerjakan peserta. “Pada hari pertama kami memberikan ujian tertulis berupa 6 subyek dari 12 subyek sylabus yang ada dalam Geografi. Untuk ujian multimedia kami memberikan tantangan soal pilihan ganda,†jelasnya.
Lanjut Samsul, Pantai Nipah di kondisikan seperti laboratorium di alam terbuka. Sesi pertama yaitu physical geography, lalu siswa diminta menghitung periode gelombang di tes Oceonagrafi. Di Meteorologi, kami mengenalkan alat Automatic Wheather Station untuk mengamamti arah angin. Di Geologi, kami memberi soal tentang bagaimana proses terjadinya bebatuan seperti batu gamping dan apa manfaat dari bebatuan ini untuk masyarakat. Kemudian lanjut ke human geography.
“Harapan saya, lewat OSN ke depannya mutu Geografi siswa Indonesia bisa lebih baik lagi,†kata Samsul.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 320 kali |