Sunburst Youth Camp (SYC) merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh TEMASEK FOUNDATION yang bekerjasama dengan STEP NUS Singapura. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membentuk generasi muda di Asia Tenggara yang kreatif, inovatif dan mandiri serta memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) menghadapi kemajuan teknologi modern di dunia dengan menjaga budaya dan persaudaraan antar negara peserta
SYC 2019 kali ini dilaksanakan pada tanggal 1 s.d 7 Desember, Indonesia pun turut mengirimkan delegasi sebanyak 8 (delapan) peserta dan 1 (satu) orang pendamping. Peserta yang terpilih telah melalui beberapa tahapan seleksi diantaranya:
1. Para peserta berasal dari kompetisi tingkat nasional SMA yang diadakan oleh Kemendikbud
2. Data prestasi siswa yang diusulkan oleh Kemendikbud, diseleksi oleh tim panitia STEP NUS Singapura
Dari hasil tahapan seleksi tersebut maka telah ditentukan peserta yang akan diberangkatkan untuk SYC 2019, antara lain:
1. Hanif Fajri Vernanda Putra dari SMAN 98 Jakarta
2. Muhammad Thoriq Irnando dari SMAN 47 Jakarta, DKI. Jakarta
3. Faiza Afelia Maheswari dari SMAN 8 Jakarta, DKI. Jakarta
4. Kayla Shakila dari SMAN 2 Tangerang Selatan, Banten
5. Khansa Luthfiah dari SMAN 1 Cianjur, Jawa Barat
6. Aisyah Berliana dari SMAN 16 Surabaya, jawa Timur
7. Muhammad Ilhamsyah dari SMA IT Iqro , Bengkulu
8. Faris Aslam Revalin dari SMAN 10 Padang, Sumatera Barat.
Sebelum diberangkatkan ke Singapura, para peserta diberikan pembekalan melalui pembinaan berupa materi presentasi dan latihan tari yang dilaksanakan pada tanggal 28 November s.d. 1 Desember 2019, di Hotel Park 5 Cilandak, Jakarta selatan.
Pada SYC 2019 ini, Tim Indonesia akan membawakan presentasi budaya dengan tema “Mengenal dan membuat Batik dalam berbagai mediaâ€. Pembinaan ini diisi oleh Narasumber Bapak Agus Purwanto, beliau merupakan pakar batik yang sekaligus pemilik usaha dari Batik Tiga Putri.
Selain itu untuk menampilkan tarian pada acara penutupan, Tim Indonesia akan menampilkan tarian dengan judul “Barudak Lembur†(Keceriaan anak remaja di kampung) yang merupakan karya Bapak Alfiyanto, dosen ISBI (Institut Seni dan Budaya Indonesia) Bandung.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 787 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019