Setiap tahunnya materi soal ujian teori maupun praktikum pada OSN selalu berubah-ubah dan menyesuaikan standar internasional, kurang lebih polanya hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Para siswa ditiap bidangnya saling adu ketangkasan di bidang sains menuntaskan tiap soal yang diujikan untuk memperebutkan 5 medali emas, 10 medali perak, dan 15 medali perunggu. Tidak hanya sampai disitu, 30 siswa peraih medali OSN 2019 di tiap bidang ini, akan kembali mengikuti seleksi ketat dan mendapat kesempatan untuk mengikuti olimpiade sains internasional 2020.
Tahun ini materi dan soal untuk peserta OSN bidang Biologi mengikuti standar International Biology Olympiad (IBO) 2020 yang akan dilaksanakan di Nagasaki, Jepang. Ada empat topik yang diuji pada praktikum biologi. Topik pertama anatomi morfologi dan sistematik tumbuhan, kedua anatomi fisiologi dan sistematik hewan, ketiga ekologi dan etologi (prilaku hewan), terakhir adalah biokimia dan biologi molekuler. “Tahun ini mereka langsung menilai prilaku hewan melalui tayangan video yang menggambarkan aktivitas hewan seperti perilaku makan, main, perilaku kawin dan sebagainya. Dalam tes praktikum, yang dinilai adalah skill motorik siswa. Kuncinya adalah memang harus terbiasa melakukan praktik-praktik. Besar harapan saya mereka benar-benar bisa mengerjakannya dan kualitas peserta meningkat setiap tahunnya.†Terang Ahmad Faizal, pelaksana harian bidang biologi dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB.
OSN bidang kimia juga menyajikan soal-soal kimia organik dan anorganik yang merupakan modifikasi dari soal-soal Olimpiade Kimia Internasional (International Chemistry Olympiad/IChO). Jika pada olimpiade internasional digunakan skala besar, sedangkan dalam OSN digunakan skala kecil, sehingga menuntut kecermatan tinggi dalam pengerjaannya. “Cara membaca soal juga merupakan hal yang sangat penting, karena ketika peserta tidak tepat dalam memahami soal maka selanjutnya tidak akan benar dalam penyelesaiannya. Diharapkan ada bibit-bibit dari daerah yang muncul, karenanya perlu identifikasi bakat terlebih dahulu. Jika sudah ditemukan, sedikit pembinaan saja sudah dapat membekali anak-anak berbakat untuk berlomba di ajang nasional.†Kata Djulia Onggo, salah satu tim juri bidang kimia.
Bidang kimia relatif unik karena membutuhkan perpaduan banyak kemampuan, termasuk kognitif, afektif dan psikomotorik. “Banyak fakta empiris yang perlu didapatkan melalui proses membaca dan melihat. Aspek logika harus kuat, juga ada aspek memahami, sehingga komprehensif,†tambah Koordinator Juri Bidang Kimia Agustino Zulys.
Drs. Wiji Purwanta, M.Pd, Koordinator Juri Ekonomi menambahkan, dengan dimulainya ajang olimpiade sains internasional bidang ekonomi sejak tahun 2018, tentu memberikan motivasi bagi peserta untuk terus berusaha bisa sampai ke level internasional. “Suatu kehormatan Indonesia bisa mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi di ajang internasional. Setelah pada tahun 2018 kita mendapatkan perunggu, tahunini kita juga telah siap kembali menaklukkan Moskow dengan target satu medali emas, dua perak, dan satu perunggu. Para peraih medali bidang ekonomi ini juga akan kita persiapkan untuk IEO (International Economics Olympiad) 2020. Semua yang bertanding disini sudah menjadi pemenang, karena sesungguhnya merekalah yang menjadi generasi emas yang akan memajukan roda perekonomian Indonesia selama 10 hingga 20 tahun kedepan.†Tegasnya.
OSN bidang ekonomi sendiri menguji pesertanya dalam tes teori menggunakan komputer dan presentasi makalah. “Tingkat kesulitan soal tentunya makin hari semakin meningkat dan mengarah pada olimpiade ekonomi internasional. Soalnya juga sudah 70% Bahasa Inggris dan 30 persen Bahasa Indonesia. Soal yang diuji bertemakan tentang financial literasi (25%), economics (50%), dan bisnis case (25%). Mereka juga melakukan tradding (simulasi perdagangan) dengan harga saham yang ril terjadi di Indonesia.†Jelas Wiji.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | l0wtun3 |
Dilihat |  :  | 523 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019