Setelah melalui 5 (lima) ronde babak penyisihan (preliminary round), tim juri akhirnya memutuskan 16 tim terbaik yang lolos ke babak octofinal, dari 33 tim yang mengikuti NSDC 2014. Keenambelas tim tersebut yaitu Bali, Jatim, Jabar, DKI Jakarta, Sulteng, Yogyakarta, Sulsel, Kepri, Aceh, Kalsel, Jateng, Riau, Banten, Sumut, Kaltim, dan Sumsel.
Tim yang dinyatakan lolos oleh dewan juri telah melalui lima kali ronde debat, yakni 3 (tiga) ronde pada debat di hari pertama, Kamis (18/09), dan 2 (dua) ronde di hari kedua, Jum’at (19/09). Dihari pertama lomba debat yang diadakan di SMAN 4 DKI Jakarta, Banda Aceh, mempertandingkan 3 (tiga) ronde. Sedangkan 2 (dua) ronde debat di hari kedua dilaksanakan di SMA Fatih Putri, Banda Aceh. Kedatangan peserta NSDC 2014 disambut hangat oleh ratusan siswa dan siswi sekolah di masing-masing sekolah.
“Kami disambut dengan sangat baik disini. Siswa dan siswi disini sangat ramah melayani kami dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat baik. Karena susasananya sudah dibuat nyaman, kami pun bisa lebih enjoy dalam berdebat disini,†kata Anjani, siswi Al-Izhar Pondok Labu Jakarta, yang menerima sebuah sirih dari tuan rumah penyelenggara sebagai wujud simbolik masyarakat Aceh dalam menyambut kedatangan tamunya.
Tim yang lolos ke babak 16 besar, minimal sudah mengantongi 3 (tiga) kali kemenangan dari lima ronde yang dipertandingkan. Pada babak penyisihan ini, selain memilih 16 tim terbaik, juga akan dipilih 15 Best Speaker (Pembicara Terbaik) yang akan diumumkan pada malam penutupan NSDC 2014, Minggu (21/09).
Tim Bali yang menduduki peringkat pertama dari 16 tim yang lolos berhasil merebut lima kali kemenangan dari lima ronde debat yang diadakan dengan mengantongi poin 1209. â€Berada di peringkat pertama tidak cukup membuat kami puas. Karena tujuan utama kami datang ke sini adalah melakukan yang terbaik yang kami bisa, dan meningkatkan kemampuan dalam berdebat. Masalah menang atau kalah bukan goal-nya, yang penting banyak constructive-constructive dari juri-juri yang kami dapat dan pelajari dari ajang debat ini untuk kami jadikan acuan pada ajang debat-debat lainnya.†Ujar Keila Ayu Anandasita, siswi SMAN 1 Denpasar, Bali. (Teks RF/Foto Asmara)
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 191 kali |