#
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

O2SN 2015 Karate Saatnya Show Time Tunjukan JurusJurus Terbaik

#

Kesempatan bertanding di ajang O2SN diharapkan menjadi saat "Show Time" bagi para karateka remaja dari 34 provinsi di Indonesia yang hadir di Makassar ini.  Saatnya bagi mereka untuk beraksi menunjukkan jurus-jurus terbaiknya. "Kami harapkan karateka tak hanya mengikuti pertandingan dari awal sampai akhir, sekadar ikut saja. Tapi lebih dari itu mereka harus tampil, menghibur penonton dengan jurus-jurus karate terbaik dari para atlet kelas 10, 11, dan 12," ulas Yoyo Satrio, ketua delegasi cabang karate O2SN 2015.

Pada O2SN tahun ini cabang karate memperebutkan 4 medali emas, 4 medali perak, dan 4 medali perunggu. Adapun nomor yang pertandingkan adalah nomor kata putra-putri, serta nomor kumite bebas putra-putri. Jadwal pertandingannya dibuat menyilang. Hari pertama, pada pagi hari melombakan nomor kata putri, siangnya disusul kumite putra. Hari kedua dimulai dengan kata putra, lalu siang harinya diikuti nomor kata putra. Pada sore hari di hari kedua, akan diadakan upacara penyerahan penghargaan kepada para pemenang. .

Mellihat peta kekuatan, tahun ini provinsi yang masuk dalam daftar unggulan adalah DKI Jakarta dan tuan rumah Sulawesi Selatan. "Tapi saya lihat Sumatera Utara, Papua, Papua Barat, juga cukup tangguh,� jelas Yoyo. Tapi, bukan berarti para unggulan itu bakal bisa menang dengan mudah karena pada O2SN ini kemampuan peserta terbilang merata. Yoyo mengingatkan, sudah banyak contoh sukses dari daerah-daerah yang dianggap lemah tapi malah menjadi juara. Seorang karateka Bengkulu yang tidak diunggulkan pernah menjadi juara O2SN dan sukses meraih medali perak di ajang internasional. "Semua yang ikut O2SN ini memang mereka yang terpilih."

Mengenai kelas kumite yang menghapus nomor berdasarkan berat badan dan melombakan kelas bebas, menurut Yoyo tidak ada masalah. Para karateka yang bertubuh mungil memiliki kelebihan sama seperti yang bertubuh besar. "Kami harap penerapan kelas bebas ini jangan dijadikan permasalahan terlalu besar. Kita mengedepankan kepentingan yang lebih besar dibanding kepentingan segelintir orang," pungkas Yoyo.

 

Teks : Hari Murtono

Foto : Ando, Bayu Budiono

Penulis  : 
Editor  : 
Dilihat  :  179 kali