#
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

O2SN Bukti Keberhasilan Kemendikbud Lakukan Talent Scouting

#

Upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia dalam melakukan pendidikan dan talent scouting (pemanduan bakat) di bidang olahraga cukup berhasil. Terbukti dengan adanya alumni Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2008 yang berhasil meraih medali emas pada ajang Asian Games 2018 beberapa waktu lalu. 

Demikian dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy usai membuka acara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (OS2N) 2018 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (17/9).

Hadir dalam acara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X yang diwakili oleh Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad, para pejabat lainnya, wasit dan seluruh peserta O2SN dari 34 provinsi di Indonesia.

Acara pembukaan yang kental dengan etnik Jawa itu dibuka dengan penampilan anak-anak berkebutuhan khusus bermain alat musik. Ada anak tuna daksa bermain bass, anak tuna grahita bermain gitar, hingga anak autis yang bermain biola. Permainan alat musik mereka menyatu menghasilkan irama keroncong. Tak hanya mereka, tarian kolosal Jawa dan paduan suara dengan orkestra dari siswa SMK Negeri 2 Kasihan Bantul Yogyakarta juga meramaikan acara pembukaan O2SN 2018.

Mendikbud dalam arahannya mengatakan, Indonesia baru-baru ini berhasil menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dengan penyelenggaraan yang luar biasa bagus. Atlit-atlit Indonesia juga berhasil menyumbangkan 31 emas dan mengantarkan Indonesia berada pada peringkat keempat di ajang bergengsi tersebut. Dan ada alumni O2SN yang berkontribusi menyumbangkan medali emas tersebut pada cabang olahraga bulutangkis.

"Itu artinya upaya kita untuk melakukan pendidikan dan talent scouting di bidang olahraga cukup berhasil. Dan mulai tahun ini pula untuk sepakbola kita telah melakukan kompetisi nasional secara berjenjang. Seleksinya mulai dari kabupaten/kota, terus provinsi dan nasional. Dan ini sudah sampai pada tahap provinsi. Oktober nanti seleksi di nasionalnya," kata Muhadjir. 

Itu juga dilakukan agar didapatnya bibit-bibit unggul yang memiliki bakat di sepakbola. Begitu juga dengan pembinaan anak-anak difabel. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini juga mengatakan bahwa tahun depan juga akan ada direktorat khusus yang menangani siswa-siswa berkebutuhan khusus tersebut. "Ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, bahwa anak-anak disabilitas ini juga harus diperhatikan. Fasilitas-fasilitas di sekolah mereka juga harus dibenahi, supaya tidak ada perlakuan perbedaan," katanya. 

Ia berpesan agar seluruh peserta dapat menunjukan prestasi terbaiknya di ajang ini. Menjadi yang nomor satu di ajang ini harapan dari semua. Hanya saja tetap harus dicapai dengan cara yang jujur, sportif, kerja keras dan percaya diri. Karena sesungguhnya itulah yang lebih penting, mengingat semuanya sudah menjadi yang terbaik dari 34 provinsi."Terima kasih kepada pemerintah DIY, Rektor UMY dan para wasit yang telah mensukseskan acara ini," katanya.

Wakil Gubernur DIY mengatakan, O2SN menjadi ajang potensi bakat prestasi siswa secara soprtif, sehat sekaligus momentum kebangkitan olahraga prestasi. Untuk meraih medali emas tidaklah ringan. Harus dilatih berkesinambungan dengan penuh semangat dan ketekunan. "Atlit Indonesia Lalu Muhammad Zohri yang berhasil emas di ajang internasional kemarin tidak terlepas dari penempaan prestasinya di Lombok. Begitu juga dengan Susi Susanti, Lindswell Kwok, Puji Lestari dan atlit-atlit lainnya. 

"Itu semuanya tidak terlepas dari pembinaan di lingkungan mereka. Untuk itu selalu jujur, pacu prestasi kalian, jangan tinggi hati dan sombong bagi yang menang. Dan bagi yang kalah harus tetap menunjukan sportifitas. Hilangkan semangat "bonek" yang justru merusak," katanya sambil berharap O2SN menjadi titik tolak baru kemajuan prestasi bangsa yang patut dicatatkan dalam sejarah bangsa Indonesia. 

Terakhir Hamid Muhammad mengatakan bahwa O2SN 2018 merupakan O2SN yang ke 11 kalinya telah dilaksanakan. Acara ini diikuti oleh siswa mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA sederajat hingga sampai pada siswa PKLK. Secara keseluruhan siswa yang mengikuti O2SN 2018 berjumlah 1.938 siswa. Sementara jumlah wasit sekitar 1000, sehingga jika ditotalkan berjumlah 4.423 orang. Ada sembilan cabang olahraga yang dipertandingkan. Sementara untuk tingkat SMA hanya lima cabang. Para siswa memperbutkan 448 medali yang terdiri dari 138 medali emas, 138 perak dan 172 medali perunggu. Hamid berharap acara ini berjalan lancar hingga selesai.

Acara pembukaan ini ditutup dengan bergoyang bersama lagu Fa Mi Re. Para pejabat ikut menari bersama siswa. 

 

Teks : Nirwan

Foto : Panji/Eddy

 

 

Penulis  : 
Editor  :  whika
Dilihat  :  264 kali


#
10-Sep-2024

5 Hari Lagi Registrasi TANOS 2024 Akan Ditutup

#
08-May-2024

PEMBANGUNAN BANGSA OLEH PEMUDA YANG MEMIMPIN LITERASI DIGITAL

#
21-Jun-2022

Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka

#
05-Dec-2019

Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019