Dua hari pertandingan cabang tenis meja Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), berlangsung ketat, seru dan menegangkan. Para petenis meja berusia muda saling bersaing dalam memperebutkan medali emas, perak, dan perunggu. "Antusiasnya sangat tinggi dan kemampuan atletnya juga cukup tersebar di berbagai daerah," jelas Bambang, Koordinator Wasit cabang tenis meja.
Pertandingan tenis meja di O2SN, menggunakan sistem pool. "Ada 8 pool dan akan diambil 2 wakil. Semuanya ada 16 yang lolos dan langsung bertarung di perdelapan final dengan sistem gugur," lanjut Bambang. Setelah saling adu cepat, adu agresif, dan coba-coba berbagai taktik, akhirnya Mohammad Husnol Yakin, siswa SMAN 3 Pamekasan, Jawa Timur keluar sebagai juara. Khusnol berhasil menang 3-0 langsung.
Husnol sendiri mengakui perjuangan di O2SN cukup berat. Pada babak pool, pertandingan pertama, Khusnol kalah 2-3 dari petenis meja tuan rumah. "Saya tegang, untungnya setelah itu saya makin semangat dan termotivasi untuk menang," kenang Husnol. Keberadaan sang kakak, Kholik, yang merupakan kakak kandung, pelatih sekaligus gurunya di SMAN 3 Pamekasan, sangat membantu memompa semangat. "Enak komunikasinya kalau pelatihnya kakak sendiri," tukas Husnol.
Satu lagi yang unik, Husnol juga punya supporter setia, yakni Siti Khusnul H. petenis meja putri Jawa Timur, yang kalah di perempat final. Meski kalah, Khusnul melanjutkan perannya sebagai suporter paling heboh. Sejak babak semifinal hingga final, gadis hitam manis itu punya yel yel khas setiap lawan Husnol memukul bola keluar atau menyangkut di net . "Benar Kal-Sel, begitu terus ya," teriak Khusnul yang diikuti beberapa supporter lain.
Kompetisi sama ketatnya terjadi di nomor putri. Perhatian penonton awalnya tertuju pada petenis meja unggula pertama, Shelin Angelina dari Sumatera Barat. Namun setelah melalui babak pool dan perdelapan final, perhatian tertuju pada pertenis meja DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Akhirnya Mira Febrianti dari SMAN 116, Jakarta, keluar sebagai juara. Mira mengalahkan Sarah Rakhil dari Jawa Barat dengan skor 3-2.
Mira mengakui pertarungan di semifinal dan final sama-sama beratnya. "O2SN ini ajang yang tak main-main, pemain dari semua daerah sangat merata," kata Mira. Hal senada diakui pelatih Sarah Rakhil dari Jawa Barat, Nuni Sugiani. Nuni yang merupakan mantan petenis meja tim nasional, melihat ajang O2SN sangat bagus untuk pembibitan. "Kekuatannya merata dan bisa siapa saja juaranya. Tenis meja kita memang sedang menurun, tapi saya harapkan perhatian terhadap petenis meja muda tetap diperhatikan. Bagaimanapun di pundak merekalah harapan kita," jelas Nuni.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 290 kali |