Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Menengah Kemdiknas kembali menyelenggarakan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), pada 2 – 7 Oktober 2011. Tahun ini adalah ketiga kalinya pelaksanaan OPSI yang diadakan sebagai wahana pengembangan dan kompetisi dalam bidang penelitian bagi siswa tingkat SMA, baik yang bersifat pengungkapan (discovery) atau penemuan (invention). Tujuan diselenggrakannya OPSI adalah untuk menyeleksi siswa-siswi yang memiliki bakat dalam bidang penelitian serta menumbuh kembangkan budaya meneliti sejak dini, khususnya di kalangan siswa SMA. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan siswa menjadi termotivasi untuk meneliti dalam berbagai bidang ilmu sesuai dengan minat dan bakatnya. Kategori bidang penelitian yang dilombakan dalam OPSI terdiri dari 3 (tiga) bidang ; Sains Dasar (matematika, fisika, kimia, biologi), Sains Terapan (informatika/komputer, pertanian, kesehatan, bioteknologi pangan, lingkungan hidup), dan IPS/Humaniora (bahasa dan sastra Indonesia, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi, arkeologi, psikologi pendidikan).
Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) diawali dengan proses pengiriman makalah penelitian yang ditujukan kepada Direktorat Pembinaan SMA. Makalah yang masuk secara keseluruhan berjumlah 1365, yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Makalah yang diterima selanjutnya diseleksi oleh tim juri yang terdiri dari dosen-dosen perguruan tinggi negeri di Indonesia dari berbagai disiplin ilmu. Kegiatan seleksi makalah OPSI ini telah berlangsung di Hotel Banana Inn Bandung, 18 – 21 Agustus 2011, dan menghasilkan kesepakatan diantara tim juri dengan terpilihnya 90 makalah terbaik. Terdiri dari sains dasar sebanyak 30 makalah, sains terapan 30 makalah, dan 30 makalah IPS/Humaniora. Makalah siswa yang berhasil lolos akan mengikuti gelar poster dan presentasi penelitian di Jakarta pada 9 – 14 Oktober 2011.
Koordinator tim juri Dr. Ir. Moh. Hasroel Thayib, APU mengatakan, secara garis besar penilaian makalah penelitian meliputi aspek keterpenuhan metode ilmiah, keunikan ide penelitian dan kreativitas, peluang aplikasi, orisinilitas, dan kebahasaan. "Kegiatan OPSI ini sangat baik sebagai wadah untuk mengembangkan iklim penelitian di kalangan siswa. Dari sinilah, nantinya akan lahir bibit-bibit peneliti muda yang akan memperkaya khasanah ilmu di Indonesia," ujarnya.
| Penulis |
: |
|
| Editor |
: |
|
| Dilihat |
: |
706 kali |
