Walaupun panitia sempat mengalami "ketakutan" karena adanya kendala teknis menyangkut peralatan dan bahan Kimia yang akan digunakan belum juga sampai di pelabuhan Bitung menjelang "Injury Time", toh lomba Kimia pada perhelatan OSN X akhirnya dapat dilaksanakan tepat waktu. "Masalah ini pernah terjadi di Makassar beberapa tahun silam saat pelaksanaan OSN waktu itu. Walaupun kami sudah mempersiapkan jauh-jauh hari, toh kendala alam seperti tingginya gelombang yang membahayakan kapal yang memuat bahan kimia, membuat akhirnya bahan-bahan tersebut terlambat kami terima. Untunglah saat ini semua sudah teratasi, dan kami 17 orang Juri siap memulai perlombaan," tutur Dr. Riwandi Sihombing, juri kimia yang juga dosen kimia Universitas Indonesia.
Tes untuk bidang studi Kimia yang dilaksanakan di SMA Negeri I Manado, dimulai pada tanggal 13/9/11, dengan tes teori yang akan dihadapinya pada hari pertama. SMA Negeri I Manado sebagai tuan rumah, menyediakan 10 buah ruangan untuk pelaksanaan kegiatan ini, di mana untuk pelaksanaan lomba berada di lantai 2 sekolah megah tersebut.
Walaupun sempat ada beberapa siswa yang kebingungan mencari ruang kelas yang membuat pelaksanaannya molor beberapa menit, namun akhirnya panitia membantu siswa menemukan ruang kelas yang akan dipakainya. Dengan dibantu oleh panitia lokal termasuk beberapa Guru SMA Negeri I Manado yang bertindak sebagai pengawas, para siswa mulai berlomba menjadi yang terbaik.
Ada delapan soal yang akan dites 4 untuk mata pelajaran Kimia. "Hari ini ada 4 soal, besoknya untuk praktikum juga 4 soal. Adapun 1 soal akan ditangani oleh 2 juri, " jelas Koordinator Bidang Kimia, Dr. Riwandi Sihombing seraya menambahkan tahun ini peserta lebih sedikit dari tahun lalu di mana menurutnya tahun lalu mencapai 90-an orang, sedangkan tahun ini hanya mencapai 80-an orang dari 33 propinsi. Tes teori yang dilaksanakan di hari pertama berdasarkan Silabus yang sudah ditetapkan. "Tapi karena ada ciri khas di Sulut, maka kami juga mengikuti ciri khas tersebut, terutama seperti masalah kekayaan laut yang ada disini, contohnya: rumput laut, mineral, aluminium, dll. Kemudian untuk praktikum, adalah tentang Balon Gas, di mana salah satu ukuran keberhasilan, adalah balon gas itu nantinya bisa terbang, " katanya, sambil menambahkan bahwa yang kedua adalah tes zat pewarna pada makanan, di mana peserta dituntut untuk dapat menentukan zat warna yang dipakai pada makanan-makanan. Adapun komposisi total untuk Kimia adalah 30% praktikum dan 70% adalah teori.
Kesibukan panitia mulai terhenti ketika lomba dimulai. Suasana hening begitu terasa setelah para peserta mulai memasuki ruangan. Tas punggung bertuliskan OSN X yang selalu dibawa para peserta selama kegiatan, ditaruh di depan kelas. Mereka hanya diperkenankan menaruh alat tulis di meja. Beberapa orang yang telah ditugaskan sebagai panitia lokal, menyuruh sebagian tamu untuk mengambil tempat khusus yang disediakan untuk tamu dibagian atas (lantai 2), sehingga tak menimbulkan kegaduhan dan menggangu peserta yang sedang mengikuti lomba. Tampak juga beberapa Polisi dan Satpam sekolah menjaga ketat pintu masuk dan menanyakan tujuan masuk bagi siapa saja yang datang ke SMA Negeri I. Beberapa wartawan yang meliput sempat ditahan. "Peliputan hanya bisa dilakukan sebelum acara dimulai dan setelah para peserta selesai dan keluar dari ruangan kelas," kata seorang petugas.
Dari perkiraan ujian akan selesai sekitar jam 1 siang, ternyata lomba rampung lebih cepat. Untuk mata pelajaran Kimia sekitar jam 12.00 lewat, para peserta sudah keluar dari ruangan dan menyantap makan siang yang disediakan panitia. Mereka terlihat berdiskusi sesama peserta menyangkut soal yang di isi.
Riswandi, utusan dari Lampung mengatakan tak semua soal mampu ia jawab. "Ada beberapa yang soal tak mampu saya isi. Soal-soal itu menyangkut Kimia Analatik, dan itu sangat sulit buat saya," kata putra dari Parinto dan Siti Hariani, seorang pegawai Puskesmas ini. "Sedangkan beberapa pertanyaan seperti perhitungan NHCL dalam air, dan beberapa pertanyaan lainnya mudah saya jawab," pungkas remaja dari SMA Pring Sewu, Lampung.
Para peserta kembali ke hotel setelah selesai menyantap makanan yang disediakan oleh panitia. Ridwan, peserta dari Lampung mengatakan bahwa dia gembira akhirnya tes hari pertama telah dilewati. "Namun saya masih harus mempersiapkan untuk tes praktek pada besok harinya," katanya.
Peserta kimia kembali ke hotel dengan menggunakan beberapa unit Bus Trans Kawanua yang disediakan panitia, bus-bus itu diparkir di belakang sekolah. Sedangkan beberapa panitia dan juri pulang menggunakan mobil khusus yang disediakan panitia sambil menenteng tumpukan lembar jawaban para peserta.
Sementara itu salah satu Guru (panitia lokal) bernama:Tambahani, yang dijumpai mengatakan bahwa SMA Negeri I Manado akan terus memberikan fasilitas terbaik untuk menyambut para siswa yang akan kembali besok untuk mengikuti Tes Praktek. RND/Alvin
Penulis |
 :  |
|
Editor |
 :  |
|
Dilihat |
 :  |
513 kali |