#
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

OSN Ekonomi Menciptakan Produk Yang Bernilai Jual

#

Siang itu, pada (3/9) di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia para peserta OSN 2012 untuk mata lomba ekonomi diarak ke kelas game session: invention. Invention merupakan salah satu usaha untuk menciptakan penemuan baru, dari yang tidak ada menjadi ada. Mensempurnakan yang ada, mendaur ulang dan memperbaiki. Karena mereka calon-calon ekonom, jadi di bekali gagasan dan kreativitas usaha. Selanjutnya peserta diberi peralatan seperti kardus putih, pita, benang untuk menciptakan sebuah produk bernilai ekonomis. Produk itu selanjutnya disulap menjadi boneka, parcel dan bentuk-bentuk lain yang benar-benar menjadi produk yang memiliki nilai jual.
Drs. Wiji Purwanta, M.Pd yang bertindak sebagai koordinator juri untuk mata lomba ekonomi, menyatakan bahwa para peserta tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok ada lima peserta. “Tiap peserta menciptakan gagasan terbaiknya untuk diadu. Selanjutnya gagasan yang diterima oleh kelompok tersebut, mendapat nilai tambah dari juri untuk dijadikan produk. Kegiatan ini intinya adalah untuk melatih peserta dalam menemukan dan membuat hal-hal yang baru yang bernilai ekonomis dan bisa diterima masyarakat,” tutur Purwanta.
Purwanta juga menambahkan, bahwa pada saat pembuatan produk, penilaian kecepatan waktu menjadi salah satu faktor penentu. Karena ada siswa yang tidak bisa memenuhi target yang diberikan oleh panitia, maka nilainya akan jauh berbeda dengan nilai yang bisa memenuhi target waktu. Apalagi produk hasil ciptaan tersebut akan dibeli oleh masing-masing peserta, dengan menggunakan uang-uangan yang telah disediakan oleh panitia. Produk paling laku juga salah satu pokok utama penilaian dan selanjutnya mendapatkan poin lima.
“Di sini keberagaman kemampuan siswa dari tiap kelompok akan tampak nyata. Terutama kelompok siswa yang memiliki produk bagus tapi tidak bisa menawarkan atau memasarkan, tidak laku. Produk yang kurang bagus, tapi pandai memasarkan, itu menjadi laku keras. Apalagi jika peserta bisa membuat dan menawarkan produk dengan bagus, maka hasilnya akan laku keras. Hal inilah yang selanjutnya menjadi salah satu capaian dari kegiatan wirausaha ini. Dan barang dagangan yang laku keras dialah yang menjadi pemenangnya ,” kata Purwanta.
Tidak hanya itu, para peserta OSN untuk mata lomba ekonomi ini juga diberikan tugas untuk meneliti persoalan kemiskinan di daerahnya masing-masing dan mencari solusi atas persoalan tersebut. Peran bangsa Indonesia dalam mengentaskan kemiskinan, di mana dia berada. Sehingga para peserta tersebut punya kepekaan dan kepedulian sosial. Jadi yang dinilai dalam kegiatan ini antara lain kepekaan dalam mendapatkan kelompok. Dengan kata lain, kalau peserta tersebut tidak memunyai kepekaan sosial, maka dia akan sulit mendapatkan kelompok, karena dia tidak mendengarkan pendapatkan orang lain. Penilaian selanjutnya adalah ide atau gagasan, kecepatan, karakter, talenta, intelektual dan beberapa penilaian lainnya. Artinya kegiatan ini adalah salah satu usaha untuk menumbuhkan dan membentuk jiwa wira usaha, pada masing-masing peserta.
Nadia Fadilah dari SMA Al-Azhar, salah seorang peserta untuk mata lomba ekonomi mengaku suka ekonomi karena dirinya memang suka mata pelajaran ekonomi. Selain itu, mata pelajaran ini bisa diterapi dalam kehidupan sehari-hari. “Untuk ikut OSN ini, saya telah melakukan persiapan sejak setahun yang lalu. Selanjutnya setiap seminggu sekali ada bimbingan intensif dari guru pembimbing. Judul makalah saya adalah “Peranan Bank Indonesia Untuk Meningkatkan Mata Uang Sebagai Alat Pengentasan Kemiskinan.” Harapannya saya pingin jadi pebisnis yang sukses, hal ini disebabkan karena ilmu ekonomi adalah ilmu yang memanfaatkan sumber daya,” kata Nadia.
Hari pertama para peserta ini mengikuti game invention, tiap kelompok kita disuruh buat produk inovasi. Hari kedua kita disuruh tes soal dan mengerjakannya di komputer, karena programnya memang sudah ada di komputer. Di sana ada 50 soal pilihan berganda, terdiri dari 35 soal ekonomi dan 15 soal akuntansi, jumlah bobotnya 50 persen. Sedangkan uraian ada 5 soal, empat soal ekonomi dan satu dari soal akuntansi. Keduanya memiliki bobot nilai 20 persen, bobot penilaian makalah 12 persen, presentasi 8 persen dan game invention memiliki bobot 5 persen. (bty)
Penulis  : 
Editor  : 
Dilihat  :  575 kali