Dua dari seratus pelajar di Indonesia setiap harinya meninggal karena narkoba. Untuk itu, para siswa harus menyatakan perang dan menjauhi narkoba. Demikian terungkap pada Seminar Penguatan Pendidikan Karakter yang digelar untuk penguatan karakter para peserta Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2018 di Hotel Nangroe Banda Aceh, Kamis (30/8).
Pada sesi pertama, hadir menjadi pembicara dalam pendidikan karakter tersebut Brigjend Pol Drs H Faisal Abdul Naser MH yang merupakan Kepala BNN Provinsi Aceh. Acara dipandu oleh Kepala Sub Direktorat Peserta Didik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Suharlan SH MM.
Sementara di sesi kedua hadir menjadi pembicara Sekretaris Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa, Brigjend Pol Drs Mamboying dan AKBP Rinaldi Kasubdit Binpolmas Polda Aceh. Acara dipandu oleh Kasi Kepribadian, Alex Firngadi.
Dikatakan Faisal, Aceh salah satu tempat masuknya narkoba. Pangsa pasar narkoba yang terbesar adalah kepada pelajar pemuda yakni para pelajar. "Ini data Puslitkes UI. Kalau di Aceh, 1 dari 100 pelajar yang sudah terkena narkoba. Untuk itu saya minta agar pelajar jangan dekati narkoba," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Faisal yang sudah 12 tahun bertugas di Aceh tersebut bahwa masa depan bangsa kita ditentukan oleh generasi pemuda saat ini. Pemuda yang sehat dan kuat adalah pemuda yang agamanya kuat dan terbebas dari penyalahgunaan peredaran gelap narkoba. Untuk itu berantas dan bumi hanguskan narkoba. "Bayangkan kerugian negara per tahunnya akibat narkoba 84 triliun per tahun. Sementara jumlah yang sudah memakai 6 juta jiwa. Singapura jumlah penduduknya 8 juta. Bayangkan, sudah hampir satu negara yang menjadi korban," katanya.
Para siswa juga bisa menjadi pengiat dari satgas-satgas narkoba. Bahkan di hadapan siswa/siswi berprestasi tersebut, ia sempat membacakan puisi bahaya narkoba. "Bilang sama Dilan yang berat itu bukan rindu, tapi menyelamatkan negara dari bahaya narkoba," ucap Faisal sambil mendapat tepuk tangan dari seluruh siswa.
Suharlan SH MM saat memberikan sambutan menyebutkan bahwa bukan hanya narkoba, sebagai penguatan dari pendidikan karakter, pelajar juga harus menjauhi dan tidak terlibat dengan tawuran. Tidak sering membully, menjauhi seks bebas dan menolak aksi LGBT. "Satu lagi yang sering dilakukan siswa itu yakni aksi coret-coret. Untungnya di Jakarta itu mulai berkurang," ucapnya.
Teks : Nirwan
Foto : Eddy S
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | whika |
Dilihat |  :  | 322 kali |
Duta SMA Nasional 2023 Shafiqa Azwa Hafiza Peduli Literasi dan Bahasa Isyarat
Lantar Maulana Anugerah Daiva Duta SMA Nasional 2023 Prihatin dengan Maraknya Kekerasan di Kalangan Pelajar
VANIA PUTRI ARFANDA KURNIA DUTA SMA NASIONAL BERBAKAT 2023 Menggali Potensi Meraih Prestasi
Muhammad Iqbal Raihan Siswa SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA Matematika Adalah Solusi