Pembukaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang ke-10 berlangsung di Gedung Milenium Ballroom , Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), 25 September 2017. Acara yang diikuti oleh hampir 1.768 siswa dengan rincian 815 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berlomba di Kota Kupang dan 352 siswa Sekolah Dasar (SD) , Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Luar Biasa (SLB), berlomba di Kota Surabaya.
Di tengah riuh dan gempita peserta yang hadir, upacara seremonial dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang kemudian disusul pembacaan doa, menyanyikan mars FLS2N yang dikumandangkan oleh SMAN 3 Kupang. Prosesi ini juga diisi dengan ‘rancak’nya pertunjukkan tari Gili Hua Hode Lia yang merupakan tarian ritual adat masyarakat Lamaholot, Flores Timur. Tarian yang atraktif dengan gerakan penuh energi serta gestur tubuh yang liat dan lentur ini dikoreografikan oleh Petrus Fransiskus Keso Losor, S.Pd, penata musik Presley Talaut dan penata rias Randy Adnan Adu Manafe. Tarian ini menjadi juara Umum Parade Tari Nusantara 2012, para penari merupakan anggota grup tari Bumi NTT, Taman Budaya Gerson Poyk, Dinas Kebudayaan Provinsi NTT.
Dalam laporan kegiatan yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTT Michael Fernandes, dijelaskan secara umum bahwa para peserta akan mengikuti berbagai kegiatan di antaranya lomba menyanyi solo, gitar solo, musik tradisional, piano klasik, tari kreasi berpasangan, tari tradisional, pantomin, cipta dan baca puisi, kriya, teater monolog, film pendek, disain poster, dan seni lukis.
Pada FLS2N ini para peserta akan diberikan apresiasi oleh pemerintah berupa piagam penghargaan, beasiwa prestasi yang diberikan pada juara 1, 2 dan 3. Selanjutnya piala bergilir akan diberikan pada provinsi yang menjadi juara umum di FLS2N tahun 2017 ini. Pihak penyelenggara berharap pelaksanaan kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik, yaitu antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Provinsi Jawa Timur.
Pada prosesi pembukaan, piala bergilir FLS2N dari Juara Umum Provinsi Jawa Tengah tahun 2016, diserahkan kepada Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhamad Ph.D. Selanjutnya piala tersebut diberikan kepada tuan rumah FLS2N yaitu Provinsi NTT dalam hal ini Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, untuk nantinya pada puncak acara penutupan diserakan kembali kepada Juara Umum FLS2N 2017 ini.
Tele Konferens dan Sambutan Dirjen
Kecanggihan informasi teknologi juga menjadi informasi penting di kegiatan FLS2N kali ini. Jarak antara Surabaya dan Kupang, NTT, bukan lagi menjadi masalah. Acara pembukaan FLS2N untuk tingkat SD dan SMP yang berlangsung di Surabaya dapat dilihat di layar lebar yang terpasang di dalam gedung. Salam dan kemeriahan upacara pembukaan dapat terlihat melalui layar lebar tersebut. Mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhamad, Ph.D. menyapa Gubernur Jawa Timur melalui tele konferens yang tampak di layar lebar di gedung Millenium. Dalam waktu bersamaan, peserta FLS2N dari Surabaya yang terdiri dari 303 siswa, juga mengucapkan selamat bertanding pada para peserta yang ada di Kupang dengan tepuk tangan serta euforia penuh dengan nuansa gembira.
Dirjen menyampaikan rasa terima kasihnya pada Provinsi NTT yang sudah memfasilitasi diadakannya FLS2N tahun 2017 ini. Secara transparan ia juga menjelaskan bahwa di tahun 2017 ini, Kemendikbud telah mengadakan sedikitnya 3 event nasional, yaitu Olimpiade Sain Nasional (OSN), kemudian Olimpiade Olah Raga Nasional (O2SN), dan ketiga FLS2N. Tujuan kegiatan ini agar para siswa dapat menggali potensi intelektual maupun seni yang mereka miliki. Pemerintah ingin menghargai potensi mereka, baik di bidang sains dan teknologi, olahraga juga seni dan budaya.
Frans Lebu Raya selaku gubernu berharap, FLS2N dapat membuat para siswa kian tertantang untuk berkompetisi secara sehat. “Kami memiliki tanggungjawab untuk membangun karakter siswa, dengan demikian mereka dapat bersaing secara profesional dan sportif di dalam menghadapi berbagai kompetisi. Seni memang diperlukan, membuat orang bisa berkreasi, membuat orang bisa berinovasi karena dunia ini membutuhkan orang-orang cerdas yang bisa berkreasi dan berinovasi,†katanya.
Acara pembukaan FLS2N masih berlangsung ketika para pejabat pemerintahan sudah meninggalkan ruangan. Pembukaan yang meriah ini diisi dengan suara merdu sang Raising Star Andmesh Kamalo asal Alor, peserta turun menari bersama lagu asal Maumere Gemu Fa Mi Re yang disenandungkannya. “Yeaah le’le luk ele rebin ha...putar ke kiri e nona manis...ke kiri...ke kiri..ke kiri...manis eee...†Selamat berlomba para siswa.
Teks : FJP/Rin
Foto : Hono n Bern
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 317 kali |