Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya kota Palu, didaulat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan National Schools Debating Championship (NSDC) dan Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) 2016. Kehangatan kota dengan julukan Kota Kaledo ini kian terasa bagi peserta LDBI dan NSDC. Pembukaan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Sudarto ini pun, berlangsung meriah bak menyambut kedatangan para saudara. NSDC dan LDBI dilaksanakan mulai 10 hingga 16 Agustus 2016.
Tari mokambu ditempatkan di awal acara merupakan simbol bahwa tuan rumah siap menyambut para tamunya. Yang menarik, acara pembukaan LDBI dan NSDC juga ditayangkan secara resmi di stasiun TVRI Sulawesi Tengah dan RRI Palu.
"Acara ini mendorong bakat dan minat dan keterampilan dalam penguasaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kegiatan lomba ini disiapakan wahana pemikiran praktis dan kritis. Segala ajang bagi para siswa SMA menempa kemampuan berkomunikasi. Siswa diajarkan beragumentasi secara aktif dan efektif dalam bahasa Indonesia dan Inggris," jelas Kasubdit Peserta Didik, Suharlan SH,MM.
Dalam laporan Suharlan, lomba debat tahun ini diikuti oleh 240 siswa dan 60 guru pendamping dari 34 Propinsi. LDBI telah diadakan sejak tahun 2010 dan NSDC yang telah dilombakan sejak 2002 dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan kualitas. Proses seleksi yang dilakukan setiap propinsi juga dianggap terus mengalai peningkatan.
Menurut Direktur Pembinaan SMA, Drs. Purwadi Susanto, M.Si. Dalam sambutannya mengatakan Kementerian pendidikan dan Kebudayaan tidak henti-hentinya memfasilitasi seluruh bakat. Dalam beberapa dekade terakhir sudah sering melaksanakan wakil-wakil propinsi yang bersifat keolahragaan ataupun keimuan atau kesenian. Kementerian memfasilitasi seluruh potensi anak didik kita. Kreativitas anak didik kita tak kalah dengan negara lain, " jelas Purwadi.
Kementerian juga terus mendukung aktivitas siswa yang bersifat olah hati olah pikir, dan olah raga. "Kita telah menyelenggarakan kompetisi sains nasional. Mata pelajaran yang kita ujikan juga kita fasilitasi untuk berlaga di tingkat internasional. Bulan depan kita akan memfasilitasi anak yang memiliki bakat seni tinggi. Saat ini, di malam ini, kita memfasilitasi anak-anak kita yang memiliki taleta luar biasa di bidang debat. Bakat, kepercayaan diri, mengungkapkan pendapat tapi bertanggung jawab. Adik-adik kita dituntut bukan saja mengungkapkan pendapat tapi juga jawabannya harus bisa penuh logika, dan dapat dipertanggung jawabkan," tambah Purwadi.
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Sudarto mengatakan masyarakat Sulawesi Tengah sangat bangga dengan penyelenggaraan ajang berskala nasional seperti LDBI dan NSDC. "Bahasa merupakan alat interaksi dan bahasa pergaulan internasional. Anak muda kita harus mampu menguasai bahasa lainnya. Itulah mengapa debat dilakuan saat ini sangat strategis karena Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah di depan mata. Mereka yung memiliki kemampuan bahasa asing sangat penting. Bahasa Indonesia juga bisa dipromosikan sehingga bisa dipelajari negara lain. Bahasa Inggris harus kita kuasai karena kalau tidak, kita akan jadi penonton di negara sendiri. Selain itu bahasa Inggris merupakan bahas resmi internasional," tukas Sudarto.
Selama kompetisi berlangsung, para peserta juga mendapatkan pémbekalan berupa pendidikan karakter. Lalu akan ada acara wisata edukasi dimana siswa akan mengenal obyek pariwisata dan budaya di Donggala. Acara juga diramaikan oleh simulasi debat yang dilakukan oleh perwakilan peserta dari Bali, Sulteng, Jawa Timur, DKI Jakarta. Juara NSDC tahun ini akan mewakili Indonesia di ajang World Schools Debating Championship, 1-11 Agustus 2017 di Denpasar, Bali.
Sumber: Potensi
Teks : Hari Murtono
Foto : Hono & Bern
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 212 kali |