Selain kegiatan pengembangan diri yang mutlak harus terus dilakukan, dalam kegiatan belajar dan mengajar di Indonesia, tidak jarang muncul berbagai permasalahan kesiswaan, misalnya tindak kekerasan, perkelahian antar-pelajar, bullying, masuknya paham radikal kepada siswa, penyimpangan perilaku seksual, penyalahgunaan narkoba, dan hal-hal negatif lainnya.
Guna mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan pengembangan diri dan menyikapi segala permasalahan yang terjadi, khususnya pada jenjang Sekolah Menengah Atas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah mengadakan “Rapat Kerja Bidang Kesiswaan Sekolah Menengah Atas Tingkat Nasional.
Kegiatan Raker Bidang Kesiswaan Tingkat Nasional yang setiap tahunnya selalu diadakan ini dilaksanakan selama 4 hari, 4-7 Desember 2017 di Hotel Palace, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Raker diikuti oleh 136 guru dari 34 propinsi. Masing-masing propinsi mengirimkan 4 peserta dengan formasi 1 dari Dinas Pendidikan Provinsi, 1 dari Wakasek Kesiswaan, 1 Guru Bimbingan Konseling dan 1 Guru Pembina OSIS
Para peserta sudah mulai berdatangan sejak Senin (4/12) pagi hingga sore hari. Sesuai jadwal, pada malam harinya raker secara resmi dibuka oleh Direktur Pembinaan SMA Drs. Purwadi Sutanto M.Si.
Dalam sambutannya Purwadi mengatakan sangat bergembira bisa bertemu dengan banyak guru dari seluruh provinsi yang hadir di lokasi. Beliau mengatakan, rasanya begitu banyak yang ingin ia diskusikan dan bahas mengenai perkembangan pendidikan, terutama pembinaan siswa SMA saat ini. Purwadi sangat mengapresiasi segala hal yang sudah para guru lakukan.
"Masa mengajar jaman dahulu dibandingkan dengan masa milenial saat ini sangat berbeda. Para guru semakin dituntut bagaimana bisa memberikan pengajaran yang terbaik, tidak hanya sebatas materi keilmuan tetapi juga hal lain terutama dalam hal pendidikan karakter. Kita harus mendorong setiap anak didik kita untuk terus berprestasi. Dan, jangan pernah pelit dalam memberikan pengakuan tentang keberhasilan atau prestasi anak didik kita walaupun mungkin terkesan remeh. Karena hal ini yang memicu mereka untuk terus bersikap positif. Para guru yang mulia dan yang sudah melakukan yang terbaik untuk tidak berada di zona nyaman, namun tetap selalu meng-upgrade kemampuan,†kata Purwadi dalam akhir wejangannya.
Tujuan diadakannya kegiatan raker ini adalah untuk mendapatkan masukan dalam pemecahan masalah-masalah kesiswaan dan langkah pengembangannya serta merumuskan dan menyusun pedoman dan standar operasional prosedur panduan kegiatan kesiswaan. Terutama dalam menghadapi persoalan bullying, narkoba, pornografi, hoax dan yang tak kalah penting menangkal masuknya faham terorisme, radikalisme yang mulai semakin memprihatinkan.
Untuk itu, kegiatan yang berlangsung selama 4 hari ini akan diisi dengan berbagai kegiatan pengarahan, penjelasan, dan presentasi oleh narasumber, tim pelatih dan fasilitator, mulai dari Penanggulangan Narkotika dari BNN, Antisipasi Radikalisme oleh BNPT, Komisi Perlindungan Anak, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Pembekalan dari Direktorat Pembinaan SMA.
Selain pemaparan dari narasumber, kegiatan Diskusi Kelompok juga merupakan kegiatan yang bertujuan memetakan berbagai permasalahan yang terkait dengan pembinaan kesiswaan dan upaya mencari solusi mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi.
Kegiatan raker ini sudah selayaknya terus diadakan, ini dikarenakan komponen penting dalam mengenali dan memonitor kemajuan peserta didik dalam masalah kesiswaan. Para guru dituntut harus bisa mengenal peserta didiknya dan mengetahui latar belakang masalah yang terjadi pada peserta didik tersebut. Hal ini bisa dimulai sejak penerimaan peserta didik baru, setelah itu bisa diketahui bagaimana proses belajar mengajar yang baik dan membimbingnya. Dari sinilah diharapkan nantinya sekolah melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas, bukan saja sekadar cerdas tapi juga berkarakter dan berakhlak mulia.
Teks : Bluep
Foto : Panji Diksana
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 349 kali |