Kupang, NTT - Hari ke-2 kunjungan kerja Menteri Pendidikan Nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur, diawali dengan kunjungan ke SMA Katholik Giovanni, di Jalan Ahmad Yani, Kupang. Sekolah ini merupakan sekolah yang dipilih Pemerintah Propinsi NTT untuk mendapatkan bantuan pendidikan dari Hewlett Packard (HP) Indonesia, berupa mesin cetak buku sekolah elektronik.
Pilihan sekolah swasta sebagai penerima sebagai salah satu bukti tidak adanya pembedaan antara sekolah negeri dengan swasta. "Karena kita juga punya kewajiban tanggungan di sekolah swasta, yang ikut mencerdaskan bangsa," ujar Mendiknas Mohammad Nuh.
Dalam sambutannya, Menteri Nuh juga menegaskan tidak akan menarik guru PNS yang mengajar di sekolah swasta. "Tidak ada kebijakan menarik guru-guru PNS yang sedang bertugas di sekolah swasta," katanya.
Kepala SMA Katholik Romo Stefanus mengatakan, guru-guru di SMA Katholik Giovanni terdiri dari guru PNS dan non-PNS. Mereka melakukan tugas mengajarnya dengan baik, hingga murid-murid SMA Katholik memiliki prestasi yang baik. Terbukti, nilai rata-rata ujian nasionalnya mencapai angka 9. Kemudian, 95-persen dari lulusannya melanjutkan ke perguruan tinggi negeri.
Menteri Nuh berharap, sebagai sekolah swasta, SMA Katholik Giovanni bisa menjadi motor pendidikan di NTT, mengingat prestasi UN SMA di propinsi ini termasuk rendah. "Kami juga akan memberikan bantuan untuk laboratorium komputer, supaya SMAK Giovanni bisa menjadi inspirasi untuk sekolah lain," ucapnya. Ia juga sempat berdialog dengan murid-murid dan guru di sekolah ini. (Lian)
Penulis |
 :  |
|
Editor |
 :  |
|
Dilihat |
 :  |
2589 kali |