Pembinaan Tahap I Olimpiade Sains Tingkat Internasional di University Hotel Yogyakarta resmi dibuka oleh Asep Sukmayadi selaku Kasi Peserta Didik SMA, didampingi Rosyid Ahmadi selaku penanggung jawab OSN SMA. Pembinaan ini meliputi dua bidang sain yaitu fisikadan kebumian yang terdiri dari 30 peserta bidang fisika dan 27 peserta bidang kebumian. Mereka adalah siswa siswi peraih medali pada ajang Olimpiade Sains Nasional 2018 di Sumatera Barat. Pembinaan ini akan menyeleksi para siswa untuk maju ke tahap pembinaan selanjutnya hingga akhirnya akan dipilih 5 (lima) besar sebagai perwakilan Indonesia untuk mengikuti ajang International Physics Olympiad (IPHO) di Israel dan International Earth Science Olympiad (IESO) di Korea Selatan tahun 2019.
Menurut Asep, kegiatan ini dapat dijadikan sebagai ajang penguatan karakter dan meningkatkan prestasi bagi siswa siswi yang bersaing untuk menjadi ilmuwan. Asep mengatakan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir Indonesia telah memberikan prestasi yang membanggakan. Terbukti dari hasil perolehan medali yang didapat dalam ajang olimpiade sains tingkat internasional yang semakin meningkat. Asep menjelaskan bahwa pada olimpiade sains tingkat internasional bidang fisika Indonesia sudah memperoleh 5 medali emas, 11 medali perak dan 7 medali perunggu. Sedangkan pada bidang kebumian Indonesia sudah memperoleh 5 medali emas, 11 medali perak dan 11 medali perunggu.
Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk karakter siswa siswi agar dapat bersaing di tingkat internasional serta mempersiapkan generasi penerus bangsa yang memiliki kompetensi di bidangnya. “Harus menjadi generasi out of the mainstream logic, dan saya
berharap kepada adik-adik peserta yang hadir di sini untuk bisa membawa bangsa ini menjadi lebih baik†ungkap Asep.
Yahya Ayyasy sebagai perwakilan dari provinsi Sumatera Barat mengatakan keikutsertaannya pada pembinaan ini sebagai bentuk motivasinya untuk bisa mengikuti olimpiade sains internasional. Siswa kelas 11 IPA SMAN 1 Sumatera Barat ini mewakili provinsinya dalam bidang ilmu kebumian. “Saya ingin masuk kuliah di UGM nanti setelah lulus, jadi saya sudah mempersiapkannya dari sekarang†ungkap Yahya.
Menurut Hendra Amijaya selaku dosen pembina pada bidang ilmu kebumian, kegiatan yang diselenggarakan di Yogyakarta ini tidak hanya belajar di dalam kelas saja, melainkan ada kegiatan lapangan sebagai bentuk praktik pengamatan langsung. Dosen Teknik Geologi UGM ini juga menyatakan sudah menyusun jadwal rangkaian kegiatan siswa siswi yang harus diikuti dari tanggal 30 September sampai 28 Oktober. “Kita akan mengadakan kegiatan pengamatan di lapangan secara langsung agar siswa sisiwi dapat lebih memahami†ungkapnya. Hendra juga berharap dalam kegiatan ini para peserta dapat mengikutinya dengan baik dan bersaing secara positif
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | whika |
Dilihat |  :  | 345 kali |
Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah Upaya Tingkatkan Mutu Pendidikan Berbasis Kebijakan Zonasi dan Pengangkatan Guru
Evaluasi Kebijakan Pendidikan Wapres Minta Solusi untuk Masalah yang Berulang
Sinergi Kemendikdasmen dan Pemda Guna Tingkatkan Kualitas dan Pemerataan Pendidikan