Jumat (31/10) pelatihan KMD angkatan pertama mulai memasuki hari terakhir. Peserta dibimbing langsung untuk mempraktekan apa yang mereka dapatkan selama pelatihan KMD kepada siswa-siswi SMA dari kota Bandung. Tujuannya, agar mereka benar-benar mengetahui bagaimana cara mengajarkan kepramukaan yang benar kepada siswa di sekolahnya masing-masing.
Selanjutnya, acara puncak pukul 16.00 WIB dilakukan upacara pengukuhan sekaligus menutup Kegiatan Mahir Dasar (KMD) tingkat nasional angkatan I dipimpin oleh Dedy Dharmawan, S.Pd.,M.M.Pd.MT sebagai pembina upacara. “Bendera merah putih yang menempel di dada sebelah kiri sebagai pengingat bahwa selama jantung berdetak, peserta akan mengingat janji pengabdian ini kepada bangsa dan negara Indonesia,†ujar Dedy.
Dedy menambahkan beban kepanduan akan terasa saat selendang mahir dan pita mahir disematkan di pundak. Itu menandakan bahwa mereka sudah resmi dikukuhkan dan harus siap untuk menjadi pembina yang baik dan benar untuk anak didiknya.
Setelah upacara pengukuhan selesai, Dedy Dharmawan pun mencabut kapak yang ditancapkan saat proses pembukaan KMD. Tandanya bahwa KMD tingkat Nasional angkatan pertama telah selesai. “Sebagai tanda kenang-kenangan kami dari para peserta mewakafkan 2 buah Al-qur’an kepada para kakak-kakak pelatih,†papar Ahmad, Lurah Desa Bahagia.
“Kami berterima kasih kepada kakak-kakak pelatih, karena telah mengajarkan tentang cara bagaimana menjadi pembina pramuka yang benar, banyak pelajaran yang didapatkan selama mengikuti KMD ini. Kami memohon maaf kepada kakak-kakak pelatih apabila selama mengikuti KMD ini kami banyak salah, baik yang disengaja atau tidak disengaja, selain itu kadang kami kurang berdisiplin selama seminggu mengikuti KMD ini,†sambung Lia Angelia, Bu Lurah Desa Bahagia. (Cahya / foto Iqbal)
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 539 kali |