Tanggal 09 s.d 11 Desember ini Direktorat Pembinaan SMA menyelenggarakan Bimbingan Teknis Sanitasi Sekolah Sehat di Hotel Golden Tulip, Denpasar, Bali. Bimtek ini merupakan upaya pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah yang selaras dengan Rencana Strategis Nasional Kemendikbud tahun 2015-2019.
Maksud dari kegiatan Bimbingan Teknis Sanitasi Sekolah Sehat antara lain adalah membina sekolah untuk dapat merencanakan pembangunan sanitasi sekolah sehat yang terdiri dari 6 (enam) komponen yaitu, penyediaan air bersih, pengelolaan air kotor, pengelolaan sampah, jamban/toilet, tempat cuci tangan, serta taman sekolah agar tercipta lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif.
Lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif ini merupakan prasyarat agar sekolah dapat menjadi rumah kedua bagi para siswa. Seperti dikatakan Purwadi Sutanto, Direktur Pembinaan SMA, “sekolah harus menjadi rumah kedua bagi anak-anak kita, bagaimana dapat menjadi rumah kedua bila air untuk toilet tidak ada? Sudah saatnya sekolah memberi perhatian lebih pada sanitasi sekolah karena itu terkait dengan kesehatan dan kesejahteraan siswa.â€
Lebih lanjut Purwadi mengatakan bahwa lingkungan belajar yang memelihara kesehatan dan kesejahteraan siswa akan mendukung proses belajar di dalam dan di luar sekolah. “Kompetensi siswa sangat ditentukan oleh proses pembelajaran di dalam dan luar kelas. Proses itu sangat dipengaruhi oleh guru yang mengajarkan kepada siswa Higher Order Thinking Skills dan 4C, yaitu creativity, communication, critical thinking, dan collaboration. Guru juga perlu menularkan kepada sisea C lainnya, yaitu confident (percaya diri) agar siswa mampu beradaptasi di dalam masyarakat.â€
Peserta bimtek bukan hanya 100 kepala sekolah dari provinsi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, tapi juga diikuti oleh perwakilan dari 34 LPMP dan 34 dinas pendidikan provinsi. Kesertaan LPMP dan dinas pendidikan provinsi dimaksudkan untuk menciptakan sinergi pembinaan dan peningkatan mutu sanitasi sekolah.
Dalam kegiatan ini, semua peserta diajak untuk melakukan refleksi atas kinerjanya di pembinaan dan peningkatan mutu sanitasi sekolah dengan melihat praktik baik (best practice) yang sudah dilakukan oleh SMA Green School di Kab. Badung, SMAN 2 Semarapura Kab. Klungkung, dan SMAN 4 Denpasar. Harapannya, dengan melihat langsung dan berefleksi dari praktik sanitasi yang baik, peserta dapat menilai kekuatan dan kelemahan, serta mengukur upaya yang sudah dilakukan dan segera bertindak melakukan upaya peningkatan mutu sanitasi di masing-masing sekolah.
Teks : Tanto
Foto : Tanto
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 351 kali |
Bawa Nama Baik Indonesia ke Jepang Lewat Program Tokyo Metropolitan Board of Education
Penyelarasan Kebijakan Dana Alokasi Khusus 2023 dengan Kabupaten Kota di Papua