#
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Penutupan OPSI SEMANGAT MENELITI SEMANGAT MEMAJUKAN BANGSA

#

Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2017 yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi ditutup, (13/10)

Seperti tahun lalu, hasil penilaian akhir dewan juri, Yogyakarta masih mendominasi dalam peraihan medali. Tahun ini Daerah Istimewa Yogyakarta memborong 8 medali, dengan 3 medali emas, 4 perak, 1 perunggu. Di susul oleh Bali dengan 4 medali yaitu 2 emas dan 2 perak. Sementara Jawa Timur selaku tuan rumah cukup puas dengan 5 medali yaitu 2 emas dan 3 perunggu.

Direktur Jendral Pembinaan Sekolah Menengah Hamid Muhammad, P.hd  mengucapkan selamat kepada seluruh peserta, semua pada dasarnya adalah pemenang. Harapan bagi para finalis yang mungkin hari ini belum mendapatkan penghargaan, jangan sampai kendor dorongan untuk meneliti. Begitu banyak kompetisi penelitian lain, jangan pernah berhenti mencoba. Mari bersiap memasuki level yang lebih tinggi.

Beliau juga berpendapat bahwa penelitian sudah seharusnya ditanamkan sejak dini. Karena kemajuan suatu bangsa tergantung hasil kreatifitas dan inovasinya.

Saya harap para kepala sekolah, guru, akademisi, mari kita semakin giat mengkampanyekan kegiatan penelitian.

Salah seorang pemenang dari bali, kategori bidang Sosial & Humaniora, Gede Kusuma Rajasa  mengaku sangat tidak menyangka penelitiannya yang berjudul “Analisis Nilai Karakter dan Daya Serap Komis I Gusti Ngurah Ray pada Pelajaran Sejarah” berhasil meraih medali emas. Bersama temannya  Made Ari Arthawati, terlihat menangis bahkan lompat-lompat dengan pembimbingnya atas hasil tersebut. "Saya ga mampu berkata-kata, sangat senang karena ini baru pertama kali sekolah kami ikutan dan ternyata bisa dapat emas", kata siswa yang berasal dari SMAN 4 Singaraja, Bali.

Suasana haru dan kegembiraan sangat terasa di ruangan Akasia, Hotel Savana, Malang pada sore itu. Tampak pemenang setelah turun dari panggung langsung menghubungi orang tua sambil menangis. Ada yang sujud sukur saat nama mereka disebutkan sebagai salah satu pemenang. Mereka saling memberi selamat dengan begitu tulus. Bahkan banyak yang menangis baik mereka menang ataupun tidak. "saya senang dan terharu, kawan saya bisa menang. Ikut merasa bangga karena selama persiapan kemarin sangat mengerti bagaimana teman-teman jatuh bangun dalam penelitian mereka". Komentar salah satu peserta yang terlihat menangis sesegukan dipelukan rekannya.

Tak hanya peserta, para pembimbing juga terlihat begitu ekspresif dalam menghadapi pengumuman ini. Mereka ikut menangis bangga atas prestasi anak didik mereka. Juga membesarkan hati para bimbingan mereka yang kebetulan tahun ini belum mendapatkan medali. Tampak mereka sempat mendiskusikan kira-kira apa yang menyebabkan karya mereka belum diapresiasi, sambil tetap semangat terus mencoba.

Suharlan SH, MM yang sempat memberikan laporannya pada kesempatan kali ini menyampaikan bahwa setiap siswa yang berprestasi nantinya akan mendapatkan beasiswa sebesar Rp. 7.000.000 untuk medali emas, Rp. 6.000.000 untuk perak dan Rp. 5.000.000,00 untuk peraih medali perunggu. Selain itu, seluruh finalis juga mendapatkan beasiswa sebesar Rp 3.500.000 juga setiap naskah yang masuk diberi bantuan sebesar Rp 1.000.000.

Acara penutupan OPSI 2017 ini juga dimeriahkan oleh  penampilan paduan suara dan persembahan menarik dari SMA Taruna Nalang, Jawa Timur. 

Sampai jumpa di OPSI selanjutnya, semoga semakin banyak peneliti muda yang memajukan bangsa dan tanah air kita.

Penulis  : 
Editor  : 
Dilihat  :  225 kali