Perkuat Komunikasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan UPT Direktorat SMA gelar Rapat Jaringan Informasi dan Komunikasi SMA Tahun 2023

Nusa Tenggara Barat, 30 Maret 2023 – dalam rangka menyambut implementasi Jaringan Informasi dan Komunikasi (JARKOM) tahun 2023, Direktorat SMA menggelar Rapat Koordinasi Jaringan Informasi dan Komunikasi SMA dan Rencana Implementasinya di Tahun 2023. Kegiatan ini diikuti oleh unsur Dinas Pendidikan dari 38 Provinsi, 5 BBPMP (Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan), dan 29 BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan).

Selain menjadi ajang silaturahmi, Plt. Direktur SMA, Winner Jihad Akbar, S.Si., M.Ak. mengatakan, “JARKOM adalah salah satu inovasi dan program unggulan Direktorat SMA di jenjang pendidikan yang direncanakan pula di daerah. Virtual ekosistem pendidikan adalah virtual pendidikan yang bermutu dalam memberikan informasi secara feedback, baik dari daerah ke pusat maupun sebaliknya, sehingga apa yang terjadi di pendidikan di lapangan melalui JARKOM bisa terealisasi dengan baik hingga ke semua sekolah SMA”.

Meskipun begitu, melalui Rakor Jarkom SMA Tahun 2023, masih harus terus dilakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan, sehingga bisa meninjau jangkauan tersebut secara luas hingga ke semua sekolah.

Selain menerapkan rencana implementasi JARKOM yang lebih baik pada tahun 2023 ini, penyusunan JARKOM juga dimulai melalui upaya mitigasi-mitigasi kepada sekolah-sekolah mengenai kegiatan apa saja selama satu tahun yang menjadi urgent problematika. Salah satunya adalah PPDB yang setiap tahunnya mengalami masalah. Kebijakan informasi yang diterbitkan dari Dinas Pendidikan Nasional, sejatinya memerlukan bantuan dari teman-teman MKKS dan MKPS, serta Dinas Provinsi untuk disebarkan ke seluruh sekolah.

Sinergi ini secara keseluruhan sangat diperlukan untuk menjalankan peran dan tugasnya dengan satu harapan inti yaitu : informasi sampai pada sekolah, dimengerti, dipahami, dan dilaksanakan. Jika terjadi miskonsepsi dan mispersepsi, seharusnya bisa dieliminasi dan dikurangi dengan pemecahan masalah (problem solving) yang ada secara bersama-sama.

Winner, juga menambahkan, “krisis pembelajaran yang menjadi krisis kualitas pendidikan juga menjadi sasaran bagi evaluasi terkait isu problema dalam peningkatan JARKOM yang akan datang. Oleh sebab itu, maka Kurikulum Merdeka sejatinya merupakan solusi bagi sekolah terkait metode pembelajaran baru untuk mengatasi krisis pembelajaran melalui karakter para siswa – bukan karena suatu paksaan tertentu. Inilah urgensi yang harus terus diperhatikan dan diperbaiki dalam mencapai peningkatan kualitas pendidikan yang bermutu”.

Misalnya, pemilihan mata pelajaran harus disesuaikan dengan minat para murid. Pembagian minat mata pelajaran juga disarankan sesuai dengan kemampuan sumber daya sekolah, mulai dari sumber daya guru, fasilitas dan sarana sekolah. Ada juga beberapa terkait dengan pembelajaran atau ujian sekolah, bahwa penilaian yang dilakukan bukan sekedar ujian berbasis tes, tetapi juga sesi (pengkuran) nilai kepada siswa. Jadi bukan hanya tes yang menentukan kualitas siswa – apakah siswa sudah mencapai karakter dan nilai yang baik atau belum. Sebab, tujuan pembelajaran sejatinya mengukur peserta didik berdasarkan cara berpikir dan bernalar mereka.

Pendidikan yang berkualitas dan bermutu adalah pembelajaran yang harus berpusat pada peserta didik dan sudah terakumulasi dalam Profil Pelajar Pancasila. Jim Bar Pen selaku Ketua Panitia menambahkan, “Melalui Teknologi, Informasi, dan Komunikasi, maka secara cepat dalam memudahkan menyampaikan informasi dari mulai pemerintah Pusat hingga pemerintah Daerah maupun pemerintah Daerah ke pemerintah Pusat dan meningkatkan kemampuan jaringan tim komunikasi, informasi dalam berinteraksi dengan pemerintah pusat dan daerah setingkat secara terstruktur”. Hal ini juga merupakan langkah penting untuk kemudian segala informasi pendidikan yang bermutu dapat disampaikan kepada seluruh pihak kepala sekolah, yang dapat dipahami, dan diimplementasikan dengan baik di tiap-tiap sekolah dengan baik.