Kompetisi cabang tenis meja O2SN 2014, menebarkan optimisme akan terjadinya pembibitan atlet tenis meja yang potensial. Sejak awal panitia membuat aturan tegas yang melarang atlet junior yang masuk 3 besar nasional berkompetisi. Hasilnya, persaingan antar daerah menjadi begitu ketat. Semua berpeluang untuk menjadi juara. "Khusus tahun ini juara nasional 1-3 tidak diperbolehkan ikut serta. Kalau tahun hanya peringkat satu yang tidak boleh tampil," kata Dadan, wasit yang mengawasi pertandingan. Soal meratanya kekuatan diakui oleh pelatih tim Jawa Timur, Yayuk Rizki. "Semua daerah punya pemain potensial. Kekuatan sekarang tidak lagi didominasi tim pulau Jawa, tapi hampir semua daerah," jelas mantan pemain inti tim Jawa Timur ini. Pemerataan kekuatan ini diakui Bayu, pelatih asal Jawa Tengah karena para atlet tenis meja merupakan hasil pelatihan klub. Tidak tampilnya juara nasional membuat persaingan makin ramai dan memungkinkan adanya juara baru. Apa yang dikatakan wasit dan para pelatih tercermin dari hasil semifinal tahun ini. Tak ada daerah yang menguasai nomor putra-putri. Babak semifinal diisi oleh tim Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Lampung, dan Gorontalo. Latihan Spartan Berbuah Medali Emas Sahidah Rahman (Medali Emas Cabang Tenis Meja Putra, Jawa Barat) Bagi Sahidah Rahman (16)an ajang O2SN merupakan salah satu kalender bergengsi. Untuk meraih hasil terbaik di O2SN, Sahidah berlatih teknik dan fisik secara khusus. "Kecepatan dan konsistensi saya didapat dari hasil latihan spartan dengan pelatih," jelas Sahidah. Asep yang merupakan murid SMAN 6 Bandung, secara khusus berguru dibawah bimbingan pelatih Asep, yang merupakan mantan pemain tingkat nasional. "Kemajuan yang saya raih sangat terasa, dan saya diajarkan taktik bertanding," ungkap Sahidah. Sahidah memanfaatkan momentum di O2SN untuk meraih gelar di ajang Popda. "Saya tak akan menurunkan intensitas. Target saya menjadi juara dan sukses di turnamen selanjutnya," kata Sahidah memasang target. Sahidah berjanji akan membagi waktu sebaik mungkin antara tenis meja dan pendidikan. "Saya makin semangat karena siswa yang lolos di tingkat nasional mendapat beasiswa."
Penulis |
 :  |
|
Editor |
 :  |
|
Dilihat |
 :  |
237 kali |