Kontestan ajang Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC), berdatangan ke kota Palu dengan semangat membara. Keramahan warga Palu dalam menyambut tiap kontingen rupanya sangat membekas di hati para peserta. "Saya tak mengira bakal ada penyambutan yang sangat ramah dan hangat dari tuan rumah. Tiap kontingen sampai dikalungi selempang saat datang," kata Cindy Paramitha dari SMAK Penabur Gading Serpong, Banten.
Hal senanda disampaikan wakil dari Maluku Dea, Dilla dan Simon yang mewakili SMA Siwalima, Ambon. Menurut mereka sambutan yang terasa hangat dan bersahabat memberikan kesan menyenangkan untuk mereka. "Apalagi tahun lalu sekolah kami juga menjadi tuan rumah LDBI dan NSDC, jadi kami merasa senang merasakan antusias yang sama seperti yang kami rasakan tahun lalu," kata tim asal kota Ambon serempak. Baik wakil Banten dan Ambon juga tak menduga Palu tampak indah dan memiliki pembangunaan yang cukup luar biasa pesat. "Tujuan saya di sini selain bertanding adalah menjalin persahabatan dan menari teman banyak-banyakan," kat Cindy Paramitha.
Para kontingen pun sepertinya juga telah melakukan persiapan dengan baik di daerah masing-masing. Hal itu diperlihatkan tim NSDC dari Sulawesi Tenggara. Tim yang terdiri dar Hamdani Alexa, Hasrianti Tahir, dan Syafira Nurul ini mengaku terus membangun chemsitry mereka. Tujuannya agar komunikasi kami semakin kuat. Prinsip kami do the best saja," jelas Hamdani.
Selain isu-isu penting yang terus dipelajari, para peserta juga tampaknya punya semangat yang sama untuk mempopulerkan debat dan berbahasa Indonesia dan Inggris dengan baik dan benar. "Terus ternag saat ini di Papua Barat lomba debat ini belum begitu populer. Saya harap bisa terus ditingkatkan agar lebih baik lagi," Jelas Yusrial, wakil dari SMAN 2 Kota Sorong.
Sementara tim Sulawesi Selatan yang terdiri dari Nursyabandi dari SMAN 1 WatanSoppeng, Aisyah Salsabillah dari SMAN 17 Makassar, dan Jinan Thalita dari SMAN Islam Az-Zahra tak takut mereka kesulitan berbahasa Indonesia yang baik dan benar saat lomba. "Seperti pesan dari guru pembimbing kami, kami ingin memperlakukan bahasa seperti pakaian. Jadi tahu kapan harus berbahasa dengan formal atau kasual," jelas Aisyah Salsabilla.
Para peserta akan bertanding pada 10-16 Agustus. Tim debat LDBI dan NSDC akan melakukan pertanding di sekolah-sekolah lokal antara lain di SMAN 3, SMAN 4, serta SMA Al-Azhar selama kompetisi berlangsung.
Sumber: Potensi
Teks : Hari
Foto : Hono & Bern
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 266 kali |