Salah satu bilik yang menarik perhatian di ISPrO 2015 adalah bilik teknologi milik Ahmad Habib Almutawakkil dan Prasetyo Langgeng Utomo. Mereka memamerkan POSTWEC, Power Stand Up Wheel Chair.
Ya, ini adalah kuri roda untuk manula dan orang berkebutuhan khusus yang dirancang bisa berdiri. Transformasi kursi duduk menjadi berdiri ini diharapkan bisa membantu penggunanya untuk menggapai benda yang tinggi. "Dengan mampu berdiri, mereka akan lebih mandiri. Tidak terlalu bergantung dengan orang lain," ujar Ahmad. Selain itu, dari sisi kesehatan pun sangat bermanfaat, karena membantu tulang belakang untuk tetap lentur dengan kegiatan berdiri dan duduk. Lain halnya dengan kursi roda yang hanya bisa duduk saja. Tulang belakang tidak akan terlatih karena penggunanya hanya bisa duduk saja.
Penelitian serta pembuatan model kursi ini membutuhkan biaya 7 juta rupiah. Semua komponennya mereka modifikasi sendiri. Untuk tenaganya, dua siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ini menggunakan tenaga listrik dari aki 12 volt yang bisa di charge berulangkali. "Kerangka kursi kami gunakan bahan dari kursi roda biasa. Kami modifikasi dan sesuaikan dengan bentuk transformasinya," lanjut Ahmad. Sementara untuk mengendalikan kursinya, mereka lengkapi dengan wireless controller, memanfaatkan controller video game nirkabel. "Jadi, kursi ini tidak hanya bisa dikendalikan oleh orang yang duduk dikursi saja, melainkan juga bisa dikendalikan oleh orang lain dari jarak kurang lebih 10 meter," tambah Prasetyo.
Kecanggihan kursi ini tidak berhenti disitu saja. Terdapat sensor pada belakang kursi yang memungkin kursi berhenti ketika sensor menyala karena mendeteksi benda yang ada dibelakangnya. Tombol darurat pun disiapkan sebagai antisipasi jikalau pengguna tidak bisa mengontrol laju kursi. (Bismar / foto Rama)
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 223 kali |