Setelah mengikuti acara pembukaan Selasa (02/10), para peserta fiksi langsung mempersiapkan diri dan materi sebagai bahan presentasi mereka di hadapan dewan juri. Presentasi FIKSI terbagi ke dalam enam ruangan di Sahid Jaya Hotel sesuai dengan bidang yang dilombakan, yaitu bidang usaha kerajinan, pengembangan game dan aplikasi, boga, desain grafis, fashion, dan bidang usaha lainnya.
Salah satu tim dari provinsi Jambi mempresentasikan tentang jenis inovasi yang menggunakan bahan dasar kopi liberica. Produk ini bernama “Harkoto D’jambees†yang artinya Harumnya kopi kito asal Jambi. Kopi liberica ini disulap menjadi pengharum mobil yang harganya sangat terjangkau yakni Rp 25.000. Saleni Casanova Ong dan Najla Khairunnisa merupakan penggagas dari ide kreatif ini. Siswi kelas 11 IPA, SMA N 3 Kota Jambi ini menjelaskan kalau pembuatan produk ini menggunakan bahan alami dan aromanya dapat bertahan hingga 30 hari.
Dari bidang boga, Mhd. Aidil Azhar dan Syah Fadil mempresentasikan karya mereka yang diberi nama “Nugget Sukunâ€. Siswa yang berasal dari SMA N 1 Sebatik, Kalimantan Utara ini menjelaskan nugget ini dibuat dari bahan dasar sukun, udang dan juga tepung kanji. “Sukun banyak ditemukan di Sebatik, jadi kita olah agar memiliki nilai tambah†ungkap Fadil. Walaupun mereka datang jauh dari pulau terluar Indonesia namun mereka yakin dan optimis untuk bisa membawa pulang medali.
Tim dari provinsi Bali, yaitu I DW Gede Wicaksana P dan Made Oka Resia Wedamerta mempresentasikan karya mereka berupa aplikasi yang diberi nama “Go Birahiâ€. Siswa perwakilan dari sekolah SMA N Bali Mandara ini membuat aplikasi ini untuk penyewaan sapi pejantan serta inseminasi buatan di Indonesia. Pembuatan aplikasi ini memakan waktu hingga 1 bulan. “Kita berharap nantinya aplikasi ini dapat digunakan oleh para peternak agar lebih mudah dalam mencari sapi pejantan†ungkap mereka.
Juri bidang usaha lainnya, Widji Purwanta mengatakan presentasi yang disampaikan peserta pada fiksi tahun ini semakin bagus, baik dari pemaparan,keluasan, dan inovasinya semakin realitas. Bukan sekedar angan angan saja, tapi bisa direalisasikan, bisa diaplikasikan.
"Hal seperti ini harus bisa di kembangkan, jangan hanya berhenti sebagai ide atau gagasan saja, tetapi harus direalisasikan dan perlu tindak lanjut. Kita juga perlu untuk mengundang para investor yang bermain di bursa efek Indonesia agar melirik hasil penelitian ini dan mereka bisa ditarik untuk menjadi investor.
Ide ide seperti inilah yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan, karena kadang-kadang mereka juga kehabisan ide dan gagasan untuk produk baru mereka yang disebabkan oleh berbagai faktor." Ujar Widji.
Teks & Foto : Tim Potensi
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | whika |
Dilihat |  :  | 473 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019