Kondisi dunia di era globalisasi yang dipenuhi dengan kompetisi dan kemajuan di bidang teknologi, mengharuskan generasi muda untuk dapat mengantisipasi perkembangan globalisasi itu dengan cerdas. Sejarah juga telah membuktikan bahwa bangsa yang maju dan kuat pasti didukung oleh sumber daya manusia yang handal dan penguasaan sains secara baik. Perlahan tapi pasti, Indonesia mulai meniti langkah ke arah itu. Hal itu mulai tampak dalam lima tahun terakhir ini, terkait dengan kiprah pemuda Indonesia yang berprestasi di bidang sains. Anak-anak bangsa yang dididik dalam keterbatasan infrastruktur ternyata mampu berbicara banyak dalam berbagai ajang lomba sains internasional. Tindakan seperti inilah yang perlu dicontoh oleh pemuda-pemuda Indonesia lainnya.
Masih segar dalam ingatan kita, peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-80 beberapa waktu lalu yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2008. 80 tahun sumpah pemuda menjadi ujung tombak bagi pemuda-pemuda Indonesia untuk bangkit menuju Indonesia bersatu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya memperingati Hari Sumpah Pemuda mengatakan, bahwa semangat kedaerahan dan ikatan primordial yang berlebihan menjadi tantangan baru bagi persatuan seluruh rakyat Indonesia sebagai bangsa. Tantangan eksternal yang menurut Presiden mengancam persatuan adalah globalisasi. Selain membuka peluang dan kebaikan, globalisasi juga mendatangkan ancaman dan keburukan bagi generasi penerus bangsa. “Mari pemuda-pemudi Indonesia agar lebih cerdas sikapi globalisasi, yang baik kita terima, yang jelek-jelek kita tinggalkan.”Demikian Ujar Presiden SBY.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pemuda dan Olahraga Adyaksa Dault mengatakan, selain menghadapi tantangan global, pemuda Indonesia juga menghadapi masalah-masalah lokal. Di antaranya semakin menipisnya rasa nasionalisme, kurangnya persiapan dalam menghadapi kompetisi global, serta adanya peningkatan angka penggunaan narkoba dan kasus-kasus kriminalitas lainnya. “Terdapat pula kenyataan bahwa partisipasi pemuda terhadap pembangunan nasional kita masih rendah. Untuk itu, Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-80 ini merupakan momentum yang baik untuk merevitalisasi peran pemuda dalam pembangunan bangsa.”
Menara Pemuda Indonesia
Adyaksa Dault selanjutnya menyampaikan beberapa program yang telah dilaksanakan, di antaranya, panitia telah melaksanakan pembangunan Menara Pemuda Indonesia, Lomba Kreativitas Pemuda, Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan Berprestasi, Lomba Karya Tulis Pemuda Tingkat Nasional, Pemilihan Wira Usaha Muda Berprestasi, Lomba Bisnis Plan Pemuda, Pemilihan Pemuda Pelopor, dan Apresiasi Pemuda Berprestasi di bidang Iptek dan Imtaq. Di samping itu juga diberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh pemuda, budayawan muda, dan tokoh masyarakat, seperti Arie Ginanjar, Acara Kick Andy, dan Dick Doank. Mereka menjadi inspirator bagi pembangunan jiwa kepemudaan di Indonesia pada saat ini.
Selain penghargaan untuk beberapa bidang di atas, terdapat pula bidang partisipasi pemuda yang berupa Kampanye Penanggulangan Narkoba, atau HIV/AIDS yang bekerjasama dengan BNN, Jambore Pemuda Indonesia, Forum Diskusi Peningkatan Wawasan Kebangsaan Perbatasan dari Daerah Tertinggal. Konperensi Pemuda dengan berbagai kegiatan, seperti dialog pemuda ke tingkat pusat dan daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang diselenggarakan oleh Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga, maupun kerjasama antara kantor Menpora dengan organisasi kemasyarakatan dan pemuda.
“Apabila mendapat restu dari Presiden, saat ini panitia tengah menyiapkan pertemuan besar untuk menyongsong konperensi Pemuda Asia Afrika tahun 2009 yang penyelenggaraannya akan dikaitkan dengan konperensi Asia Afrika 2009. Panitia juga mengadakan gerak jalan napak tilas. Kiranya momentum sumpah pemuda yang terjadi 80 tahun silam, dijadikan sumber spirit bagi generasi kini untuk mengkristalisasikan kembali hakekat dan tujuan kita berbangsa, yakni menjadi sebuah negara yang bersatu, kuat, bebas, merdeka dan mandiri.”Ucap Menpora.
Menara Pemuda Indonesia yang saat ini sedang dibangun menggunakan bahan dasar tanah dan air yang diambil dari wilayah di nusantara yang memiliki nilai kesejarahan masing-masing. Menara dirancang oleh maestro Edi Sulastro. “Dengan adanya menara tersebut, mampu menginspirasi kita semua untuk tetap mewarisi semangat nasionalisme, patriotisme dan sikap rela berkorban untuk Ibu Pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagaimana ditunjukkan oleh para pemuda di jaman perjuangan dahulu. Nanti dalam prasasti ini, akan ada tandatangan dari pemuda baik di bidang olahraga, akademi, olimpiade sains, matematika dan sebagainya. Dengan demikian nama mereka terukir abadi di dalam menara ini.”Tambahnya.
Berkaitan dengan peringatan Sumpah Pemuda dan menghadapi arus globalisasi kali ini, beberapa pendapat muncul dari para siswa SMA. Raisa, siswi SMAN 26 Jakarta menuturkan, melalui sumpah pemuda, generasi muda Indonesia harus dapat mengenal lebih mengenal lagi budaya-budaya bangsanya. Terutama mengenal batik Indonesia, Bahasa Indonesia, dan lagu-lagunya. “Jangan sampai budaya asli negeri kita dicaplok oleh negara lain,”ujarnya.
Siswa lainnya, Marihot dari SMK Golpartarin Jakarta menilai peringatan sumpah pemuda sebagai hal yang positif. Ia berpendapat, dengan begitu rasa cinta pada bangsa dan negara makin kuat. “Apalagi sekarang anak-anak sudah mulai cuek dengan keadaan negara kita,”ujarnya sambil tersenyum. “Kita juga jadi makin cinta Indonesia, dan jauh dari narkoba.”sambung rekannya Iwan, siswa SMAN 21 Jakarta.
Berkaitan dengan bahaya narkoba, Kasubdit Kesiswaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Depdiknas Drs. Muchlis Catio M.Ed menanggapi, bahwa ikrar siswa dan pernyataan sikap anti narkoba, menyadarkan siswa-siswa agar waspada terhadap bahaya narkoba. Melalui peringatan Sumpah Pemuda kiranya akan terbentuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa bagi generasi muda. Nilai-nilai kebangsaan dan kebersamaan serta kerjasama akan terjalin erat, dan siswa lebih mempunyai sikap untuk mengerti tentang dirinya sendiri, terlebih lagi mengerti akan keadaan bangsanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menitipkan harapan besar bagi pemuda-pemuda Indonesia dan mengucapkan, “Harapan dan ajakan saya kepada para pemuda khususnya, untuk terus melangkah kedepan, membangun negeri yang kita cintai ini menuju masa depannya yang lebih baik. Sekali lagi marilah kita bangkit, bersatu dan maju bersama menuju masa depan Indonesia yang lebih baik. Selamat pemuda Indonesia.”(fanny)
Beasiswa Untuk Peraih Medali Olimpiade Sains
Bagi para peraih medali, pemerintah memberikan beasiswa dan mempersilahkan untuk memilih melanjutkan pendidikan ke universitas manapun di dunia hingga jenjang doktor,”ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembukaan Asia Science Camp 2008 di Istana Tapaksiring, Bali beberapa waktu lalu.
Menurut Presiden, kebijakan ini diambil untuk memacu siswa Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan sekaligus memberikan penghargaan pada mereka. Selain itu juga untuk memberikan pemerataan keadilan dalam pendidikan. “Khusus untuk peraih medali olimpiade, baik science maupun bidang pengetahuan lainnya, juga akan memberikan bantuan beasiswa. Bagi peraih medali emas olimpiade internasional kita akan berikan beasiswa untuk memilih mengikuti pendidikan universitas di mana pun di dunia ini sampai tingkat doktor atau Phd. Kemudian yang medali perak atau perunggu kita pertimbangkan untuk juga memberikan beasiswa sampai tingkat Master Degree. Dengan demikian harapan kita putera-puteri Indonesia akan makin meningkat mutu dalam penguasaan ilmu dan pengetahuannya, baik bagi yang tidak mampu atau kurang mampu dan bagi yang berprestasi,”papar Presiden waktu itu.
“Saya bertambah yakin dan optimis ketika tiap tahun menyaksikan siswa-siswa Indonesia memperoleh medali baik emas, perak maupun perunggu pada berbagai ajang Olimpiade Sains Internasional terutama di bidang science. Saya betul-betul hormat, saya bangga terhadap prestasi itu, teruslah untuk berprestasi menunjukan pada dunia bahwa putera-puteri Indonesia juga bisa unggul dan maju.”Tambah Presiden.
Presiden juga mengingatkan agar para siswa setelah menempuh pendidikannya, kembali membangun Indonesia dan membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi bangsa dengan penguasaan inovasi dan teknologi yang mereka miliki. (sumber : www.presidensby.info)
Penulis |
 :  |
|
Editor |
 :  |
|
Dilihat |
 :  |
760 kali |