Jakarta – Bincang SMA kembali hadir membahas seputar Kantin Sekolah Sehat SMA yang dilaksanakan oleh Direktorat Sekolah Menengah Atas pada Kamis, 03 Agustus 2023 yang disiarkan melalui kanal resmi Youtube Direktorat SMA dan dipandu oleh Mariani (Duta SMA 2022 Provinsi Kalimantan Timur) sebagai moderator.
Dalam rangka meluncurkan program Sekolah Sehat diperlukan adanya Kantin Sehat sebagai tempat penyediaan makanan sehat dan pemenuhan gizi harian peserta didik di sekolah. Kantin Sehat juga dapat menjadi sumber belajar bagi siswa, baik dalam penguatan karakter maupun pencapaian kompetensi mata pelajaran yang relevan.
Pada sambutan pembukaan webinar menghadirkan Dr. Juandanilsyah, SE., MA. Kapokja Publikasi, Komunikasi dan Advokasi Direktorat SMA Kemendikbud Ristek sebagai Pengantar Diskusi menyatakan, kantin yang sehat itu akan berdampak pada kondisi kesehatan baik fisik maupun kesenangan mereka dalam mengonsumsi makanan yang dilihat sehari-hari di dalam perjalanan proses pembelajaran yang ada di sekolah. Makanan yang seimbang dan sehat tentunya akan berdampak pada kesehatan secara menyeluruh.
“Nah, ini menjadi dampak besar bagi kesehatan dan kecerdasan anak didik kita di masa yang akan datang. Oleh karena itu, adanya Kantin Sehat SMA sebagai suatu wadah bagi anak didik. Harapannya dapat membeli makanan higienis yang sesuai dengan kesehatan anak-anak termasuk keseimbangan gizinya,” katanya.
Narasumber pertama menghadirkan Dr. Anas Ma'ruf, MKM (Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI) yang diwakili oleh Ibu Cucu dengan mengangkat tema “Pembinaan Kantin Sehat Wujudkan Sehat Bergizi”.
Dalam materinya beliau menjelaskan, pada data statistik jumlah penduduk indonesia di tahun 2023 bahwa anak usia sekolah dan remaja itu hampir sekitar 23% dari total penduduk Indonesia, merupakan sasaran yang strategis untuk pembangunan kesehatan sebagai investasi bangsa. Terkait isu keamanan pangan di sekolah ada beberapa penilaian yang harus diperhatikan yaitu (1) Higiene sanitasi, (2) Pemakaian bahan tambah yang dilarang untuk pangan, (3) Allergen, (4) Cemaran biologi, (5) keracunan pangan, (6) Gula garam lemak.
Ema Setyawati, S.Si, Apt, ME (Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan) sebagai Narasumber kedua di wakilkan oleh Ibu Eva Yuliana Fitri S. Si., M. Epid, dengan mengangkat tema “Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Kantin Sekolah”.
Dalam webinarnya mengatakan ketika anak-anak mengonsumsi makanan tercemar, dikhawatirkan ada virus, bakteri, parasit, ataupun toksin yang dapat mengakibatkan kerusakan usus, peningkatan metabolik rate, menghambat sintesis protein dimana nantinya akan mengakibatkan malabsorbsi, diare, memperlambat/merusak respon imun.
“Kita harus menyadari pangan yang aman sangat berperan dalam mencegah kekurangan nutrisi pada anak dan tentunya kita harus menghindari pangan tercemar yang dapat menyebabkan kekurangan vitamin, mineral sehingga dapat berdampak negatif pada anak,” ucapnya.
Lebih lanjut dalam paparan materinya, keamanan pangan di sekolah adalah tanggung jawab bersama. Perlu peran aktif dari komunitas sekolah melalui pengembangan kantin sekolah agar memenuhi prinsip keamanan pangan. Adanya pengadaan pangan yang aman dan bergizi di kantin sekolah, serta pengawasan keamanan PJAS secara mandiri untuk meminimalkan kasus keracunan di sekolah dan menunjang kebutuhan gizi bagi pertumbuhan anak sekolah.
Norman Kartaadmaja, MT (Praktisi Pendidikan Bidang Sarana Prasarana) sebagai Narasumber ketiga dengan mengangkat tema “Pemenuhan Kantin Sekolah Sehat”. Beliau menjelaskan bahwa sekolah harus memfasilitasi ketersediaan kantin sebagai tempat para siswa dapat membeli makanan dan minuman selama berada di lingkungan sekolah. Sekolah harus memastikan bahwa makanan dan minuman yang dijual dikantin memiliki kandungan gizi dan menyehatkan bagi peserta didik.
“Dari beberapa kasus permasalahan pokok pada kantin sekolah harus adanya pemenuhan luasan kantin yang memenuhi kriteria minimal kantin sekolah. Bangunan kantin yang layak disertai pemenuhan fasilitas kelengkapan kantin sekolah yang memadai. Selain itu, kontrol dan pengendalian terhadap menu makanan dan minuman yang menjamin pemenuhan higienitas, kandungan gizi dan kesehatannya,” pungkasnya.
Lebih jelasnya, dalam survei pada tahun 2022 lalu, Direktorat SMA telah melakukan survey Pemenuhan Kriteria Kantin Sehat secara sampel pada 4.043 sekolah SMA untuk menggali data secara langsung melalui penyebaran instrumen dari JARKOM Kemendikbud. Berdasarkan informasi yang digali di dalam survey mencakup review terhadap 3 aspek yaitu (1) Pemenuhan Ketersediaan Sarana, (2) Pemenuhan Ketersediaan Prasarana, (3) Pemenuhan Pengelolaan/Pengendalian Kantin Sehat.
Demikian webinar ini dalam pembahasan materi yang telah disampaikan oleh narasumber. Diharapkan Kantin Sehat di SMA sebagai suatu wadah asupan makanan yang seimbang sangat menentukan kesehatan siswa dan kesiapan fisiknya dalam mengikuti proses pembelajaran. Peserta didik dapat membeli makanan dan minuman yang sehat, baik makanan utama yang seimbang atau makanan selingan. Kantin menjadi suatu aspek yang penting, karena kantin menjadi pemberi layanan pendukung kesehatan bagi warga sekitar sekolah.
Penulis |  :  | Sonia Fitriana |
Editor |  :  | Tim Pokja Publikasi |
Dilihat |  :  | 7365 kali |
Duta SMA Nasional 2023 Shafiqa Azwa Hafiza Peduli Literasi dan Bahasa Isyarat
Lantar Maulana Anugerah Daiva Duta SMA Nasional 2023 Prihatin dengan Maraknya Kekerasan di Kalangan Pelajar
VANIA PUTRI ARFANDA KURNIA DUTA SMA NASIONAL BERBAKAT 2023 Menggali Potensi Meraih Prestasi
Muhammad Iqbal Raihan Siswa SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA Matematika Adalah Solusi