Bogor, 10 Desember 2019. Dalam rangka evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Pembinaan SMA Tingkat Provinsi sampai dengan akhir tahun 2019, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menyelenggarakan kegiatan “Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pencapaian Hasil Pelaksanaan Program SMA Tingkat Propinsi Tahun Anggaran 2019 dan persiapan Tahun 2020â€. Kegiatan ini merupakan salah satu agenda penting bagi Direktorat Pembinaan SMA dan Dinas Pendidikan Provinsi dalam rangka mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan hingga bulan Desember tahun anggaran 2019. Rapat koordinasi ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka mewujudkan akuntabilitas kinerja program Direktorat Pembinaan SMA dan program dekonsentrasi itu sendiri. Disamping itu, dari hasil evaluasi ini dapat diketahui berbagai masalah dan kendala pelaksanaan kegiatan yang selanjutnya dapat dijadikan salah satu bahan perumusan kebijakan dimasa mendatang.
Plt Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bpk Ir Totok Suprayitno Phd mengatakan bahwa ukuran keberhasilan pendidikan itu “Daya Serap semua Tercapai sesuai Target, atau Menjadikan Kecerdasan Anak Bangsa?†sampai Lupa Keluarga dalam menjalankan Program-program tapi bagaimana Gunanya untuk anak Bangsa, sedangkan Misinya, Menumbuhkembangkan Bathin, kekuatan Pikir dan Kekuatan Tubuh, Sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas yang sering kita Lupakan.
Bagaimana kita merencanakan dan dalam ilustrasi nya seperti Pissa di tahun 2018 yang nilainya turun dari semua aspek dibandung dengan tahun sebelumnya.
Pindah dari kertas ke komputer ini menjadi perubahan yang siginfikan, tetapi ini bukan bagian pembenaran yang membuat Pissa nya turun. “Merdeka Belajar†menjadi arah besar kebijakan Kemendikbud.
Merdeka Belajar dalam arti bukan anak bebas sekolah kemana saja, atau berkaitan dengan Zonasi tapi bukan ini makna nya tetapi merupakan anak-anak tidak terbelenggu dalam proses pembejarannya. Pendidikan adalah memerdekakan anak lahiriah maupun bathiniah ini sesai dengan ucapan Ki Hajar Dewantara. Jangan sampai guru-guru terbelenggu, sampai ke smua pejabat baik pusat maupun Daerah, terbelenggu dengan apa yakni oleh aturan atau tradisi. Mari kita cek kembali berapa banyak Juklak, Juknis yang suka menjadi masalah atau tidak berkembang nya inovasi dan kreatifitas guru dalam pendidikan.
Hakikat Pendidikan sesuai yang di sampaikan oleh Ki Hajar Dewantara : “Pendidikan adalah upaya daya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kitaâ€.
Cek Ujian yang diberikan oleh Guru kepada peserta didik, sekarang soal berbentuk Multiple Choice (Pilihan Ganda) sekarang sudah tidak ada lagi Uraian atau Esai. Jadi anak tidak lagi melakukan Argumen dan menyampaikan pikirannya. Maka ketika Dewasa tidak bisa membedakan Perbedaan, karena tidak mengerti toleransi.
Gerakan setiap guru agar membuat soal yang menanyakan pendapat atau membuat gagasan atau karangan, hilangkan pilihan ganda, anak-anak di suruh mendiskusikan dan membuat paparan dari setiap ujian yang diberikan oleh guru.
Hilangkan Bloger-bloger atau aturan yang membelenggu kreatifitas guru dan tidak adanya akuntabilitas yang membuat guru tidak bisa melakukan inovasi dalam pendidikan, maka diperlukan pertanggung jawaban Rule Compliance agar menjadikan guru lebih Creative Learning terutama dalam proses pembelajaran. Silahkan berkreasi dalam belajar yang penting hasilnya sesaui dengan yang diharapkan.
Merdeka Belajar anak memiliki kemampuan Belajar ini yang di tuntut dalam pendidikan di Abad 21. Melatih anak berfikir supaya bisa belajar secara terus menerus. Ini akan mengakibatkan anak bisa menyesuaikan sesuai dengan kondisi zamannya. Kompetensi pokok yang merupakan
Jangan Gunakan istilah Surat Tanda Tamat Belajar (STTB), Kurikulum (Guru harus mampu meningkatan pendidikan melalui krikulum), Bagaiaman jika guru ada yang kreatif memberikan inovasi pendidikan, ini harus di persilahkan dan diberikan kesempatan untuk melakukan inovasi, bahkan berikan dukungan dan dorong agar guru tersebut bisa mengembangkan inovasi dan kreatifitasnya.
Penyerapan peserta didik dalam Pembelajaran ketika masih kurang dalam menangkap apa yang di sampaikan dalam proses pembelajaran, silahkan di ulang kembali, kemudian lakukan Refleksi, berikan penelitian tindakan kelas silahkan lakukan setiap hari, jangan ketergantungan pada LPMP.
Teks : Uje
Photo : Panji
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | l0wtun3 |
Dilihat |  :  | 278 kali |
Duta SMA Nasional 2023 Shafiqa Azwa Hafiza Peduli Literasi dan Bahasa Isyarat
Lantar Maulana Anugerah Daiva Duta SMA Nasional 2023 Prihatin dengan Maraknya Kekerasan di Kalangan Pelajar
VANIA PUTRI ARFANDA KURNIA DUTA SMA NASIONAL BERBAKAT 2023 Menggali Potensi Meraih Prestasi
Muhammad Iqbal Raihan Siswa SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA Matematika Adalah Solusi