Pada hari Rabu sampai Sabtu, 29 November - 2 Desember 2023, di Kota Bukittinggi kita sudah melakukan kegiatan refleksi akhir tahun mengenai dinamika program strategis dalam lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen). Masing-masing ketua PMO, dari PDM-01 sampai PDM-14, sudah memaparkan dengan rinci mulai dari pencapaian program, kendala, termasuk perancangan kegiatan di tahun 2024 untuk memperkuat kekurangan-kekurangan dari jalannya program di tahun sebelumnya.
Kita telah sama-sama mendengar, melihat, saling berbagi data perkembangan program strategis yang dijalankan setahun belakangan di bawah payung Merdeka Belajar. Bahkan kita saling membuka dialog secara dekat dan terbuka, terkait langkah-langkah yang sudah kita ambil namun belum seperti yang diharapkan, atau rencana setahun ke depan yang masih butuh penguatan.
Saya yakin kita semua bertanya-tanya satu hal penting yang menjadi misi utama kita dalam menjalankan program prioritas yang diamanahkan kepada kita oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek): apakah kerja kita benar-benar sudah merasakan “denyut nadi” setiap satuan pendidikan Indonesia” dan memberi dampak memberikan pendidikan adil, berkualitas, inklusif bagi segenap anak-anak bangsa Indonesia? Apakah rencana dan kerja yang sudah kita lakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan pemulihan pembelajaran benar-benar sudah berdampak?
Pertanyaan ini setidaknya terjawab beberapa hari sesudah kita melakukan refleksi. Data survei Programme for International Student Assessment (PISA) dikeluarkan pada Selasa, 15 Desember 2023, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengumumkan bahwa data skor PISA Indonesia tahun 2022 naik 5-6 peringkat dibanding tahun 2018. Andreas Schleicher, selaku Director for Directorate of Education and Skills Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam perilisan data tersebut menyampaikan, bahwa selain dalam hal akademik, Indonesia pun menunjukkan kualitas yang baik dalam aspek sosial, dan secara umum siswa Indonesia mempertahankan kualitas hasil pembelajaran. Salah satu bagian membahagiakan, 87% siswa yang terlibat dalam survei tersebut mengatakan, mereka juga mudah berteman, dibandingkan dengan rata-rata 76% negara OECD. Selanjutnya, hanya 4% siswa Indonesia yang mengatakan bahwa mereka tidak merasa aman di sekolah, sedangkan di negara-negara OECD, jumlah tersebut dua kali lebih besar.
Saya yakin hasil baik dari data PISA ini adalah dampak dari kerja yang sudah kita lakukan empat tahun belakangan sejak Merdeka Belajar dicanangkan. Jadi, kita sempat terlintas dalam pikiran kita bersama mengenai dua pertanyaan di atas, maka setidaknya data memberikan kita sedikit kelegaan, bahwa apa yang sudah dilakukan sejauh ini sudah berdampak. Ibarat riak-riak kecil yang kita buat, seiring waktu, ia menjadi gelombang besar untuk sebuah perubahan.
Tidak semua dari tim kerja Ditjen PAUD Dikdasmen yang bisa hadir ke Bukittinggi pada saat refleksi. Maka melalui catatan di newsletter ini, saya ingin mengucapkan terima kasih atas solidaritas dan kerja-kerja yang sudah Ibu/Bapak lakukan sejauh ini. Namun, tantangan tetap akan ada di tahun selanjutnya, bagaimana kita akan memperbesar dampak dan menggelorakan gerakan Merdeka Belajar ini bisa terus menggema ke seluruh pelosok Indonesia, dengan terus melakukan transformasi dalam ekosistem pendidikan kita? Mari kita jawab tantangan ini bersama-sama di tahun 2024, sebagaimana rencana yang sudah dipaparkan pada saat refleksi.
Dinamika dalam setiap langkah kerja yang sudah kita lakukan, setahun atau beberapa tahun belakangan tentu ada, dan itu bagian dari sebuah proses untuk melakukan transformasi. Sebab tidak ada jalan mulus menuju sebuah perubahan. Ada perubahan struktur yang kita lakukan dalam Tim Lintas Kerja, termasuk pergantian penanggung jawab dan ketua PMO. Hal ini dilakukan karena saya yakin, setelah setahun belakangan, kita harus saling berbagi pengetahuan dan saling mengisi.
Perubahan ini, saya yakin, akan memberikan dampak positif lagi untuk rencana-rencana kita ke depan. Karena pergantian ini akan membawa warna tersendiri dalam sebuah tim kerja ketika formasi itu diganti. Baik penanggung jawab, atau ketua, akan membawa perspektif lebih segar lagi ketika dia diberikan amanah baru untuk melakukan sebuah perubahan.Mari kita terus melakukan yang terbaik bagi pendidikan Indonesia. Akhir kata, melalui newsletter ini, saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tim Ditjen PAUD Dikdasmen yang sudah bekerja dengan luar biasa dan membanggakan sepanjang tahun 2023 untuk menunaikan cita-cita bersama kita melakukan transformasi pendidikan di Indonesia. Selamat bekerja di tahun 2024, tetap solid, bergotong royong, terbuka dan saling berbagi pengetahuan.
Iwan Syahril Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek
Penulis |  :  | Website Setditjen PAUD Dikdasmen |
Editor |  :  | Website Setditjen PAUD Dikdasmen |
Dilihat |  :  | 2620 kali |
Duta SMA Nasional 2023 Shafiqa Azwa Hafiza Peduli Literasi dan Bahasa Isyarat
Lantar Maulana Anugerah Daiva Duta SMA Nasional 2023 Prihatin dengan Maraknya Kekerasan di Kalangan Pelajar
VANIA PUTRI ARFANDA KURNIA DUTA SMA NASIONAL BERBAKAT 2023 Menggali Potensi Meraih Prestasi
Muhammad Iqbal Raihan Siswa SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA Matematika Adalah Solusi