#
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Sehat Fisik dengan Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional

#

Penggunaan gawai menjadi salah satu penyebab menurunnya aktivitas fisik di kalangan peserta didik. Data Riskesdas Kemenkes, tahun 2018 menyebutkan, sebanyak 57% anak sekolah dan remaja, kurang melakukan aktivitas fisik. Padahal, WHO merekomendasikan setiap anak melakukan aktivitas fisik minimal selama 60 menit dengan intensitas sedang atau berat setiap harinya.

Para ahli kesehatan menyebutkan, rendahnya aktivitas fisik menjadi salah satu penyebab mental buruk, stress, dan kecemasan berlebih. Berangkat dari kondisi inilah Kemendikbudristek melalui Sekolah Sehat, mengampanyekan pentingnya perilaku sehat, terutama di kalangan anak usia sekolah.

Sehat fisik merupakan salah satu dari Tiga Sehat yang menjadi fokus dalam kampanye Sekolah Sehat. Bagi dunia pendidikan, kesehatan fisik memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Peserta didik yang memiliki kesehatan fisik yang prima, dapat lebih aktif mengikuti kegiatan di sekolah, selain itu mereka juga memiliki konsentrasi dan daya ingat yang bagus, memiliki ketahanan terhadap penyakit dan terhindar dari obesitas  

Sekolah sangat berpotensi untuk membiasakan anak melakukan aktivitas fisik secara rutin. Ada beragam aktivitas yang dapat dilakukan di antaranya senam SKJ minimal 1 kali dalam seminggu, melakukan peregangan pada setiap pergantian jam pelajaran, melakukan loncat, lari, lempar, dan lompat. Pembiasaan aktivitas fisik juga dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan penyelenggaraan festival olahraga tradisional, pembiasaan berjalan kaki, serta tes kesegaran jasmani siswa Indonesia (TKSI).

Salah satu bentuk pembiasaan aktivitas fisik yang menyenangkan bagi peserta didik adalah permainan rakyat dan olahraga tradisional (PROT). Permainan rakyat dan olahraga tradisional ini adalah salah satu budaya leluhur Indonesia yang layak dipertahankan. Menurut Zaini Alif, Peneliti Permainan Tradisional dan Penanggung Jawab Komunitas Hong,  Indonesia menjadi salah satu negara yang mempunyai permainan tradisional terbanyak di dunia. Ia menyebutkan, Indonesia punya sebanyak 2.600 permainan tradisional.

"Melalui PROT ini karakter SDM Indonesia yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa bisa dibangun,” demikian ditegaskan Asep Suharta, narasumber Direktorat SD saat memberikan materi hari kedua pada Advokasi Implementasi Kampanye Sekolah Sehat Region 5 di Palembang, Jumat, 23 Juni 2023.

Ia menyebutkan, permainan rakyat dan olahraga tradisional merupakan bagian dari budaya Indonesia yang telah ada dan berkembang pada zaman dulu. PROT, kata dia, menggunakan alat-alat sederhana dan mengandung unsur budaya dan pendidikan. Tidak hanya itu, PROT juga mengandung unsur olah fisik sehingga berpotensi meningkatkan kebugaran jasmani.

Asep menambahkan, ada banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui PROT. Di antaranya meningkatkan kemampuan motorik kasar dan motorik halus, mengembangkan kecerdasan intelektual, mengembangkan kecerdasan emosi, mengembangkan daya kreatifitas, dan meningkatkan kemampun bersosialisasi.  “Sekolah bisa membiasakan peserta didik melakukan aktivitas fisik, salah satunya melalui PROT,” pungkasnya.

Penulis  : 
Editor  : 
Dilihat  :  2643 kali


#
05-Jan-2024

Duta SMA Nasional 2023 Shafiqa Azwa Hafiza Peduli Literasi dan Bahasa Isyarat

#
05-Jan-2024

Lantar Maulana Anugerah Daiva Duta SMA Nasional 2023 Prihatin dengan Maraknya Kekerasan di Kalangan Pelajar

#
04-Jan-2024

VANIA PUTRI ARFANDA KURNIA DUTA SMA NASIONAL BERBAKAT 2023 Menggali Potensi Meraih Prestasi

#
04-Jan-2024

Muhammad Iqbal Raihan Siswa SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA Matematika Adalah Solusi