Setelah melalui proses penyisihan dalam ajang debat international, World School Debating Championship (2017) yang diselenggarakan di Bali dari tanggal 1 sampai 10 Agustus, Tim Singapura berhasil menduduki posisi juara setelah mengalahkan Tim Inggris. Ini bukan kali pertama bai kedua tim tersebut berhasil masuk ke babak grand final. Tim Singapura sudah dua kali menjuarai WSDC, sedangkan Tim Inggris sudah lima kali menjuarai juara.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hamid Muhammad mengungkapkan kegembiraan dan syukur WSDC 2017 yang diikuti oleh 50 negera dengan lebih dari 460 partisipan tersebut dapat terselenggara dengan baik.
“Kalian sangat beruntung karena memiliki kemampuan soft skill dalam berkolaborasi dan bekerja sama dalam tim, berkomunikasi secara mumpuni, dan berpikir kritis analitis. Kalian sangat berharga,†demikian disampaikan dalam sambutannya.
Dalam ajang ini, selain juara debat juga diberikan penghargaan kategori best speaker atau pembicara terbaik serta penghargaan English as Second Language (ESL) speakers, English as Foreign Language (ELF) world semifinalists, world grand finalists dan world champions. Satu peserta dari tim Indonesia, Stephanie Purwanto, berhasil mendapatkan penghargaan sebagai salah satu Best English as Second Language (ESL) speakers.
Di akhir acara penutupan WSDC 2017, dilakukan penyerahan secara simbolis dari Indonesia sebagai tuan rumah tahun ini kepada tuan rumah WSDC 2018, yang akan diselenggarakan di Croatia-Slovenia.
Kepala Seksi Bakat dan Prestasi, Direktorat Pembinaan SMA Asep Sukmayadi menyisipkan harapannya semoga untuk tahun berikutnya Indonesia bisa meningkatkan prestasi. "Secara individual kami ingin terus menambah medali. Saya juga bangga Indonesia terpilih lagi sebagai Best English as Second Language (ESL) tahun ini," terangnya.
Sebelumnya, pagi hari sebelum pelaksanaan grand final dan acara penutupan, para peserta WSDC 2017 diajak melepas tukik ke pantai. Para peserta terlihat sangat antusias dengan pengalaman unik tersebut. Mereka juga diajak berlomba membuat rangkaian buah khas Bali. Semoga semua kegiatan dan pengalaman yang peserta dapatkan di Bali akan menjadi kenangan indah yang tak akan terlupakan.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 240 kali |