#
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Situasi Ujian OSN Bidang Ekonomi Dibuat Senyata Mungkin

#

Pembinaan bidang Ekonomi Olimpiade Sains Nasional (OSN), tak setengah-setengah. Dalam rangka mencari generasi terbaik di bidang ekonomi, para juri sepakat untuk membuat situasi ujian senyata mungkin dengan kondisi pasar.  Tim juri ingin mendorong agar peserta tahun ini lebih kreatif dan inovatif, serta  bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang paling nyata dan terkini.

Mengapa situasinya dibuat senyata mungkin? Drs. Wiji Purwanta, M.Pd. Pengawas SMA Sudin Dikmen Jakarta Selatan, menjelaskan, “Karena hidup ini ‘kan tidak bisa seperti ini terus. Kalau ada hambatan kita harus menemukan jalan keluar.”

Ujian yang dilakukan bidang Ekonomi berlangsung selama 3 tahap. "Pertama siswa membuat makalah, mereka kami kasih tema secara dadakan. Referensi yang kami berikan berupa  buku, cd, dan  boleh browsing internet. Yang penting tidak mengambil makalah yang sudah jadi. Lalu ada juga ujian presentasi, dan investion games,” jelas Wiji.  "Setelah melakukan ujian teori, mereka ditugaskan membuat makalah. Hari kedua makalah tersebut  dipresentasikan di depan juri.”

Tugas presentasi yang tadinya berlangsung sekitar 8 menit, diubah menjadi 7 menit disaat-saat terakhir.  Strategi ini diambil tim juri demi mendapatkan siswa terbaik yang bisa menerima perubahan dengan cepat. Dari sini akan terlihat siapa siswa yang tanggap dan pintar melihat perubahan. Kalau selama ini terbiasa latihan 8 menit, lalu tiba-tiba berubah menjadi 7 menit, itu jelas tidak mudah. “Kalau tak bisa menyesuaikan dengan cepat pasti bingung," kata Wiji.

OSN tahun ini mengambil 4 tema besar ; bank sentral, bank syariah, pasar modal, dan OJK. Dari 90 siswa yang ikut dalam bidang Ekonomi ini, kebanyakan mengambil bank sentral. Adapun bobot nilai yang diberikan adalah 25 persen penampilan,  25 persen penguasaan materi, dan 50 persen kemampuan menjawab pertanyaan. Untuk invention games, diharapkan peserta mendapatkan  penemuan-penemuan baru. Inilah tantangan dimana siswa harus memiliki inovasi dan kreatifitas.

“Kalau SDM sangat bagus kita tak perlu begitu khawatir. Tantangan ke depan ini adalah inovasi dan kreativitas. Kita boleh kehabisan BBM, sumber daya alam, tapi kalau ada kreatifitas kita bisa menemukan inovasi baru," kata Wiji.

Termasuk dalam agenda bidang Ekonomi, eserta juga melakukan simulasi pasar modal dengan uang simulasi. Mereka akan membeli barang dari hasil inovasi seluruh peserta yang terlibat. Barang  inovasi yang terbanyak dibeli akan jadi pemenang.

Menurut Wiji, kualitas peserta OSN dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun-tahun awal nilai mereka berkisar sekitar 72, tapi sekarang ini sudah berada dikisaran 84-86. Besar harapan Wiji kelak peserta OSN kelak bisa menjadi ahli ekonomi hebat dan membangun daerah masing-masing. Menurut Wiji gaung OSN sendiri sudah semakin membaik dari tahun ke tahun. Hal ini Ia anggap sebagai hasil seleksi yang baik dan ketat, sehingga para siswa mempersiapkan diri dan mulai mengenal ajang OSN. (Hari/Foto Angga)

Penulis  : 
Editor  : 
Dilihat  :  951 kali