SMAN 3 Langsa Sekolah Nyaman Tanpa Hukuman

Satu kurang, dua tidak cukup. Sudah tiga pun, masih ingin nambah. Seperti inilah antusiasme siswa SMAN 3 Langsa, Aceh, ketika memilih kegiatan ekstrakurikuler. Sebagian besar siswa di sekolah ini mengikuti lebih dari tiga ekstrakurikuler.

Salah satunya Muhammad Samil Abdillah. Siswa kelas XI IPA ini aktif di lima kegiatan ekstrakurikuler.“Alasan saya memilih sekolah ini karena banyak prestasinya dan ekskul jadi salah satu jalan untuk raih prestasi,” ungkap Samil.

Karena alasan inilah, Senin sampai Sabtu, sehabis mengikuti pembelajaran, Samil rela mengisi waktunya dengan mengikuti kegiatan tahfiz, bimbingan KSN, Pramuka, debat bahasa inggris, fotografi, duta keamanan dan ketertiban masyarakat. Nyaris tak ada waktu yang ia sisakan untuk kegiatan lainnya, sepulang dari sekolah.

Rupanya, Samil tidak sekadar mengisi waktu. Ia membuktikan keseriusannya dengan menorehkan prestasi pada bidang yang ikuti. Beberapa kali memenangi lomba, mulai tingkat kota maupun provinsi.

Salah satu prestasi yang ia raih adalah lomba bertajuk Green Chemistry Technology (GCT) dan Pameran Sains yang diselenggarakan oleh Universitas Samudra Kota Langsa, tahun 2022. Pada kegiatan yang mengusung tema “Green Chemistry for A Better Education Revolution” itu, Samil dan kelompoknya berhasil memukau juri karena berhasil memamerkan lima reaksi kimia.

Pada lomba ini, Samil tidak sendirian. Selain dia, ada Najla Safa Ramadhani yang meraih penghargaan melalui hasil eksperimennya tentang pengolahan limbah cangkang kerang menjadi sabun. Najla bersama timnya mengerjakan projek tersebut setelah melihat limbah cangkang kerang yang banyak terbuang. Najla bersama tim pun melakukan riset di bawah bimbingan guru. Setelah melewati beberapa kali kegagalan, Najla dan tim berhasil mengolah cangkang kerang yang mengandung kalsium karbonat itu menjadi sabun.

Tak berbeda dengan Samil, Najla yang menyukai bidang sains ini, lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah. Najla mengaku senang bisa mengikuti ekstrakurikuler KSN Matematika, Tahfiz, dan Karya Ilmiah. “Di sekolah ini ada banyak kegiatan yang bisa saya ikuti. Selain bikin asyik, dengan ikut kegiatan, saya bisa punya banyak teman,” ungkapnya.

Sekolah yang Menyenangkan

Ada sebanyak tiga puluh delapan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi wadah aktivitas siswa di SMAN 3 Langsa. Siswa boleh memilih satu atau lebih ekstrakurikuler yang mereka minati.

“Sekolah tak membatasi. Anak-anak kami bebaskan memilih ekstrakurikuler sesuai minat dan kesanggupan mengatur waktu,” ujar Wakasek Kurikulum SMAN 3 Langsa, Heri Risdianto.

Untuk memberikan kesempatan pada siswa yang mengikuti kegiatan lebih dari satu, setiap pembina ekstrakurikuler, kata Heri, melakukan koordinasi dengan pembina lainnya agar pengaturan jadwal kegiatan tidak berbarengan.

Menyediakan beragam kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu kebijakan sekolah untuk menggali bakat dan minat setiap siswa. Demi mengoptimalkan setiap bakat dan minat siswa. “Sekolah menyediakan fasilitas pendukung, menugaskan guru untuk menjadi pembina, dan menyediakan pelatih,” ujar Heri.

Beragam kegiatan tersebut merupakan salah satu cara sekolah untuk “menguras” energi siswa, sehingga mereka tak berminat melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat.

Ikhtiar sekolah untuk membuat siswanya melakukan kegiatan bersama, juga bertujuan agar mereka dapat saling mengenal lebih dekat satu sama lain. Melalui kegiatan bersama, siswa lebih sering berinteraksi dan berkolaborasi sehingga mereka dilatih untuk saling menghargai, menghormati, sekaligus berani untuk tampil. Praktik semacam ini, selain memperkuat toleransi juga dapat menurunkan potensi terjadinya perundungan di sekolah. 

“Kita memberi ruang untuk setiap siswa agar dapat bergembira selama berada di lingkungan sekolah. Salah satu jalan yang kita siapkan adalah menyediakan bermacam kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mereka pilih sesuai minat,” ujar Heri.

Pendekatan semacam ini, juga bagian dari iktiar sekolah untuk menjaga agar iklim sekolah yang menyenangkan bagi setiap warganya.  Menurut Heri, menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan bukan hanya dengan menata lingkungan secara fisik melainkan juga bisa dengan menciptakan kegembiraan bagi semua warga sekolah.

Menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi siswa dan warga sekolah menjadi salah satu program prioritas sekolah. Untuk memperkuat iklim lingkungan sekolah yang nyaman dan aman, SMAN 3 Langsa juga menerapkan disiplin positif dalam kehidupan sekolah. Konsekuensinya, praktik-praktik hukuman fisik pun berganti dengan kesepakatan kelas antara guru dan siswa.  

“Sudah bukan zamannya lagi menegakkan peraturan dengan hukuman fisik. Disiplin positif, mendorong siswa dan guru menaati aturan karena sudah menjadi bagian dari komitmen,” paparnya.

Penerapan disiplin positif diakui Heri, banyak mendatangkan manfaat bagi kehidupan sekolah. Selain menciptakan ketertiban, interaksi antar siswa dan guru juga berlangsung secara setara. Siswa lebih berani mengutarakan pendapat mereka tanpa merasa takut. 

Kondisi ini pun turut mendorong terciptanya rasa nyaman dan aman saat beraktivitas di lingkungan sekolah. Hal ini menjadi faktor yang mendukung keberhasilan pembelajaran di sekolah. SMAN 3 Langsa telah membuktikannya. Selain meraih berbagai prestasi membanggakan, baik bidang akademik maupun nonakademik, lulusan SMA ini banyak yang berhasil menembus saringan masuk perguruan tinggi negeri yang mereka cita-citakan. “Anak-anak kita yang lulus dari sini banyak yang diterima di perguruan tinggi negeri dan sekolah kedinasan,” ujarnya.